25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kongres PSSI Rawan Ricuh

JAKARTA—Kongres PSSI untuk menentukan siapa Ketua Umum olah raga paling populer di Indonesia yang akan berlangsung Jum’at (20/5) riskan terjadi kericuhan.

Pasalnya, sejauh ini sebanyak 40 pemilik suara mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar. “Malam ini bisa mencapai 60 pemilik suara yang melakukan mosi tidak percaya,” kata Presiden Bontang FC Udin Mulyono kepada wartawan, Rabu (19/5).

Udin membeberkan beberapa pemilik suara yang mengajukan mosi tidak percaya kepada KN antara lain Persijap Jepara, PSPS Pekanbaru, Persiba Balikpapan, Bontang FC, Pengurus Provinsi Sumatera Barat, Persiba Bantul, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, Pengprov Sumatera Barat, dan Persidafon.

Udin menjelaskan bahwa mosi tidak percaya dilakukan karena Agum dinilai gagal melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Komite Normalisasi. “Agum bertugas menormalkan situasi. Namun, dia bekerja tidak sesuai statuta. Lebih baik mundur atau dimundurkan,” tegas Udin.

Sebelumnya, Agum mengendus keterlibatan militer dalam pengumpulan mosi tidak percaya. Namun, juru bicara kelompok 78, Syahrial Damapolii, membantahnya.

“Tidak benar ada tekanan dari pihak tertentu, seperti aparat atau TNI yang menekan pengprov dan klub,” ujar Syahrial.

Syahrial menilai isu tersebut sengaja digulirkan oleh calon-calon yang ingin menjatuhkan George Toisutta dan Arifin Panigoro. “Isu ini sengaja digelontorkan Komite Normalisasi. Karena salah satu calon yg diusung adalah seorang militer sehingga dimanfaatkan isu ini,” tambah Syahrial.

Sementara itu di tempat terpisah Anggota Komisi X DPR RI  Zulfadhli meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga membantu Komite Normalisasi (KN) dalam melaksanakan Kongres PSSI dengan menjamin keamanan selama kongres digelar.

“Sebagai bentuk tanggung jawab, pemerintah melalui Menpora harus membantu KN dengan membantu dalam mengamankan kongres,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Menpora di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.
Hal ini, lanjut Zulfadhli, sangat penting karena ada isu ancaman terhadap KN terutama dengan tidak lolosnya Arifin Panigoro dan George Toisutta.

“Ini sudah ada gerakan untuk melakukan mosi tidak percaya pada KN dengan mengintimidasi pemilik suara agar mau menandatangani mosi tersebut. Jadi, pemerintah harus membantu KN,” kata anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu.
Senada dengan Zulfadhli, anggota Komisi X lainnya, Dedi Gumelar juga meminta agar Menpora membantu KN dalam menggelar kongres PSSI. Sebab, KN merupakan pemegang mandat dari badan sepakbola internasional, FIFA.  (bbs/jpnn)

JAKARTA—Kongres PSSI untuk menentukan siapa Ketua Umum olah raga paling populer di Indonesia yang akan berlangsung Jum’at (20/5) riskan terjadi kericuhan.

Pasalnya, sejauh ini sebanyak 40 pemilik suara mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar. “Malam ini bisa mencapai 60 pemilik suara yang melakukan mosi tidak percaya,” kata Presiden Bontang FC Udin Mulyono kepada wartawan, Rabu (19/5).

Udin membeberkan beberapa pemilik suara yang mengajukan mosi tidak percaya kepada KN antara lain Persijap Jepara, PSPS Pekanbaru, Persiba Balikpapan, Bontang FC, Pengurus Provinsi Sumatera Barat, Persiba Bantul, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, Pengprov Sumatera Barat, dan Persidafon.

Udin menjelaskan bahwa mosi tidak percaya dilakukan karena Agum dinilai gagal melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Komite Normalisasi. “Agum bertugas menormalkan situasi. Namun, dia bekerja tidak sesuai statuta. Lebih baik mundur atau dimundurkan,” tegas Udin.

Sebelumnya, Agum mengendus keterlibatan militer dalam pengumpulan mosi tidak percaya. Namun, juru bicara kelompok 78, Syahrial Damapolii, membantahnya.

“Tidak benar ada tekanan dari pihak tertentu, seperti aparat atau TNI yang menekan pengprov dan klub,” ujar Syahrial.

Syahrial menilai isu tersebut sengaja digulirkan oleh calon-calon yang ingin menjatuhkan George Toisutta dan Arifin Panigoro. “Isu ini sengaja digelontorkan Komite Normalisasi. Karena salah satu calon yg diusung adalah seorang militer sehingga dimanfaatkan isu ini,” tambah Syahrial.

Sementara itu di tempat terpisah Anggota Komisi X DPR RI  Zulfadhli meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga membantu Komite Normalisasi (KN) dalam melaksanakan Kongres PSSI dengan menjamin keamanan selama kongres digelar.

“Sebagai bentuk tanggung jawab, pemerintah melalui Menpora harus membantu KN dengan membantu dalam mengamankan kongres,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Menpora di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.
Hal ini, lanjut Zulfadhli, sangat penting karena ada isu ancaman terhadap KN terutama dengan tidak lolosnya Arifin Panigoro dan George Toisutta.

“Ini sudah ada gerakan untuk melakukan mosi tidak percaya pada KN dengan mengintimidasi pemilik suara agar mau menandatangani mosi tersebut. Jadi, pemerintah harus membantu KN,” kata anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu.
Senada dengan Zulfadhli, anggota Komisi X lainnya, Dedi Gumelar juga meminta agar Menpora membantu KN dalam menggelar kongres PSSI. Sebab, KN merupakan pemegang mandat dari badan sepakbola internasional, FIFA.  (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/