BOJONEGORO – Salah satu alasan Persibo Bojonegoro hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI) dulu karena dananya ditanggung konsorsium. Bahkan, Persibo pernah disebut-sebut mendapatkan anggaran Rp20 miliar lebih ketika berlaga di liga tersebut musim lalu.
Namun, harapan untuk mendapatkan dana melimpah di kompetisi musim ini sulit terealisasi. Setidaknya, berdasarkan pengakuan pelatih Persibo Paulo Camargo. “Intinya kita punya budget sedikit,” kata pelatih asal Brazil itu tanpa menjelaskan besarnya dana yang dikucurkan untuk membentuk skuad tim Persibo.
Menurut mantan pelatih Tangerang Wolves ini, bisa saja dirinya membentuk skuad tim impian dengan mendatangkan pemain asing hebat dan berkualitas. “Tapi urusannya kan juga kembali ke dana yang dimiliki,” tuturnya.
Dengan dana yang sangat minim, lanjut dia, maka pemain yang ada saat ini sudah maksimal. Karena itu, Camargo menilai sah saja bila ada kritik mengenai kualitas pemain Persibo yang dianggap kurang.
“Saya hanya memaksimalkan yang ada,” katanya menanggapi kritikan dari kelompok suporter Boromania tentang rendahnya kualitas pemain Persibo saat ini.
Dengan kondisi yang ada saat ini, tutur Camargo, tidak mungkin berharap terlalu muluk. Seperti meraih juara Indonesian Premier League (IPL). Jika ada kesempatan, maka dia berjanji tidak akan mensia-siakan. “Yang jelas kami akan berusaha maksimal,” ujarnya.
“Kalau bisa papan atas ya papan atas, kalau tidak ya papan tengah, tapi harus maksimal,” imbuhnya. (ade/yan/jpnn)