28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Persiram Serius Tuntut Okto ke Ranah Hukum

Gabung Timnas Tanpa Izin

KEPUTUSAN Okto Maniani bergabung ke Timnas bakal berbuntut panjang. Lantaran masa kontraknya dengan Persiram Raja Ampat belum berakhir, manajemen Persiram Raja Ampat telah mempercayakan kepada Max Mahare, SH selaku kuasa hukumnya untuk memperkarakan Okto Maniani secara hukum.

Manajer Persiram Raja Ampat, Hendrik Wairara tak dapat menutupi rasa geramnya dengan sikap Okto yang dianggap tidak profesional. “Kami tidak perlu mengomentari terlalu banyak mengenai Okto, tetapi menurut kami dari manajemen, Okto merupakan pemain yang tidak profesional, dan tidak memegang janji kontrak dengan kami,”ujar  Hendrik Wairara.

Manajer Persiram mengatakan seperti itu karena menurutnya, masa kontrak Okto  baru berakhir pada Agustus mendatang. “Ini yang kami sangat sesalkan Okto bisa berkelakuan seperti begitu,”tandasnya. Untuk langkah selanjutnya, menurut Hendrik, pihaknya  pasti akan memberikan sanksi  bagi Okto. “Sekarang proses hukumnya sedang berlangsung, dan dipelajari oleh pihak-pihak tertentu,”ujarnya.

Ditambahkan Hendrik Wairara,  manajemen Persiram sudah memberikan waktu kepada Okto 2×24 jam untuk  konfirmasi kepada Persiram,  namun hingga saat ini Okto  belum  pernah menghubungi  manajemen Persiram.  “Jelas kami menempuh jalur hukum,” tandasnya.

Sementara itu kuasa hukum Persiram Raja Ampat, Max Mahare, SH membenarkan telah menerima kuasa untuk memproses Okto Maniani. “Ya saya diberikan petunjuk dari manajemen selaku kuasa hukum Persiram Raja Ampat untuk mempelajari kasus Okto Maniani dan segera dibawa ke ranah hukum, dan kami sementara sudah memprosesnya,”ujar Max Mahare.

Dalam upaya menempuh jalur hukum,  Max Mahare mengatakan pekan depan pihaknya sudah mulai bergerak. “Cuma saya belum bisa membeberkan ke publik, mengenai langkah hukum apa yang diambil oleh kami, karena ini menyangkut strategi kami sebagai lawyer, tetapi yang jelas tujuan dari langkah hukum yang kami ambil, agar tidak melahirkan Okto- Okto lainnya di Indonesia, dan bisa memperbaiki sepak bola Indonesia,” ujar Max Mahare yang juga kuasa hukum Pemkab Raja Ampat.

Ditambahkan Max, langkah hukum yang akan diambil oleh manajemen Persiram agar menjadi pelajaran bagi pemain lainnya  dan tim-tim lain di Indonesia, supaya kalau masih terikat kontrak dengan salah satu tim,  jangan  berbuat seenaknya.

“Pemain-pemain luar negri sangat menghargai kontrak, makanya persepakbolaan di sana lebih maju dari kita,” tandas Max.
Seperti diketahui usai laga away bersama Persidafon tanggal 8 Mei 2012 di Jayapura, semua pemain  Persiram berangkat ke Sorong tanggal  9 Mei, namun Okto Maniani memilih terbang ke Jakarta dan bergabung dengan timnas Indonesia tanpa sepengetahuan manajemen. (iso/jpnn)

Gabung Timnas Tanpa Izin

KEPUTUSAN Okto Maniani bergabung ke Timnas bakal berbuntut panjang. Lantaran masa kontraknya dengan Persiram Raja Ampat belum berakhir, manajemen Persiram Raja Ampat telah mempercayakan kepada Max Mahare, SH selaku kuasa hukumnya untuk memperkarakan Okto Maniani secara hukum.

Manajer Persiram Raja Ampat, Hendrik Wairara tak dapat menutupi rasa geramnya dengan sikap Okto yang dianggap tidak profesional. “Kami tidak perlu mengomentari terlalu banyak mengenai Okto, tetapi menurut kami dari manajemen, Okto merupakan pemain yang tidak profesional, dan tidak memegang janji kontrak dengan kami,”ujar  Hendrik Wairara.

Manajer Persiram mengatakan seperti itu karena menurutnya, masa kontrak Okto  baru berakhir pada Agustus mendatang. “Ini yang kami sangat sesalkan Okto bisa berkelakuan seperti begitu,”tandasnya. Untuk langkah selanjutnya, menurut Hendrik, pihaknya  pasti akan memberikan sanksi  bagi Okto. “Sekarang proses hukumnya sedang berlangsung, dan dipelajari oleh pihak-pihak tertentu,”ujarnya.

Ditambahkan Hendrik Wairara,  manajemen Persiram sudah memberikan waktu kepada Okto 2×24 jam untuk  konfirmasi kepada Persiram,  namun hingga saat ini Okto  belum  pernah menghubungi  manajemen Persiram.  “Jelas kami menempuh jalur hukum,” tandasnya.

Sementara itu kuasa hukum Persiram Raja Ampat, Max Mahare, SH membenarkan telah menerima kuasa untuk memproses Okto Maniani. “Ya saya diberikan petunjuk dari manajemen selaku kuasa hukum Persiram Raja Ampat untuk mempelajari kasus Okto Maniani dan segera dibawa ke ranah hukum, dan kami sementara sudah memprosesnya,”ujar Max Mahare.

Dalam upaya menempuh jalur hukum,  Max Mahare mengatakan pekan depan pihaknya sudah mulai bergerak. “Cuma saya belum bisa membeberkan ke publik, mengenai langkah hukum apa yang diambil oleh kami, karena ini menyangkut strategi kami sebagai lawyer, tetapi yang jelas tujuan dari langkah hukum yang kami ambil, agar tidak melahirkan Okto- Okto lainnya di Indonesia, dan bisa memperbaiki sepak bola Indonesia,” ujar Max Mahare yang juga kuasa hukum Pemkab Raja Ampat.

Ditambahkan Max, langkah hukum yang akan diambil oleh manajemen Persiram agar menjadi pelajaran bagi pemain lainnya  dan tim-tim lain di Indonesia, supaya kalau masih terikat kontrak dengan salah satu tim,  jangan  berbuat seenaknya.

“Pemain-pemain luar negri sangat menghargai kontrak, makanya persepakbolaan di sana lebih maju dari kita,” tandas Max.
Seperti diketahui usai laga away bersama Persidafon tanggal 8 Mei 2012 di Jayapura, semua pemain  Persiram berangkat ke Sorong tanggal  9 Mei, namun Okto Maniani memilih terbang ke Jakarta dan bergabung dengan timnas Indonesia tanpa sepengetahuan manajemen. (iso/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/