30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jagoan Bersua Lebih Dini

MEDAN- Seperti diprediksi sebelumnya, pertemuan musuh bebuyutan Methodist 2 dan Sutomo 1 terjadi lagi di Honda Developmental Basketball League (DBL) North Sumatera 2014. Jika biasanya kedua tim berduel di laga puncak kali ini pertarungan terjadi lebih dini di babak penyisihan. Itu terjadi usai Methodist 2 mengandaskan asa Wiyata Dharma, Senin (10/2) kemarin di GOR Samudera Sport Club.

BERJIBAKU: Pebasket putra Methodist II Medan saling berebut bola dengan pebasket SMA Wiyata Dharma di duel hari ketiga HONDA DBL North Sumatra Series 2014 di GOR Samudera. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERJIBAKU: Pebasket putra Methodist II Medan saling berebut bola dengan pebasket SMA Wiyata Dharma di duel hari ketiga HONDA DBL North Sumatra Series 2014 di GOR Samudera. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Methodist 2 masih mengandalkan Petrus, Eric, Stevanus, Tommy dan Hengki dalam starting five. Duel awalnya berlangsung sengit karena SMA Wiyata cukup menyulitkan. Sempat unggul lewat aksi lay up Wilianto 5-3, Wiyata kesulitan menahan pergerakan Petrus. Center berpostur 185 cm itu membawa Methodist 2 berbalik unggul 7-5. Defensive foul kerap berbuah keuntungan untuk Methodist 2 dan mereka unggul 12-7 di kuarter pertama.

Kualitas pelapis Wiyata tak cukup mampu membendung runner up DBL 2012 dan 2013 itu. Terlebih Michael Marciano dan Daflin memberi garansi jika Methodist 2 tak melemah saat rotasi. Mereka menambah delapan angka sementara Wiyata hanya dapat memasukkan satu angka lewat free throw.

Three point shoot Wiyata lewat Dennis Agustinus menghidupkan kembali asa untuk mengejar.  Tapi aksi-aksi Petrus, Hengki dan Eric  mencuri angka lewat fast break dan kesempatan free throw membuat Methodist 2 semakin jauh meninggalkan Wiyata.

Wilianto yang harusnya menjadi tumpuan malah melempem karena mendapat marking ketat.  Zona defence Wiyata juga gampang dibongkar para pemain Methodist 2 yang juga menguasai rebound sore itu. Petrus menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 12 poin 3 rebound satu assist. Di kuarter penentu, Wiyata hanya dapat menambah tiga poin dan Methodist melaju dengan kemenangan 43-14.

“Sekarang tinggal uji mental saja menghadapi Sutomo 1. Kalau masalah kualitas kita beda tipe. Pemain tinggi kami lebih unggul tapi mereka punya pemain cepat,” ujar Pelatih Methodist 2, Jenny.

Duel lebih ketat tersaji di laga berikutnya. Semifinalis tahun lalu, SMAN 1 Medan harus melewati hadangan SMA Dharmawangsa yang tahun ini ingin bernasib lebih baik. Selain mengandalkan Thoriq dan Pradipta yang musim lalu sudah mengecap pengalaman di Honda DBL, Smansa, julukan SMAN 1 Medan punya Raja Wira dan Asraf sebagai senjata baru.

Benar saja, Raja yang berposisi sebagai center menyumbang empat angka pertama Smansa lewat aksi lay up. Raja juga menjadi kunci di bawah ring dengan reboundnya. Minim skor di kuarter pertama dengan keunggulan Smansa 4-1.

Dharmawangsa bangkit di kuarter kedua. Mereka ternyata menyimpan kapten tim, Athaul Bari saat kewajiban rotasi di kuarter kedua. Strategi itu cukup ampuh. Tembakan tiga angka Bary membalikkan keadaan menjadi 6-4. Namun Smansa juga menempatkan Thareq untuk menyaingi lawan. Lay upnya sempat menyamakan angka tapi Bary membuat Dharmawangsa memimpin satu bola di kuarter kedua pada skor 8-6.

