Sejak DBL hadir di Medan pertama kali tahun 2009, SMA WR Supratman 1 selalu mengikuti ajang ini. Tahun ini WR Supratman tak ingin sekedar numpang lewat saja.
Tekad itu disampaikan pada Road Show Honda DBL 2013 di Sekolah WR Supratman 1, Selasa (21/5) kemarin. Pelatih WR Supratman Jonathan mengatakan dirinya tidak mau muluk-muluk memasang target juara. Namun timnya akan berupaya menyulitkan para unggulan sebagai kuda hitam.
“Ada waktu sebulan kami mempersiapkan diri untuk DBL. Setiap hari Jumat dan Sabtu kami berlatih di lapangan Mikroskill. Kalau ditanya target dari perform mereka mengasah jam terbang mereka. Kami tidak ingin muluk-muluk tapi kenyataannya malah tidak ada,” jelasnya.
Mengulang memori dua tahun lalu, WR Supratman 1 pernah berstatus kuda hitam dengan menembus babak 8 besar. “Ya kami juga ingin menembus formasi delapan besar seperti dua tahun lalu. Dulu mental dan semangat kami punya oke. Dan lawan-lawan yang statusnya unggulan, mampu kami tundukkan. Pada akhirnya kami kalah lawan Binjai,” beber Asisten pelatih, Simon Sembiring.
Tahun ini tim pelatih masih coba membenahi team work. “Kerjasama tim yang masih kurang. Masih .gak yakin sama temannya. Selain itu kami juga dilanda permasalahan postru tubuh pemain. Kami kekurangan big man yang bisa menjadi center,” jelasnya.
Selain itu yang menjadi kendala adalah uji coba yang masih minim. “Itu jadi kendala juga. Anak-anak kurang jam terbang. Tapi kami akan tetap bertarung dan berbuat yang terbaik. Apalagi mentalitas masih kurang,” jelasnya.
SMA WR Supratman 1 Medan kali ini bermaterikan Edoardo, Branson Yohan, Jimmu Davey, William, Riches Rich, Rudy Gustian, Steven Jonathan, Varian Kashira, Willliam Iskandar Halim, Umaruddin Bestari, Kavi Saputra, dan Christian,
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah, Syawal mengatakan pihak sekolah mendukung penuh keikutsertaan skuadnya. “Dukungan sekolah kepada anak-anak pasti full. Walaupun sebenarnya kami terkendala ujian. Tapi pada prinsipnya kita berikan kepercayaan penuh kepada anak-anak. Menang atau kalah urusan nomor dua,” jelasnya.
Menurut Syawal, DBL merupakan ajang basket bergengsi yang kerap diikuti sekolahnya. Walaupun sebelumnya mereka belum mampu mengukir prestasi di DBL. “Kami selalu ikut sejak DBL ada di Medan. Mudah-mudahan tahun ini anak-anak bisa berbuat lebih baik,” pungkasnya. (don)
WR Supratman 1 Ingin Jadi Kuda Hitam
Sejak DBL hadir di Medan pertama kali tahun 2009, SMA WR Supratman 1 selalu mengikuti ajang ini. Tahun ini WR Supratman tak ingin sekedar numpang lewat saja.
Tekad itu disampaikan pada Road Show Honda DBL 2013 di Sekolah WR Supratman 1, Selasa (21/5) kemarin. Pelatih WR Supratman Jonathan mengatakan dirinya tidak mau muluk-muluk memasang target juara. Namun timnya akan berupaya menyulitkan para unggulan sebagai kuda hitam.
“Ada waktu sebulan kami mempersiapkan diri untuk DBL. Setiap hari Jumat dan Sabtu kami berlatih di lapangan Mikroskill. Kalau ditanya target dari perform mereka mengasah jam terbang mereka. Kami tidak ingin muluk-muluk tapi kenyataannya malah tidak ada,” jelasnya.
Mengulang memori dua tahun lalu, WR Supratman 1 pernah berstatus kuda hitam dengan menembus babak 8 besar. “Ya kami juga ingin menembus formasi delapan besar seperti dua tahun lalu. Dulu mental dan semangat kami punya oke. Dan lawan-lawan yang statusnya unggulan, mampu kami tundukkan. Pada akhirnya kami kalah lawan Binjai,” beber Asisten pelatih, Simon Sembiring.
Tahun ini tim pelatih masih coba membenahi team work. “Kerjasama tim yang masih kurang. Masih .gak yakin sama temannya. Selain itu kami juga dilanda permasalahan postru tubuh pemain. Kami kekurangan big man yang bisa menjadi center,” jelasnya.
Selain itu yang menjadi kendala adalah uji coba yang masih minim. “Itu jadi kendala juga. Anak-anak kurang jam terbang. Tapi kami akan tetap bertarung dan berbuat yang terbaik. Apalagi mentalitas masih kurang,” jelasnya.
SMA WR Supratman 1 Medan kali ini bermaterikan Edoardo, Branson Yohan, Jimmu Davey, William, Riches Rich, Rudy Gustian, Steven Jonathan, Varian Kashira, Willliam Iskandar Halim, Umaruddin Bestari, Kavi Saputra, dan Christian,
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah, Syawal mengatakan pihak sekolah mendukung penuh keikutsertaan skuadnya. “Dukungan sekolah kepada anak-anak pasti full. Walaupun sebenarnya kami terkendala ujian. Tapi pada prinsipnya kita berikan kepercayaan penuh kepada anak-anak. Menang atau kalah urusan nomor dua,” jelasnya.
Menurut Syawal, DBL merupakan ajang basket bergengsi yang kerap diikuti sekolahnya. Walaupun sebelumnya mereka belum mampu mengukir prestasi di DBL. “Kami selalu ikut sejak DBL ada di Medan. Mudah-mudahan tahun ini anak-anak bisa berbuat lebih baik,” pungkasnya. (don)