Sumut vs Papua
Sempat unggul 1-0 saat menghadapi Jateng pada Sabtu (15/9) lalu, tim sepak bola Sumut akhirnya dipaksa menyerah 1-2 pada penyisihan grup E Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau.
Meski kalah, tim Sumut yang dibesut trio pelatih Rudi Saari, Mardiyanto dan Budiono tetap lolos ke babak semifinal karena unggul produktifitas atas Jambi, yang justru kalah 0-1 atas Jateng, sehari sebelumnya. Kekalahan atas Jateng menjadi satu-satunya kekalahan yang dialami Sumut selama berlaga pada PON XVIII kali ini. Sebelumnya Hardiyantono dkk meraih hasil sekali menang dan tiga kali imbang, baik saat berlaga di fase grup maupun di babak enam besar.
Tak ayal, kondisi ini membuat Sumut harus menghadapi juara grup D yang diisi tim unggulan Papua yang mampu membukukan catatan clean sheet dari lima pertandingan di pentas olahraga multi even yang berlangsung empat tahun sekali ini.
Di babak enam besar, Papua yang dibesut Ferdinand Fairyo menaklukkan Jabar (1-0) dan Kaltim (4-1). Kemenangan ini melanjutkan tren positif setelah di fase grup juga tampil mengesankan dengan menekuk NTB (5-1), Jambi (2-1) dan Sulteng (2-0).
Menanggapi catatan prestasi yang ditorehkan Papua, pelatih tim sepak bola Sumut Rudi Saari mengatakan, itu membuktikan jika Papua adalah tim paling konsisten. Namun begitu, Rudi memiliki keyakinan jika anak asuhnya mampu menghentikan superioritas Papua pada partai semifinal yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Siregar, Rumbai, hari ini (17/9).
“Sejak awal, manajemen telah menargetkan medali emas pada PON XVIII. Karenanya, kami akan berusaha mengalahkan mereka. Kami takkan terpengaruh dengan semua catatan hebat yang dimiliki Papua. Intinya, kami ingin menang dan lolos ke final, selanjutnya berusaha menyumbangkan medali emas bagi kontingen Sumut,” bilang Rudi.
Terkait pemain yang pantas diwaspadai di kubu Papua, Rudi mengatakan, sesungguhnya Papua berisikan pemain bertalenta. Namun, menurut Rudi, dari seluruh pemain yang ada di sana, penampilan striker Agustinus Keiya adalah yang paling berbahaya.
“Dia adalah striker yang komplet. Dia memiliki bakat, memiliki kecepatan serta naluri mencetak gol yang sangat tinggi,” bilangnya.
Ya, berkat penampilan impresif pemain kelahiran Nabire 25 Januari 1992 itu, ia berhasil memberi kontribusi maksimal atas 15 gol yang dilesakkan Papua ke gawang lawan. Hebatnya, selain tajam di depan, tim Papua pun memiliki lini pertahanan yang solid. Ini bisa dilihat ketika mereka hanya kebobolan 3 gol dari lima pertandingan yang telah dilakoni.
Fakta di atas berbanding terbalik dengan Sumut yang telah kebobolan sebanyak 5 kali. (*)
[table caption=”Statistik”]
Papua[attr colspan=”4″]
6 Sep , Fase Grup , Papua v NTB ,5-1
8 Sep , Fase Grup, Papua v Jambi , 2-1
10 Sep , Fase Grup , Papua v Sulteng , 2-0
13 Sep , Enam Besar , Papua v Jabar ,1-0
15 Sep , Enam Besar ,Papua v Kaltim , 4-1
Sumut[attr colspan=”4″]
6 Sep , Fase Grup, Sumut v Gorontalo, 2-1
8 Sep , Fase Grup , Sumut v Jabar , 0-0
10 Sep , Fase Grup , Sumut v Jatim , 1-1
13 Sep , Enam Besar, Sumut v Jambi , 1-1
15 Sep , Enam Besar , Sumut v Jateng , 1-2
[/table]
[table caption=”Jadwal Pertandingan”]
Senin (17/9) [attr colspan=”4″]
Pkl. 16.00 WIB , Sumut v Papua
Pkl. 19.00 WIB , Kaltim v Jateng
[/table]