30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Xabi Unjuk Kebolehan

JAKARTA- Kehebohan luar biasa menyambut Xabi Alonso saat menjalani kegiatan terakhirnya di Jakarta, kemarin (8/7). Mengikuti rangkaian kegiatan Indonesia Mengoper Bola di Monumen Nasional (Monas Jakarta), pemain timnas Spanyol itu mengaku ingin kembali ke Jakarta.
Ya, Xabi menjadi magnet yang luar biasa dalam even yang digagas oleh PT Kacang Dua Kelinci tersebut. Dia membuat ribuan fans datang dan mengikuti rangkaian acara yang dimulai sekitar pukul 06.30 WIB sampai pukul 10.00 WIB tersebut.

Antusiasme juga ditunjukkan Xabi dengan kembali menyapa fans dengan menggunakan bahasa Indonesia. “Selamat pagi,” katanya dengan fasih saat menyapa fasn usai menjalani jalan santai bersama.

Melihat banyaknya pendukung yang hadir dan mengikuti kegiatan, pemain 30 tahun tersebut mengaku sangat emosional. Dia mengaku senang dengan antusiasme dan semangat fans asal Indonesia yang datang ke Monas.

Karena itu, dia mengaku sangat senang dan menikmati selama berada di Indonesia. Di lain waktu, Xabi mengaku ingin kembali.
“Saya emosional melihat semangat fans di sini yang luar biasa. Khususnya fans Real Madrid dan Spanyol,” tutur Xabi.
Usia memberikan sambutan, Xabi langsung menerima cinderamata dari fans Madrid di atas panggung. Madridista Indonesia, sebutan supporter Madrid, itu langsung menyerahkan beberapa souvenir untuk ditandantangani. Salah satunya adalah baju batik dengan motif Real Madrid. Sayang, Xabi tak memakainya di atas panggung.

Acara dilanjutkan dengan pemberian bola secara simbolis dari Xabi kepada anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) yang ada di Jakarta. Setelah itu, Xabi ditantang pembawa acara untuk adu tendangan dari jarak jauh.

Lawan yang dihadapi Xabi adalah pemain yang pernah menjadi kapten timnas, Ponaryo Astaman dan Firman Utina. Xabi dan kedua pemain itu harus melakukan masing-masing tiga kali tendangan dari atas panggung ke arah gawang yang sengaja dibuat dari rangkaian besi. Gawang itu berjarak sekitar 30-an meter dari depan panggung utama, dan berdiri sekitar 3 meter dari atas tanah.

Nah. pada sesi ini Xabi benar-benar membuktikan kualitasnya. Meski sempat gagal dalam percobaan pertama, pemain Real Madrid itu sukses menceploskan bola dengan mulus pada kesempatan kedua dan ketiga. Sementara, Ponaryo dan Firman gagal menceploskan bola ke gawang raksasa itu.
Usai adu keahlian, Xabi kemudian beristirahat sebentar di tenda backstage sekitar 30 menit. Setelah itu, dia mengikuti seremonial dimulainya usaha Indonesia untuk memecahkan rekor mengoper bola tanpa putus yang diikuti sampai seribu orang.

Deputy Director PT Kacang Dua Kelinci Edwin Sutiono menjelaskan, usaha pemecahan rekor mengoper bola di Jakarta ini diikuti 1.200 orang. Dia berusaha memecahkan rekor yang sebelumnya pernah dilakukan di Hongkong dengan jumlah penendang 550 orang.
“Acara ini di Bandung dan Jakarta sebenarnya sudah bisa memecahkan rekor. Tapi, saya tantang di Jakarta untuk lebih,” ucapnya.(aam/jpnn)

Meski pemecahan rekor dilakukan kemarin, ternyata Guiness World Record tidak serta merta mencatat upaya yang dilakukan Indonesia sebagai rekor dunia. Menurut Edwin, pihaknya masih harus mengajukan ke pihak World Record dengan disertai dokumentasi kegiatan.
“Prosesnya sekitar 1 hingga 2 bulan. Setelah itu nanti baru ada pengumuman mengenai keputusan dari Guiness World Record,” ucapnya. (aam/jpnn)

