MEDAN- Dalam kurun tiga tahun beruntun, duel tim raksasa basket pelajar Sumut, SMA Sutomo 1 dan Methodist 2 di Honda Developmental Basketball League (DBL) selalu menyajikan pertarungan ketat dan seru. Tak terkecuali di edisi 2014 ini saat kedua tim bersua lebih awal untuk memperebutkan tiket ke babak fantastic four (semifinal, Red), Rabu (12/3) kemarin di GOR Samudera Sport Club.
Hasilnya Sutomo 1 lagi-lagi tertawa lega dengan kemenangan 35-29. Panasnya laga sudah terasa sejak awal. Methodist 2 kali ini mengerahkan pemain keenamnya yakni suporter yang memadati venue satu jam sebelum duel dimulai. Tak terkecuali Sutomo 1. Maka gemuruh sorak sorai menciptakan atmosfer layaknya laga final.
Methodist 2 memasang strategi yang berbeda dengan menyimpan tiga pemain intinya, Petrus, Eric dan Salvian. Keputusan ini tak buruk, karena Methodist 2 sempat unggul dua kali meskipun Sutomo 1 mampu membalikkan keadaan menjadi 10-8 di akhir kuarter pertama. Kapten Sutomo 1, Anthony menjadi kunci saat offence salah satunya lewat tembakan tiga angka. Sementara Jason Karim melakukan tiga blok krusial.
Kuarter kedua, Methodist 2 cukup pede karena saat rotasi menurunkan tiga pilarnya. Namun perolehan angka Methodist 2 justru mandek. Upaya Petrus dan Eric baik lewat drive shoot maupun tembakan tiga angka gagal. Mereka hanya bisa menambah satu poin lewat free throw. Malah Sutomo 1 membuktikan jika para pelapisnya tak kalah baik dari pemain inti. Mereka meninggalkan Methodist 2 sembilan angka lewat aksi Gilang dan Javier.
Momen bangkit Methodist 2 akhirnya tersaji di kuarter ketiga. Tekad untuk revans tertanam di benak para pemain Methodist 2. Lay up Hengki dan free throw Erik membangkitkan kembali kepercayaan diri tim besutan Jenny itu. Drive shoot Tommy dan aksi Salvian lewat fast break menyamakan angka menjadi 21-21.
Kuarter pamungkas pun menjadi sangat menegangkan. Petrus membawa Methodist 2 unggul setengah bola pada skor 26-25, setelah memanfaatkan rebound. Namun Sutomo 1 yang kesulitan masuk ke zona defence Methodist 2 memilih menyerang dari luar boks. Tembakan tiga angka Anthony dan Teenio membuat Sutomo 1 unggul enam angka. Di sisa waktu sempit upaya Methodist 2 kerap mentok. Dan tembakan tiga angka Petrus yang gagal menjadi akhir perjuangan Methodist 2 di Honda DBL 2014. Tangis pun pecah di kubu Methodist 2. Tiga tahun sudah mimpi mereka dihentikan lawan yang sama.
“Ya sangat menyesakkan. Padahal tadi sudah siapkan strategi untuk gas di kuarter kedua karena tiga pemain inti kita simpan untuk rotasi,” ujar Pelatih Methodist 2, Jenny.
Sementara Sutomo 1 lega lolos ke semifinal.“Anak-anak main sabar. Tidak terpancing penonton. Defence lawan bagus. Tapi offence harus dipertajam lagi. Tadi akurasi tembakan melemah tak seperti biasanya,” beber Suheilman Salim, coach Sutomo 1. (don/mag-7/ful)