PAULO Oktavianus Sitanggang, salah seorang pemain tim nasional Indonesia usia 19 tahun (PSSI U-19), tidak bisa mengikuti Ujian Nasional yang dimulai hari ini, Senin, 14 April 2014. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Pahlawan, Jember, itu absen karena sedang mengikuti pertandingan sepak bola di Abu Dhabi.
Kepala SMA Pahlawan Jember, Wisnu Murti, menjelaskan Paulo yang merupakan siswa kelas 3 jurusan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) itu diberikan dispensasi karena tugasnya sebagai duta Indonesia dalam timnas U-19.
Paulo diberi kesempatan mengikuti UN susulan pada 22 hingga 25 April 2014. Paulo dijadwalkan baru kembali ke Indonesia pada Kamis, 17 April 2014. “Karena kesibukannya sebagai pemain timnas, dia diberi kesempatan mengikuti ujian susulan,” kata Wisnu, Senin (14/1).
Paulo, pemuda kelahiran Deliserdang, Sumatera Utara, 17 Oktober 1995, itu adalah pemain klub Jember United. “Sejak pindah ke Jember, dia menjadi anak angkat saya,” ujar Manajer Jember United, Siradjuddin.
Paulo, yang dikenal sebagai pemain gelandang itu, sudah menyukai sepak bola sejak kecil. Orang tuanya memasukannya ke sekolah sepak bola di SSB Kurnia Medan dan bergabung dalam klub Surya Putra Mariendal Medan.
Pada 2011, Paulo mengikuti seleksi All Star Team Challenge yang digelar oleh AC Milan Junior Camp. Hasilnya, ia masuk ke dalam daftar 18 pesepakbola muda yang dibawa ke San Siro, Milan. Meskipun dinyatakan lolos, ia gagal ke Negeri Italia karena mengalami cedera jelang dikirim.
Saat kelas 2 SMA, Paulo pindah ke Jember, Jawa Timur untuk menjadi pesepakbola profesional dan bergabung dalam klub Jember United.
Kemahirannya bermain bola membuat Paulo bisa bergabung dalam timnas U-19. Paulo menjadi salah seorang dari 20 pemain yang dipercaya oleh pelatih kepala, Indra Sjafrie, berlaga dalam ajang Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013. Paulo disebut oleh Indra Sjafrie sebagai pemain bertalenta.
Dalam ajang internasional, Paulo telah beberapa kali membela timnas U-19. Di antaranya ajang AFC 2014, menundukkan Laos 4-0, dan mengkandaskan Filipina 2-0.
Kertas Jawaban Gampang Robek
Sementara di Medan, meski secara keseluruhan hari pertama UN 2014 berjalan lancar, namun ada satu hal yang dikeluhkan pihak sekolah. Adalah lembar jawaban soal yang dinilai terlalu tipis dan mudah koyak, ketika dilingkari garis hitam oleh siswa.
Seperti dikatakan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 3 Medan, Adi Wijaya. Kata dia, beberapa siswa ada yang meminta tukar lembar jawaban karena saat dihitamkan pada kolom jawaban, kertas ternyata koyak alias bolong. “Siswa kami ada yang meminta tukar lembar jawaban, karena saat dilingkari kertasnya berlubang,” ujar Adi Wijaya saat dihubungi Sumut Pos, Senin (14/4) sore.
Menurutnya, kualitas kertas tahun ini lebih tipis dibanding tahun sebelumnya. “Sepertinya kertas ujian tahun lalu masih lebih bagus daripada tahun ini,” katanya.
Ia mengaku secara keseluruhan UN di sekolahnya berjalan aman dan lancar. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, lancar dan tanpa kendala. Cuma itu sajalah yang dikeluhkan siswa, lembar jawaban yang mudah koyak,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMAN 13 Medan, Ilyas, mengungkapkan hal serupa. Dia mengaku jika tidak hati-hati memisahkan antara lembar soal dan jawaban, bisa saja kertas menjadi koyak. “Itukan (lembar jawaban) menyatu dengan lembar soal, jadi kalau tak hati-hati mengoyaknya, ya bisa robek,” ungkapnya.
Terkait ini, Ketua Pelaksana UN, Henri Siregar, mengatakan belum ada laporan dari pihak sekolah mengenai lembar jawaban yang mudah koyak tersebut. Pihaknya sebut Henri, tak tahu menahu mengenai kertas soal maupun jawaban UN, sebab tersebut menjadi tanggung jawab percetakan.
“Gini ya, masalah naskah UN ini menjadi tanggung jawab pihak percetakan. Baik soal kualitas kertas, ada yang rusak dan lainnya. Lagian kita juga belum ada terima laporan tentang keluhan ini dari pihak sekolah,” klaim dia.
Pantauan Sumut Pos, pelaksanaan UN hari pertama Senin (14/4) sekira pukul 07.00 WIB sampai 11.30 WIB, di beberapa sekolah di Kota Medan berjalan lancar, tertib dan aman. Tak ada kendala berarti, di mana para siswa dengan santai namun serius dalam menjawab soal-soal yang diujikan. Sejak pukul 5.00 pagi naskah UN telah didistribusikan kepada kepala sekolah SMA/sederajat dan juga Paket C, oleh pegawai Dinas Pendidikan Medan yang dikawal petugas kepolisian.
Beberapa pejabat teras seperti Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Wagubsu T Erry Nuradi dan Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin juga meninjau jalannya UN di hari pertama. Gatot berkunjung ke SMAN 1 Medan, Erry Nuradi ke SMA Panca Budi serta Eldin meninjau di SMKN 3 Medan.
Di Tebingtinggi dan Serdang Bedagai, pejabat pun ikut memantau UN. Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan melakukan peninjauan ke MAN 1 Tebingtinggi, SMA Swasta Ir H Juanda, SMA Negeri 1, dan SMA Negeri 2 Kota Tebingtinggi. Sementara Bupati Serdang Bedagai Soekirman memantau di SMA Negeri 1 Perbaungan (bbs/mag-6/dik/ian/val/rbb)