30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Wah, Seru nih..Tim Transisi-PT LI Sama-sama Gelar Turnamen

Foto: Dok. Jawa Pos
Foto: Dok. Jawa Pos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim Transisi PSSI di bawah Kemenpora mulai menyiapkan kompetisi bertitel Piala Kemerdekaan. Sementara itu, di waktu yang hampir bersamaan, PT LI juga sudah merancang turnamen pramusim 2015–2016 untuk 18 klub LI.

Dua operator tersebut akan membuktikan diri kepada masyarakat Indonesia dalam menggelar sebuah kompetisi.

’’Rapat tim transisi yang digelar sudah memutuskan beberapa hal, salah satunya mengenai kompetisi,’’ terang Gatot S. Dewa Broto, juru bicara tim transisi, Jumat (15/5).

Menurut dia, kerja tim transisi akan terus ditingkatkan untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik. Gatot menjelaskan, surat PT LI yang menjawab permintaan Kemenpora untuk memutar kompetisi sudah jelas adanya. Bahwa PT LI harus mengikuti keinginan PSSI untuk menghentikan kompetisi dengan alasan force majeure.

’’Tetapi, secara tegas memang PT LI tidak menyatakan menolak permintaan Kemenpora,’’ jelasnya. Mengenai kompetisi yang digelar tim transisi, Gatot menyatakan bahwa persiapan matang akan dijalankan. Sebab, tanpa adanya PT LI yang sudah berpengalaman menggelar kompetisi teratas sepak bola Indonesia, ini menjadi pembuktian tersendiri bagi tim transisi.

Sementara itu, Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerima komitmen 18 klub untuk ikut dalam turnamen mini. ’’Sampai saat ini 18 klub tetap mengonfirmasi ikut ambil bagian, sesuai hasil RUPS luar biasa sebelumnya,’’ tegasnya.

Tigor menyatakan bahwa posisi PT LI saat ini masih sama dengan sebelumnya, yakni menggelar kompetisi dengan restu PSSI yang secara hukum sudah dicabut hak pengelolaan organisasinya oleh Kemenpora. ’’Segala prosedur tetap kami jalankan sebagaimana sebelumnya. Kami minta izin PSSI dan BOPI untuk menggelar kompetisi,’’ lanjutnya.

Terlepas masalah yang muncul di antara PSSI dan Kemenpora, sudah sewajarnya kompetisi sepak bola Indonesia tetap bisa bergulir. Sebab, semua kembali demi kepentingan banyak pihak.

Di sisi lain, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo ogah terseret dalam polemik PSSI dan Kemenpora. Rita mengatakan dua hari lalu sudah melakukan kontak dengan Presiden FIFA Sepp Blatter. Sayangnya, Rita enggan membeberkan lebih banyak soal pembicaraannya dengan Baltter tersebut ketika keduanya bertemu di Swiss.

’’Kita ada komunikasi terus dengan FIFA. Biar nanti PSSI dan Kemenpora yang berbicara dulu bagaimana bagusnya. Tapi, keduanya ada iktikad baik kok. Sudah dulu ya,’’ ucap Rita kemarin (15/5) di kantor KOI. (nap/dra/c17/ko)

Foto: Dok. Jawa Pos
Foto: Dok. Jawa Pos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim Transisi PSSI di bawah Kemenpora mulai menyiapkan kompetisi bertitel Piala Kemerdekaan. Sementara itu, di waktu yang hampir bersamaan, PT LI juga sudah merancang turnamen pramusim 2015–2016 untuk 18 klub LI.

Dua operator tersebut akan membuktikan diri kepada masyarakat Indonesia dalam menggelar sebuah kompetisi.

’’Rapat tim transisi yang digelar sudah memutuskan beberapa hal, salah satunya mengenai kompetisi,’’ terang Gatot S. Dewa Broto, juru bicara tim transisi, Jumat (15/5).

Menurut dia, kerja tim transisi akan terus ditingkatkan untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik. Gatot menjelaskan, surat PT LI yang menjawab permintaan Kemenpora untuk memutar kompetisi sudah jelas adanya. Bahwa PT LI harus mengikuti keinginan PSSI untuk menghentikan kompetisi dengan alasan force majeure.

’’Tetapi, secara tegas memang PT LI tidak menyatakan menolak permintaan Kemenpora,’’ jelasnya. Mengenai kompetisi yang digelar tim transisi, Gatot menyatakan bahwa persiapan matang akan dijalankan. Sebab, tanpa adanya PT LI yang sudah berpengalaman menggelar kompetisi teratas sepak bola Indonesia, ini menjadi pembuktian tersendiri bagi tim transisi.

Sementara itu, Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerima komitmen 18 klub untuk ikut dalam turnamen mini. ’’Sampai saat ini 18 klub tetap mengonfirmasi ikut ambil bagian, sesuai hasil RUPS luar biasa sebelumnya,’’ tegasnya.

Tigor menyatakan bahwa posisi PT LI saat ini masih sama dengan sebelumnya, yakni menggelar kompetisi dengan restu PSSI yang secara hukum sudah dicabut hak pengelolaan organisasinya oleh Kemenpora. ’’Segala prosedur tetap kami jalankan sebagaimana sebelumnya. Kami minta izin PSSI dan BOPI untuk menggelar kompetisi,’’ lanjutnya.

Terlepas masalah yang muncul di antara PSSI dan Kemenpora, sudah sewajarnya kompetisi sepak bola Indonesia tetap bisa bergulir. Sebab, semua kembali demi kepentingan banyak pihak.

Di sisi lain, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo ogah terseret dalam polemik PSSI dan Kemenpora. Rita mengatakan dua hari lalu sudah melakukan kontak dengan Presiden FIFA Sepp Blatter. Sayangnya, Rita enggan membeberkan lebih banyak soal pembicaraannya dengan Baltter tersebut ketika keduanya bertemu di Swiss.

’’Kita ada komunikasi terus dengan FIFA. Biar nanti PSSI dan Kemenpora yang berbicara dulu bagaimana bagusnya. Tapi, keduanya ada iktikad baik kok. Sudah dulu ya,’’ ucap Rita kemarin (15/5) di kantor KOI. (nap/dra/c17/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/