25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Maksimalkan Mental dan Peluang Menang

DBL International Challenge 2012

SURABAYA-Dua laga seru bakal tersaji di DBL Arena Surabaya sore ini. Dua tim DBL All-Star menjalani laga perdananya di turnamen DBL International Challenge 2012.

Tim putri yang main lebih dulu menghadapi tim tangguh Gold Coast Junior All-Stars Australia. Sementara tim putra berhadapan dengan tim asal Singapura Siglap Basketball Club.

Sebelum memasuki DBL International Challenge 2012, tim DBL All-Star sudah menjalani tiga kali uji coba. Dua uji coba terakhir mempertemukan tim DBL All-Star dengan tim yang di atas kertas lebih matang. Tim putra menghadapi CLS Junior dan peserta NBL (National Basketball League) Bimasakti Malang. Bahkan, tim putri menghadapi  dua peserta Speedy WNBL Sritex Dragons Pertamina Solo dan Surabaya Fever.

Berbagai uji coba tersebut tak melulu berujung kemenangan. Tim putra bisa memenangkan dua laga, yaitu melawan Universitas Airlangga (Unair) dan CLS Junior. Sementara tim putri hanya menang satu kali melawan Unair.

Meski tak selalu mulus, bekal uji coba tersebut memberikan banyak peningkatan pada tim DBL All-Star. Laga-laga uji coba tersebut mematangkan variasi strategi sekaligus mental bertanding pemain.

“Kami memang butuh situasi yang membuat para pemain tertekan saat uji coba. Itu sangat bagus untuk memperbaiki mentalitas bertanding mereka menuju DBL International Challenge,” kata Soewondo, head coach tim putri.

Soewondo mengakui, di antara peserta DBL International Challenge tahun ini, tim Gold Coast merupakan lawan yang paling berat. Tahun lalu, tim putri DBL All-Star juga kalah meski dengan skor tipis 66-69.

“Tim DBL All-Star berbeda dengan yang tahun lalu, saya kira mereka juga. Yang penting, anak-anak bermain dengan semagat tinggi dan menikmati pertandingan. Peluangnya fifty-fifty,” tambahnya. Menghadapi laga perdana, duet pelatih Soewondo dan Faturrahman Adam sudah mempersiapkan berbagai strategi untuk meredam poin Gold Coast. Semuanya dengan modal disiplin dan kecepatan.

“Untuk dua hal itu, anak-anak sudah mendapatkan peningkatan yang baik dalam beberapa hari ini. Yang paling penting, mereka harus menunjukkan motivasi berlipat di pertandingan sesungguhnya,” kata Soewondo.

Tim putri Gold Coast masih diperkuat tujuh pemain yang tahun lalu ikut bertanding di Surabaya. Mereka dilatih langsung oleh Allan Hilzinger, yang juga menjabat sebagai CEO Gold Coast City Regional Basketball Association.

Allan menyebut tim tersebut merupakan generasi pemain basket putri terbaik yang pernah dia latih di Gold Coast. “Selama empat tahun membawa tim basket asal Australia ke Surabaya, mungkin tim inilah yang punya potensi paling menjanjikan. Mereka 20 poin lebih baik daripada tim putri di tahun sebelumnya,” terang Allan.

Sementara tim putra memang belum akan menjajal kekuatan tim Gold Coast. Namun, Siglap Basketball Club bukan kekuatan yang bisa diremehkan. Tujuh pemain yang mereka bawa ke Surabaya berstatus sebagai pemain timnas U-18 Singapura yang berlaga di Kejuaraan FIBA Asia U-18, Agustus lalu.
Head coach tim putra DBL All-Star Johanes Didik Armanto mengungkapkan timnya tak boleh lengah di laga pertama. Peluang untuk mencetak kemanangan harus dimaksimalkan untuk melangkah ke pertandingan berikutnya.

Apa pun hasilnya, laga perdana akan memberikan modal besar menuju laga berikutnya. Sebisa mungkin mereka memaksimalkan kesempatan menjadi juara. Itu akan menjadi bekal kepercayaan diri sebelum bertolak ke Seattle, Amerika Serikat untuk menimba ilmu basket lebih tinggi lagi. (ady/jpnn)

DBL International Challenge 2012

SURABAYA-Dua laga seru bakal tersaji di DBL Arena Surabaya sore ini. Dua tim DBL All-Star menjalani laga perdananya di turnamen DBL International Challenge 2012.

