30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Dapat Support Konglomerat Malaysia, Terkendala Izin Kerja

Safee Sali Berjuang Menembus Klub Inggris

Musim lalu Safee Sali sempat berkiprah di ISL (Indonesian Super League) bersama Pelita Jaya. Kini, striker timnas Malaysia itu sedang mengadu nasib di Inggris. Adakah klub yang tertarik merekrutnya ?

Setelah kontraknya dengan Pelita Jaya berakhir, Safee  Sali sempat diisukan bergabung dengan salah satu klub Jerman. Pemain bernama lengkap itu Mohd Safee Mohd Sali itu juga mengakui, kalau ada salah satu klub Jerman yang tertarik kepadanya. Tapi, hingga bursa transfer musim panas lalu ditutup belum ada ada realisasinya.

Namun, harapan Safee untuk bermain di Eropa belum tertutup. Status konglomerat Malaysia Tony Fernandes sebagai presiden klub Premier League Queens Park Rangers (QPR) memberinya secercah harapan untuk menjajal ketatnya persaingan di Benua Biru. Atas rekomendasi Fernandes pula, Safee mendapat kesempatan trial alias masa percobaan di QPR.

Selama masa percobaan, Safee mampu memikat manajer QPR Neil Warnock. Bahkan, Warnock sempat menyebut Safee sebagai David Beckham-nya Malaysia. Untuk yang satu itu bukan lantaran kemampuannya, tapi karena reputasinya.
“Tanpa diragukan lagi, pemain asal Malaysia itu memiliki teknik yang bagus. Tinggal menunggu waktu saja,” kata Warnock, seperti dikutip Football Everyday.

Sayang, impian Safee menembus skuad QPR akhirnya gagal.  Penyebabnya bukan faktor kualitas.  Tapi, klub yang baru promosi itu sudah memiliki stok yang cukup di lini depan. Karena itu, striker berusia 27 tahun itu harus kembali mencari klub lainnya dan kesempatan pun datang dari Cardiff City.

Ya, klub yang berbasis di Wales itu kebetulan saham terbesarnya juga dimiliki orang Malaysia, Datuk Chan Tien Ghee. Oleh manajer Cardiff Malky Mackay, Safee diberi kesempatan menjajal kemampuannya. Bahkan, dia bukan satu-satunya pemain asal Malaysia yang dapat kesempatan.

Kapten Malaysia Mohd Safiq Rahim pun diberikan kesempatan mencoba peruntungan di Cardiff seusai Piala Malaysia. Sementara Safee sendiri mendapat jatah percobaan di klub yang berkompetisi di kasta kedua Liga Inggris itu sejak 13-27 September.

Ternyata, performa Safee menarik minat Mackay. Selama dua hari masa percobaannya, Safee telah menunjukkan bahwa dirinya layak bersaing. “Dia baru beberapa hari di sini dan dari yang saya tahu, dia pemuda yang menyenangkan,” kata Mackay, seperti dikutip Wales Online.

Hanya, sekarang yang menjadi persoalan bukanlah kemampuan dari sang pemain, melainkan regulasi di Inggris. Tidak mudah bagi pemain dari Asia untuk menembus Inggris. Regulasi tentang izin kerja bisa menjadi kendala.
“Kami akan terbentur kepada izin kerja di Inggris. Park Ji-sung saja tidak bisa langsung direkrut Manchester United seandainya dia tidak pernah membela PSV Eindhoven,” jelas Mackay. (ham/bas/jpnn)

juli lramadhani rambe/sumut pos

Safee Sali Berjuang Menembus Klub Inggris

Musim lalu Safee Sali sempat berkiprah di ISL (Indonesian Super League) bersama Pelita Jaya. Kini, striker timnas Malaysia itu sedang mengadu nasib di Inggris. Adakah klub yang tertarik merekrutnya ?

Setelah kontraknya dengan Pelita Jaya berakhir, Safee  Sali sempat diisukan bergabung dengan salah satu klub Jerman. Pemain bernama lengkap itu Mohd Safee Mohd Sali itu juga mengakui, kalau ada salah satu klub Jerman yang tertarik kepadanya. Tapi, hingga bursa transfer musim panas lalu ditutup belum ada ada realisasinya.

Namun, harapan Safee untuk bermain di Eropa belum tertutup. Status konglomerat Malaysia Tony Fernandes sebagai presiden klub Premier League Queens Park Rangers (QPR) memberinya secercah harapan untuk menjajal ketatnya persaingan di Benua Biru. Atas rekomendasi Fernandes pula, Safee mendapat kesempatan trial alias masa percobaan di QPR.

Selama masa percobaan, Safee mampu memikat manajer QPR Neil Warnock. Bahkan, Warnock sempat menyebut Safee sebagai David Beckham-nya Malaysia. Untuk yang satu itu bukan lantaran kemampuannya, tapi karena reputasinya.
“Tanpa diragukan lagi, pemain asal Malaysia itu memiliki teknik yang bagus. Tinggal menunggu waktu saja,” kata Warnock, seperti dikutip Football Everyday.

Sayang, impian Safee menembus skuad QPR akhirnya gagal.  Penyebabnya bukan faktor kualitas.  Tapi, klub yang baru promosi itu sudah memiliki stok yang cukup di lini depan. Karena itu, striker berusia 27 tahun itu harus kembali mencari klub lainnya dan kesempatan pun datang dari Cardiff City.

Ya, klub yang berbasis di Wales itu kebetulan saham terbesarnya juga dimiliki orang Malaysia, Datuk Chan Tien Ghee. Oleh manajer Cardiff Malky Mackay, Safee diberi kesempatan menjajal kemampuannya. Bahkan, dia bukan satu-satunya pemain asal Malaysia yang dapat kesempatan.

Kapten Malaysia Mohd Safiq Rahim pun diberikan kesempatan mencoba peruntungan di Cardiff seusai Piala Malaysia. Sementara Safee sendiri mendapat jatah percobaan di klub yang berkompetisi di kasta kedua Liga Inggris itu sejak 13-27 September.

Ternyata, performa Safee menarik minat Mackay. Selama dua hari masa percobaannya, Safee telah menunjukkan bahwa dirinya layak bersaing. “Dia baru beberapa hari di sini dan dari yang saya tahu, dia pemuda yang menyenangkan,” kata Mackay, seperti dikutip Wales Online.

Hanya, sekarang yang menjadi persoalan bukanlah kemampuan dari sang pemain, melainkan regulasi di Inggris. Tidak mudah bagi pemain dari Asia untuk menembus Inggris. Regulasi tentang izin kerja bisa menjadi kendala.
“Kami akan terbentur kepada izin kerja di Inggris. Park Ji-sung saja tidak bisa langsung direkrut Manchester United seandainya dia tidak pernah membela PSV Eindhoven,” jelas Mackay. (ham/bas/jpnn)

juli lramadhani rambe/sumut pos

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/