30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Temui Bos FIFA, PSSI Makin Pede

JAKARTA- PSSI sedikit bernafas lega setelah menemui Presiden FIFA Sepp Blatter, Sekjen Jerome Valcke dan Direktur Asosiasi Thierry Regenass di Hotel Ritz Carlton, Tokyo, Kamis (13/12) pagi waktu setempat. Dalam pertemuan itu, FIFA juga menyampaikan harapannya kepada PSSI.

“FIFA menginginkan PSSI yang kuat dan berwibawa dalam mengatur dan melakukan supervisi sepakbola di Indonesia,” sebut Sekjen PSSI Halim Mahfudz melalui pesan pendeknya kepada wartawan, Kamis (13/12).

Halim mengklaim, dari hasil pertemuan tersebut, PSSI mendapat dukungan AFC, supaya terhindar dari sanksi skorsing. Hal itu membuatnya optimis Indonesia bisa terhindar dari sanksi FIFA.

Sementara itu Ketua Umum PSSI Djohar Arifin meminta agar pemerintah mematuhi Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jika aturan itu ditegakkan, kata Djohar, maka dualisme kepengurusan tidak akan terjadi.

“Itu satu-satunya solusi untuk mengakhiri keributan yang terjadi di pentas sepakbola nasional. Jika ini dijalankan pemerintah, sudah pasti ribut-ribut yang ada sekarang ini tak akan terjadi,” ungkap Djohar.
Djohar meminta pemerintah tidak memberikan ruang kepada organisasi ilegal untuk mengurusi sepakbola. “Ketegasan pemerintah akan menjadi penentu tidak jatuhnya sanksi FIFA kepada Indonesia,” tegas Djohar.

Selain PSSI, pihak yang juga ikut melobi FIFA agar Indonesia terhindar dari sanksi adalah task force. Tim yang dibentuk pemerintah itu sudah berkoordinasi dengan Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden AFC Zhang Jilong.

“Hari ini saya sudah berbicara dengan Presiden AFC Zhang Jilong. Dia teman baik saya dan sudah kerjasama dengan dia selama 20 tahun,” kata Ketua Task Force, Rita Subowo kepada JPNN (grup Sumut Pos) via telepon, Kamis (13/12).

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menyatakan, Presiden AFC akan ikut melobi FIFA untuk setidaknya memperpanjang waktu penyelesaian konflik. “Minimal bisa menunda sanksi untuk kemudian kita punya waktu yang banyak untuk menyelesaikan konflik ini bersama-sama,” ungkap Rita.
Posisi Zhang Jilong memang cukup strategis untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi. Selain sebagai Presiden AFC, Zhang Jilong juga merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) FIFA.

“Saya tidak bisa mendahalui seperti apa hasil sidang exco FIFA besok. Tapi saya optimis Indonesia masih punya peluang untuk tidak mendapat sanksi FIFA,” ungkap Rita.

Sebelum ditunjuk menjadi Ketua Task Force, Rita Subowo juga sudah menemui Presiden FIFA Sepp Blatter. Rita menggambarkan kondisi sepakbola Indonesia saat ini. (abu/jpnn)

JAKARTA- PSSI sedikit bernafas lega setelah menemui Presiden FIFA Sepp Blatter, Sekjen Jerome Valcke dan Direktur Asosiasi Thierry Regenass di Hotel Ritz Carlton, Tokyo, Kamis (13/12) pagi waktu setempat. Dalam pertemuan itu, FIFA juga menyampaikan harapannya kepada PSSI.

“FIFA menginginkan PSSI yang kuat dan berwibawa dalam mengatur dan melakukan supervisi sepakbola di Indonesia,” sebut Sekjen PSSI Halim Mahfudz melalui pesan pendeknya kepada wartawan, Kamis (13/12).

Halim mengklaim, dari hasil pertemuan tersebut, PSSI mendapat dukungan AFC, supaya terhindar dari sanksi skorsing. Hal itu membuatnya optimis Indonesia bisa terhindar dari sanksi FIFA.

Sementara itu Ketua Umum PSSI Djohar Arifin meminta agar pemerintah mematuhi Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jika aturan itu ditegakkan, kata Djohar, maka dualisme kepengurusan tidak akan terjadi.

“Itu satu-satunya solusi untuk mengakhiri keributan yang terjadi di pentas sepakbola nasional. Jika ini dijalankan pemerintah, sudah pasti ribut-ribut yang ada sekarang ini tak akan terjadi,” ungkap Djohar.
Djohar meminta pemerintah tidak memberikan ruang kepada organisasi ilegal untuk mengurusi sepakbola. “Ketegasan pemerintah akan menjadi penentu tidak jatuhnya sanksi FIFA kepada Indonesia,” tegas Djohar.

Selain PSSI, pihak yang juga ikut melobi FIFA agar Indonesia terhindar dari sanksi adalah task force. Tim yang dibentuk pemerintah itu sudah berkoordinasi dengan Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden AFC Zhang Jilong.

“Hari ini saya sudah berbicara dengan Presiden AFC Zhang Jilong. Dia teman baik saya dan sudah kerjasama dengan dia selama 20 tahun,” kata Ketua Task Force, Rita Subowo kepada JPNN (grup Sumut Pos) via telepon, Kamis (13/12).

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menyatakan, Presiden AFC akan ikut melobi FIFA untuk setidaknya memperpanjang waktu penyelesaian konflik. “Minimal bisa menunda sanksi untuk kemudian kita punya waktu yang banyak untuk menyelesaikan konflik ini bersama-sama,” ungkap Rita.
Posisi Zhang Jilong memang cukup strategis untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi. Selain sebagai Presiden AFC, Zhang Jilong juga merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) FIFA.

“Saya tidak bisa mendahalui seperti apa hasil sidang exco FIFA besok. Tapi saya optimis Indonesia masih punya peluang untuk tidak mendapat sanksi FIFA,” ungkap Rita.

Sebelum ditunjuk menjadi Ketua Task Force, Rita Subowo juga sudah menemui Presiden FIFA Sepp Blatter. Rita menggambarkan kondisi sepakbola Indonesia saat ini. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/