JAKARTA – PSSI kembali tidak konsisten dalam menentukan format kompetisi. Sebelumya, organisasi sepak bola nasional itu merancang format kompetisi level satu sebagai kasta tertinggi. Pesertanya adalah 32 klub dan dibagi dalam dua wilayah.
Namun, format itu batal dilaksanakan. Rapat executive committee (exco) PSSI di Hotel Crown Plaza, Jakarta, kemarin malam, sepakat mengembalikan kompetisi level tertinggi musim depan dalam satu wilayah.
“Format kompetisi kembali lagi satu wilayah,” kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin saat jeda rapat pukul 21.30 kemarin malam. Djohar menyatakan, alasan dikembalikannya format kompetisi ke satu wilayah karena PSSI ingin taat azas. Format kompetisi satu wilayah adalah salah satu keputusan dari kongres tahunan PSSI di Bali pada Januari lalu.
“PSSI ingin mematuhi aturan yang ada,” tegasnya. Rapat pleno exco tadi malam juga memutuskan nama kompetisi tetap bertitel Indonesia Super League (ISL). Sedangkan untuk level kedua adalah Divisi Utama. ISL akan diikuti oleh 18 klub, sama seperti musim lalu. Sedangkan Divisi Utama diikuti 44 klub dan dibagi menjadi empat wilayah.
Dalam rencana penerapan format dua wilayah sebelumnya, kompetisi level tertinggi akan diikuti oleh 32 peserta. Sedangkan level kedua akan diikuti 48 klub peserta yang dibagi dalam empat wilayah.
Terkait dengan klub-klub peserta kompetisi musim depan, anggota exco PSSI La Nyalla Mattaliti menyatakan hal itu akan ditentukan lewat verifikasi. “PSSI akan melakukan verifikasi ulang dan klub-klub ISL yang akan menjadi prioritas,” kata Nyalla.
Nyalla mengungkapkan, terjadi perdebatan panjang dalam rapat exco kemarin.
“Tapi setelah kita beberkan pasal-pasal dalam statuta dan juga aturan-aturan dalam PO (peraturan organisasi), akhirnya semua sepakat jika kita tidak boleh melanggar aturan dan kompetisi harus digelar satu wilayah,” ujar ketua Pengprov PSSI Jatim itu.
Untuk Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang status keanggotaannya dicabut lewat kongres di Bali, PSSI akan mencarikan jalan keluar.
“Kalau saya pribadi, status Persema dan Persibo hanya bisa dicabut lewat kongres lagi,” kata Nyalla.
Sementara itu, anggota exco lainnya, Roberto Rouw, menyatakan, rencana kickoff kompetisi tidak berubah. Yakni, 8 Oktober nanti.
“Verifikasi akan dilakukan secepatnya dan itu tidak akan sulit karena parameternya sudah jelas. AFC pasti sepakat dengan keputusan ini karena ini sesuai aturan yang ada,” katanya.
Keputusan ini tentu saja menohok Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus yang dari awal getol menggolkan format baru kompetisi dengan dua wilayah. Apa komentar Sihar? “Itu sesuai kongres tahunan di Bali,” ujarnya.
Sihar mengatakan, PSSI akan memanggil 18 klub ISL untuk menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan pada 21 September nanti.
“18 klub itu belum tentu lulus verifikasi. Jika ada yang tidak lulus, mereka akan digantikan klub-klub di bawahnya,” katanya.
Setelah rehat sekitar satu jam, rapat exco kembali dilanjutkan mulai pukul 22.30 WIB. Di antara agenda yang dibahas adalah dualisme kepengurusan beberapa klub. Yaitu, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Arema Indonesia. (ali/ca/jpnn)