JAKARTA- Kehebohan luar biasa menyambut Xabi Alonso saat menjalani kegiatan terakhirnya di Jakarta, kemarin (8/7). Mengikuti rangkaian kegiatan Indonesia Mengoper Bola di Monumen Nasional (Monas Jakarta), pemain timnas Spanyol itu mengaku ingin kembali ke Jakarta.
Ya, Xabi menjadi magnet yang luar biasa dalam even yang digagas oleh PT Kacang Dua Kelinci tersebut. Dia membuat ribuan fans datang dan mengikuti rangkaian acara yang dimulai sekitar pukul 06.30 WIB sampai pukul 10.00 WIB tersebut.

Antusiasme juga ditunjukkan Xabi dengan kembali menyapa fans dengan menggunakan bahasa Indonesia. “Selamat pagi,” katanya dengan fasih saat menyapa fasn usai menjalani jalan santai bersama.

Melihat banyaknya pendukung yang hadir dan mengikuti kegiatan, pemain 30 tahun tersebut mengaku sangat emosional. Dia mengaku senang dengan antusiasme dan semangat fans asal Indonesia yang datang ke Monas.

Karena itu, dia mengaku sangat senang dan menikmati selama berada di Indonesia. Di lain waktu, Xabi mengaku ingin kembali.
“Saya emosional melihat semangat fans di sini yang luar biasa. Khususnya fans Real Madrid dan Spanyol,” tutur Xabi.
Usia memberikan sambutan, Xabi langsung menerima cinderamata dari fans Madrid di atas panggung. Madridista Indonesia, sebutan supporter Madrid, itu langsung menyerahkan beberapa souvenir untuk ditandantangani. Salah satunya adalah baju batik dengan motif Real Madrid. Sayang, Xabi tak memakainya di atas panggung.

Acara dilanjutkan dengan pemberian bola secara simbolis dari Xabi kepada anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) yang ada di Jakarta. Setelah itu, Xabi ditantang pembawa acara untuk adu tendangan dari jarak jauh.

Lawan yang dihadapi Xabi adalah pemain yang pernah menjadi kapten timnas, Ponaryo Astaman dan Firman Utina. Xabi dan kedua pemain itu harus melakukan masing-masing tiga kali tendangan dari atas panggung ke arah gawang yang sengaja dibuat dari rangkaian besi. Gawang itu berjarak sekitar 30-an meter dari depan panggung utama, dan berdiri sekitar 3 meter dari atas tanah.

Nah. pada sesi ini Xabi benar-benar membuktikan kualitasnya. Meski sempat gagal dalam percobaan pertama, pemain Real Madrid itu sukses menceploskan bola dengan mulus pada kesempatan kedua dan ketiga. Sementara, Ponaryo dan Firman gagal menceploskan bola ke gawang raksasa itu.
Usai adu keahlian, Xabi kemudian beristirahat sebentar di tenda backstage sekitar 30 menit. Setelah itu, dia mengikuti seremonial dimulainya usaha Indonesia untuk memecahkan rekor mengoper bola tanpa putus yang diikuti sampai seribu orang.

Deputy Director PT Kacang Dua Kelinci Edwin Sutiono menjelaskan, usaha pemecahan rekor mengoper bola di Jakarta ini diikuti 1.200 orang. Dia berusaha memecahkan rekor yang sebelumnya pernah dilakukan di Hongkong dengan jumlah penendang 550 orang.
“Acara ini di Bandung dan Jakarta sebenarnya sudah bisa memecahkan rekor. Tapi, saya tantang di Jakarta untuk lebih,” ucapnya.(aam/jpnn)

Meski pemecahan rekor dilakukan kemarin, ternyata Guiness World Record tidak serta merta mencatat upaya yang dilakukan Indonesia sebagai rekor dunia. Menurut Edwin, pihaknya masih harus mengajukan ke pihak World Record dengan disertai dokumentasi kegiatan.
“Prosesnya sekitar 1 hingga 2 bulan. Setelah itu nanti baru ada pengumuman mengenai keputusan dari Guiness World Record,” ucapnya. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/