MANCHESTER, SUMUTPOS.CO- Manchester United menjadi tim paling boros di Premier League musim ini. Tim berjuluk Setan Merah itu sudah mengeluarkan uang Rp 2,9 triliun untuk mendatangkan pemain baru. Namun, hal itu ternyata tak membuat manajemen MU percaya diri menatap musim ini.
Buktinya, rival sekota Manchester City itu tak berani mematok target juara akhir musim nanti. “Kami berasumsi hanya finish di urutan ketiga. Perjalanan musim 2013/2014 lalu memang sangat mengecewakan,” terang Wakil CEO MU, Ed Woodward sebagaimana dilansir laman Goal, Kamis (11/9).
Musim lalu, MU yang masih ditukangi David Moyes memang tampil amburadul. MU harus finish di urutan ketujuh dan gagal lolos ke Liga Champions untuk kali pertama sejak 1995.“Namun, di bawah kendali Louis Van Gaal, ada perasaan nyata di markas latihan bahwa kami sedang memulai sesuatu yang spesial. Kami akan terus memonitor skuat ini,” tegas Woodward.
Selain itu musim ini manajemen Manchester United juga harus berjuang keras untuk menaikkan laba. Pasalnya sudah dipastikan MU mengalami penurunan laba bersih yang sangat drastis. Laman BBC, Kamis (11/9) menulis, keuntungan bersih tim berjuluk Setan Merah itu anjlok hingga 84 persen untuk tahun berjalan hingga 30 Juni 2014.
Total, MU hanya membukukan laba bersih sebesar 23,8 juta Poundsterling atau sekitar Rp 471 miliar. Padahal, tahun lalu, MU sanggup mengeruk untung sebesar Rp 2,8 triliun. (jos/jpnn/don)
MANCHESTER, SUMUTPOS.CO- Manchester United menjadi tim paling boros di Premier League musim ini. Tim berjuluk Setan Merah itu sudah mengeluarkan uang Rp 2,9 triliun untuk mendatangkan pemain baru. Namun, hal itu ternyata tak membuat manajemen MU percaya diri menatap musim ini.
Buktinya, rival sekota Manchester City itu tak berani mematok target juara akhir musim nanti. “Kami berasumsi hanya finish di urutan ketiga. Perjalanan musim 2013/2014 lalu memang sangat mengecewakan,” terang Wakil CEO MU, Ed Woodward sebagaimana dilansir laman Goal, Kamis (11/9).
Musim lalu, MU yang masih ditukangi David Moyes memang tampil amburadul. MU harus finish di urutan ketujuh dan gagal lolos ke Liga Champions untuk kali pertama sejak 1995.“Namun, di bawah kendali Louis Van Gaal, ada perasaan nyata di markas latihan bahwa kami sedang memulai sesuatu yang spesial. Kami akan terus memonitor skuat ini,” tegas Woodward.
Selain itu musim ini manajemen Manchester United juga harus berjuang keras untuk menaikkan laba. Pasalnya sudah dipastikan MU mengalami penurunan laba bersih yang sangat drastis. Laman BBC, Kamis (11/9) menulis, keuntungan bersih tim berjuluk Setan Merah itu anjlok hingga 84 persen untuk tahun berjalan hingga 30 Juni 2014.
Total, MU hanya membukukan laba bersih sebesar 23,8 juta Poundsterling atau sekitar Rp 471 miliar. Padahal, tahun lalu, MU sanggup mengeruk untung sebesar Rp 2,8 triliun. (jos/jpnn/don)