25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Nasib LPI Ditentukan Sebelum Kongres

JAKARTA- Teka-teki status Liga Primer Indonesia (LPI) bakal diketahui Juni ini. Itu setelah Komite Normalisasi (KN) menyatakan bahwa PSSI sudah mengakui keberadaan LPI. Namun, PSSI belum bisa mengambil alih pengelolaan kompetisi gagasan pengusaha Arifin Panigoro tersebut.

“Sampai saat ini PSSI baru menyetujui kompetisinya. Tapi belum untuk pengelolaan liganya. Karena hal itu harus diputuskan oleh pengurus lewat kongres,” terang Joko Driyono, anggota KN kemarin (6/6).
Joko menambahkan, saat ini PSSI memang sudah memasukkan LPI ke dalam supervisinya. Hal itu sesuai dengan amanat yang dianjurkan FIFA kepada ketua KN Agum Gumelar.

“Kalau tidak berada di bawah supervisi PSSI, opsinya hanya dibubarkan,” tambah lelaki asal Ngawi, Jatim tersebut.
KN sendiri memang tak berniat untuk menghentikan roda kompetisi  karena sedang berjalan.
Mantan Ketum KONI tersebut menambahkan, para pemain yang saat ini bermain di LPI bisa membela timnas. Syaratnya, pihak konsorsium LPI mau untuk berada di bawah naungan PSSI. Jika tidak, maka para pemain tersebut tak akan bisa membela Merah Putih di berbagai pertandingan internasional.

Para pemain itu tak akan dipermasalahkan FIFA selama sudah berada di bawah naungan PSSI. Tapi kalau LPI tak mau ya sulit. Kami tak ingin memaksa, tapi ini kesadaran,” terang Agum.

Pada 28 Mei lalu, KN sebenarnya sudah mengirimkan surat kepada LPI. Intinya, mereka meminta agar LPI memberikan penjelasan resmi mengenai pengelolaan liga. Sayangnya, hingga saat ini pihak LPI belum juga memberikan jawaban kepada KN. (ru/jpnn)

JAKARTA- Teka-teki status Liga Primer Indonesia (LPI) bakal diketahui Juni ini. Itu setelah Komite Normalisasi (KN) menyatakan bahwa PSSI sudah mengakui keberadaan LPI. Namun, PSSI belum bisa mengambil alih pengelolaan kompetisi gagasan pengusaha Arifin Panigoro tersebut.

“Sampai saat ini PSSI baru menyetujui kompetisinya. Tapi belum untuk pengelolaan liganya. Karena hal itu harus diputuskan oleh pengurus lewat kongres,” terang Joko Driyono, anggota KN kemarin (6/6).
Joko menambahkan, saat ini PSSI memang sudah memasukkan LPI ke dalam supervisinya. Hal itu sesuai dengan amanat yang dianjurkan FIFA kepada ketua KN Agum Gumelar.

“Kalau tidak berada di bawah supervisi PSSI, opsinya hanya dibubarkan,” tambah lelaki asal Ngawi, Jatim tersebut.
KN sendiri memang tak berniat untuk menghentikan roda kompetisi  karena sedang berjalan.
Mantan Ketum KONI tersebut menambahkan, para pemain yang saat ini bermain di LPI bisa membela timnas. Syaratnya, pihak konsorsium LPI mau untuk berada di bawah naungan PSSI. Jika tidak, maka para pemain tersebut tak akan bisa membela Merah Putih di berbagai pertandingan internasional.

Para pemain itu tak akan dipermasalahkan FIFA selama sudah berada di bawah naungan PSSI. Tapi kalau LPI tak mau ya sulit. Kami tak ingin memaksa, tapi ini kesadaran,” terang Agum.

Pada 28 Mei lalu, KN sebenarnya sudah mengirimkan surat kepada LPI. Intinya, mereka meminta agar LPI memberikan penjelasan resmi mengenai pengelolaan liga. Sayangnya, hingga saat ini pihak LPI belum juga memberikan jawaban kepada KN. (ru/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/