Kemampuan Thareq menerobos hingga under basket dan tiga poin Asraf akhirnya menjadi kunci kebangkitan Smansa di kuarter ketiga. Mereka berbalik unggul 17-11 menjelang akhir kuarter ketiga. Namun di detik terakhir tembakan tiga angka Bari membuat Dharmawangsa menipiskan angka menjadi 14-17.

Selisih tiga angka membuat ketegangan memuncak memasuki kuarter penentu. Tiga poin Bary lagi-lagi menjadi senjata dan Dharmawangsa menipiskan angka 19-21.

Namun Dharmawangsa lupa dengan ancaman kolaborasi Thareq-Asraf. Mereka memimpin Smansa meninggalkan Dharmawangsa.

Apalagi senjata three poin shoot Bary tak lagi berhasil. Total 13 kali guard berpostur 178 cm itu melepaskan tembakan tiga angka sepanjang laga. 19 poin yang disumbangkannya tak banyak membantu Dharmawangsa. Laju mereka dihentikan Smansa dengan kekalahan 24-29.

Sementara di duel berikutnya Santo Thomas 1 menghentikan kiprah SMAN 2 Binjai dengan kemenangan 23-11.

Sebelumnya, duel tim putri antara SMA Wahidin versus SMK Putra Anda Binjai sukses dimenangi Wahidin dengan skor 50-4.

Ketangguhan anak asuh Herijanto ini sudah terlihat sejak awal. Tim yang menyandang predikat juara bertahan 2013 ini sudah unggul saat pertandingan baru berjalan 4 detik. Adalah Titania Valencia yang menjadi momok menakutkan bagi Widya cs. Lewat lay up indahnya, kapten tim bernomor punggung  6 ini membuka kran skor bagi SMA Wahidin. Selanjutnya Wahidin sukses menguasai laga hingga quarter terakhir.

Pelatih SMA Dr.Wahidin Sudiro Husodo, Herijanto saat ditemui usai pertandingan mengatakan anak didiknya masih belum bermain lepas. “Ini pertandingan awal, anak-anak merasa grogi. Nantinya tetap akan ada perbaikan di pertandingan selanjutnya,” jelasnya. (don/mag-7/ful)

MEDAN- Seperti diprediksi sebelumnya, pertemuan musuh bebuyutan Methodist 2 dan Sutomo 1 terjadi lagi di Honda Developmental Basketball League (DBL) North Sumatera 2014. Jika biasanya kedua tim berduel di laga puncak kali ini pertarungan terjadi lebih dini di babak penyisihan. Itu terjadi usai Methodist 2 mengandaskan asa Wiyata Dharma, Senin (10/2) kemarin di GOR Samudera Sport Club.

BERJIBAKU: Pebasket putra Methodist II Medan saling berebut bola dengan pebasket SMA Wiyata Dharma di duel hari ketiga HONDA DBL North Sumatra Series 2014 di GOR Samudera. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERJIBAKU: Pebasket putra Methodist II Medan saling berebut bola dengan pebasket SMA Wiyata Dharma di duel hari ketiga HONDA DBL North Sumatra Series 2014 di GOR Samudera. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Methodist 2 masih mengandalkan Petrus, Eric, Stevanus, Tommy dan Hengki dalam starting five. Duel awalnya berlangsung sengit karena SMA Wiyata cukup menyulitkan. Sempat unggul lewat aksi lay up Wilianto 5-3, Wiyata kesulitan menahan pergerakan Petrus. Center berpostur 185 cm itu membawa Methodist 2 berbalik unggul 7-5. Defensive foul kerap berbuah keuntungan untuk Methodist 2 dan mereka unggul 12-7 di kuarter pertama.

Kualitas pelapis Wiyata tak cukup mampu membendung runner up DBL 2012 dan 2013 itu. Terlebih Michael Marciano dan Daflin memberi garansi jika Methodist 2 tak melemah saat rotasi. Mereka menambah delapan angka sementara Wiyata hanya dapat memasukkan satu angka lewat free throw.

Three point shoot Wiyata lewat Dennis Agustinus menghidupkan kembali asa untuk mengejar.  Tapi aksi-aksi Petrus, Hengki dan Eric  mencuri angka lewat fast break dan kesempatan free throw membuat Methodist 2 semakin jauh meninggalkan Wiyata.

