BANYAK persoalan yang dihadapi Timnas Indonesia. Selain urusan pemain yang juga belum lengkap, agenda uji coba berantakan, hingga gaji ofisial yang nunggak, personel ofisial timnas juga terlibat “perang dingin”.
Kali ini melibatkan manajer timnas Habil Marati dan fisioterapis Mathias Ibo. Pemicunya adalah Mathias yang mengungkapkan kepada media jika dirinya belum menerima gaji selama beberapa bulan.
Tak hanya itu, Mathias juga harus memakai uang pribadia untuk membeli beberapa keperluan untuk perawatan pemain timnas. Mathias pun mogok tidak mau bergabung dengan timnas sebelum hak-haknya dipenuhi.
Tak berusaha mencoba menyelesaikan persoalan itu secara baik-baik, Habil Marati malah berkomentar pedas soal Mathias Ibo. “Itu (gaji nunggak) bukan hal tabu. Di Eropa juga biasa terjadi. Itu bukan hal yang prinsip. Mathias saja yang sok,” cetus Habil Marati saat dikonfirmasi koran ini tadi malam.
Dia menyatakan mogoknya pria blasteran Indonesia-Swiss itu tidak akan berpengaruh untuk timnas. “Timnas sama sekali tidk dirugikan. Dia ban serep saja. Dia kan bukan pemain, hanya masseur. Kalau ada pemain cedera bisa cari dokter. Fisioterapis itu kan hanya untuk cedera-cedera ringan,” lanjut Habil.
Mathias menanggapi dengan santai komentar pedas Habil tersebut. Menurut Mathias, mestinya Habil ngomong langsung saja ke dirinya mengenai hal itu.
“Mestinya manajer bilang langsung ke saya kalau dia tidak ingin saya ada di tim. Lagi pula kontrak saya kan dengan federasi, tidak dengan manajer,” ungkap Mathias.
Dia menyatakan sangat mungkin kembali lagi ke timnas karena para pemain dan tim pelatih ingin dirinya kembali mengingat pentingnya posisi di timnas.
“Selain itu, meski ibu saya Swiss, saya sangat mencintai timnas Garuda,” tegas Mathias. (ali/diq/jpnn)