25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Mengejutkan, Djohar Arifin Masih Dijagokan Saingi La Nyalla

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Calon Ketua Umum PSSI untuk kongres luar biasa April mendatang, akhirnya bertambah menjadi dua orang. Setelah beberapa hari terakhir hanya muncul nama La Nyalla Mattalitti, Minggu (18/1) malam masuk anggota yang mencalonkan Djohar Arifin Husein.

Ketua Komite Pemilihan (KP) kongres luar biasa PSSI 2015-2019 Dhimam Abror membenarkan hal itu. “Sudah ada anggota PSSI yang mendaftarkan pak Djohar,” katanya, Senin (19/1) pagi ini.

Munculnya kembali nama Djohar memang cukup mengejutkan karena sejatinya, hampir seluruh anggota PSSI tidak lagi respek kepadanya. Djohar dinilai tak cakap dan selama ini menjadi ketua umum hanya secara de jure, sementara de facto, dia tak memiliki kekuatan apapun.

Siapa daerah yang mencalonkan lelaki bergelar profesor itu? Dhimam memilih bungkam. Sesuai aturan, lanjutnya, tidak boleh dibuka ke publik siapa dan daerah mana yang mendaftarkan calon ketua umum.

“Secara aturan, siapa yang mencalonkannya tidak diperbolehkan diberitahu kepada khalayak, karena memang sifatnya rahasia,” tegas lelaki yang pernah menjadi Pemred harian Jawa Pos tersebut.

Sebelumnya, Djohar sendiri mengaku tak ada keinginan untuk mencalonkan diri. Dia malah menyebut sosok La Nyalla yang disebutnya layak menjadi Ketum. Dua pendaftar calon ketum awal Persija Muda dan Semen Padang lah yang mencalonkan Nyalla. (upi/mas)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Calon Ketua Umum PSSI untuk kongres luar biasa April mendatang, akhirnya bertambah menjadi dua orang. Setelah beberapa hari terakhir hanya muncul nama La Nyalla Mattalitti, Minggu (18/1) malam masuk anggota yang mencalonkan Djohar Arifin Husein.

Ketua Komite Pemilihan (KP) kongres luar biasa PSSI 2015-2019 Dhimam Abror membenarkan hal itu. “Sudah ada anggota PSSI yang mendaftarkan pak Djohar,” katanya, Senin (19/1) pagi ini.

Munculnya kembali nama Djohar memang cukup mengejutkan karena sejatinya, hampir seluruh anggota PSSI tidak lagi respek kepadanya. Djohar dinilai tak cakap dan selama ini menjadi ketua umum hanya secara de jure, sementara de facto, dia tak memiliki kekuatan apapun.

Siapa daerah yang mencalonkan lelaki bergelar profesor itu? Dhimam memilih bungkam. Sesuai aturan, lanjutnya, tidak boleh dibuka ke publik siapa dan daerah mana yang mendaftarkan calon ketua umum.

“Secara aturan, siapa yang mencalonkannya tidak diperbolehkan diberitahu kepada khalayak, karena memang sifatnya rahasia,” tegas lelaki yang pernah menjadi Pemred harian Jawa Pos tersebut.

Sebelumnya, Djohar sendiri mengaku tak ada keinginan untuk mencalonkan diri. Dia malah menyebut sosok La Nyalla yang disebutnya layak menjadi Ketum. Dua pendaftar calon ketum awal Persija Muda dan Semen Padang lah yang mencalonkan Nyalla. (upi/mas)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/