Tim putri yang main lebih dulu menghadapi tim tangguh Gold Coast Junior All-Stars Australia. Sementara tim putra berhadapan dengan tim asal Singapura Siglap Basketball Club.

Sebelum memasuki DBL International Challenge 2012, tim DBL All-Star sudah menjalani tiga kali uji coba. Dua uji coba terakhir mempertemukan tim DBL All-Star dengan tim yang di atas kertas lebih matang. Tim putra menghadapi CLS Junior dan peserta NBL (National Basketball League) Bimasakti Malang. Bahkan, tim putri menghadapi  dua peserta Speedy WNBL Sritex Dragons Pertamina Solo dan Surabaya Fever.

Berbagai uji coba tersebut tak melulu berujung kemenangan. Tim putra bisa memenangkan dua laga, yaitu melawan Universitas Airlangga (Unair) dan CLS Junior. Sementara tim putri hanya menang satu kali melawan Unair.

Meski tak selalu mulus, bekal uji coba tersebut memberikan banyak peningkatan pada tim DBL All-Star. Laga-laga uji coba tersebut mematangkan variasi strategi sekaligus mental bertanding pemain.

“Kami memang butuh situasi yang membuat para pemain tertekan saat uji coba. Itu sangat bagus untuk memperbaiki mentalitas bertanding mereka menuju DBL International Challenge,” kata Soewondo, head coach tim putri.

Soewondo mengakui, di antara peserta DBL International Challenge tahun ini, tim Gold Coast merupakan lawan yang paling berat. Tahun lalu, tim putri DBL All-Star juga kalah meski dengan skor tipis 66-69.

“Tim DBL All-Star berbeda dengan yang tahun lalu, saya kira mereka juga. Yang penting, anak-anak bermain dengan semagat tinggi dan menikmati pertandingan. Peluangnya fifty-fifty,” tambahnya. Menghadapi laga perdana, duet pelatih Soewondo dan Faturrahman Adam sudah mempersiapkan berbagai strategi untuk meredam poin Gold Coast. Semuanya dengan modal disiplin dan kecepatan.

“Untuk dua hal itu, anak-anak sudah mendapatkan peningkatan yang baik dalam beberapa hari ini. Yang paling penting, mereka harus menunjukkan motivasi berlipat di pertandingan sesungguhnya,” kata Soewondo.

Tim putri Gold Coast masih diperkuat tujuh pemain yang tahun lalu ikut bertanding di Surabaya. Mereka dilatih langsung oleh Allan Hilzinger, yang juga menjabat sebagai CEO Gold Coast City Regional Basketball Association.

Allan menyebut tim tersebut merupakan generasi pemain basket putri terbaik yang pernah dia latih di Gold Coast. “Selama empat tahun membawa tim basket asal Australia ke Surabaya, mungkin tim inilah yang punya potensi paling menjanjikan. Mereka 20 poin lebih baik daripada tim putri di tahun sebelumnya,” terang Allan.

Sementara tim putra memang belum akan menjajal kekuatan tim Gold Coast. Namun, Siglap Basketball Club bukan kekuatan yang bisa diremehkan. Tujuh pemain yang mereka bawa ke Surabaya berstatus sebagai pemain timnas U-18 Singapura yang berlaga di Kejuaraan FIBA Asia U-18, Agustus lalu.
Head coach tim putra DBL All-Star Johanes Didik Armanto mengungkapkan timnya tak boleh lengah di laga pertama. Peluang untuk mencetak kemanangan harus dimaksimalkan untuk melangkah ke pertandingan berikutnya.

Apa pun hasilnya, laga perdana akan memberikan modal besar menuju laga berikutnya. Sebisa mungkin mereka memaksimalkan kesempatan menjadi juara. Itu akan menjadi bekal kepercayaan diri sebelum bertolak ke Seattle, Amerika Serikat untuk menimba ilmu basket lebih tinggi lagi. (ady/jpnn)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/