Wilianto yang harusnya menjadi tumpuan malah melempem karena mendapat marking ketat.  Zona defence Wiyata juga gampang dibongkar para pemain Methodist 2 yang juga menguasai rebound sore itu. Petrus menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 12 poin 3 rebound satu assist. Di kuarter penentu, Wiyata hanya dapat menambah tiga poin dan Methodist melaju dengan kemenangan 43-14.

“Sekarang tinggal uji mental saja menghadapi Sutomo 1. Kalau masalah kualitas kita beda tipe. Pemain tinggi kami lebih unggul tapi mereka punya pemain cepat,” ujar Pelatih Methodist 2, Jenny.

Duel lebih ketat tersaji di laga berikutnya. Semifinalis tahun lalu, SMAN 1 Medan harus melewati hadangan SMA Dharmawangsa yang tahun ini ingin bernasib lebih baik. Selain mengandalkan Thoriq dan Pradipta yang musim lalu sudah mengecap pengalaman di Honda DBL, Smansa, julukan SMAN 1 Medan punya Raja Wira dan Asraf sebagai senjata baru.

Benar saja, Raja yang berposisi sebagai center menyumbang empat angka pertama Smansa lewat aksi lay up. Raja juga menjadi kunci di bawah ring dengan reboundnya. Minim skor di kuarter pertama dengan keunggulan Smansa 4-1.

Dharmawangsa bangkit di kuarter kedua. Mereka ternyata menyimpan kapten tim, Athaul Bari saat kewajiban rotasi di kuarter kedua. Strategi itu cukup ampuh. Tembakan tiga angka Bary membalikkan keadaan menjadi 6-4. Namun Smansa juga menempatkan Thareq untuk menyaingi lawan. Lay upnya sempat menyamakan angka tapi Bary membuat Dharmawangsa memimpin satu bola di kuarter kedua pada skor 8-6.

Kemampuan Thareq menerobos hingga under basket dan tiga poin Asraf akhirnya menjadi kunci kebangkitan Smansa di kuarter ketiga. Mereka berbalik unggul 17-11 menjelang akhir kuarter ketiga. Namun di detik terakhir tembakan tiga angka Bari membuat Dharmawangsa menipiskan angka menjadi 14-17.

Selisih tiga angka membuat ketegangan memuncak memasuki kuarter penentu. Tiga poin Bary lagi-lagi menjadi senjata dan Dharmawangsa menipiskan angka 19-21.

Namun Dharmawangsa lupa dengan ancaman kolaborasi Thareq-Asraf. Mereka memimpin Smansa meninggalkan Dharmawangsa.

Apalagi senjata three poin shoot Bary tak lagi berhasil. Total 13 kali guard berpostur 178 cm itu melepaskan tembakan tiga angka sepanjang laga. 19 poin yang disumbangkannya tak banyak membantu Dharmawangsa. Laju mereka dihentikan Smansa dengan kekalahan 24-29.

Sementara di duel berikutnya Santo Thomas 1 menghentikan kiprah SMAN 2 Binjai dengan kemenangan 23-11.

Sebelumnya, duel tim putri antara SMA Wahidin versus SMK Putra Anda Binjai sukses dimenangi Wahidin dengan skor 50-4.

Ketangguhan anak asuh Herijanto ini sudah terlihat sejak awal. Tim yang menyandang predikat juara bertahan 2013 ini sudah unggul saat pertandingan baru berjalan 4 detik. Adalah Titania Valencia yang menjadi momok menakutkan bagi Widya cs. Lewat lay up indahnya, kapten tim bernomor punggung  6 ini membuka kran skor bagi SMA Wahidin. Selanjutnya Wahidin sukses menguasai laga hingga quarter terakhir.

Pelatih SMA Dr.Wahidin Sudiro Husodo, Herijanto saat ditemui usai pertandingan mengatakan anak didiknya masih belum bermain lepas. “Ini pertandingan awal, anak-anak merasa grogi. Nantinya tetap akan ada perbaikan di pertandingan selanjutnya,” jelasnya. (don/mag-7/ful)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/