27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Jangan Ulangi Kesalahan

MEDAN-Pesepak bola tanah air kembali mendapat kesempatan langka menguji kekuatan tim elit Eropa. Kali ini klub pengoleksi 18 gelar juara Liga Inggris dan lima gelar Liga Champion akan dijajal kekuatanya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Sabtu (20/7).

Berkaca dari laga sebelumnya kontra tim dari negeri Ratu Elizabeth juga, Arsenal FC, tim besutan Jacksen F Thiago babak belur dihajar 7-0. Bagaimana kali ini? Lebih baik atau justru kenyataan yang lebih pahit bakal mendera Indonesia?

Kali ini optimisme menyeruak jika tim yang dihuni pemain yang biasa menjadi langganan Timnas ini bakal tampil lebih baik. Belum sampai pada tahap untuk bisa memetik kemenangan. Namun kekalahan tak sememalukan sebelumnya.

Pelatih PSMS Divisi Utama PT Liga Indonesia Suharto AD, menganalisa, Jacksen kali ini bakal belajar dari kesalahan sebelumnya. Ketika itu Boaz Salossa dkk tak tampil berani untuk menguasai bola. Akibatnya The Gunners leluasa memporakporandakan pertahanan tuan rumah. “Saya pikir Jacksen sudah pasti mengevaluasi kelemahan sebelumnya. Ia harus memperkuat pertahanan. Selain itu tentu saja meningkatkan mentalitas timnya. Kepercayaan diri pemain saat itu sangat lemah. Tidak berani megang bola untuk memainkan ball possesion,” tuturnya, Jumat (19/7).

Selain itu, pelatih yang telah menangani PSMS tiga musim beruntun ini meyakini bakal adanya perubahan komposisi pemain Timnas. “Dari materi pemain dan hasil evaluasi Jacksen juga akan banyak berubah. Apalagi cara bermainnya,” ungkap Suharto.

Soal skor, Suharto memprediksi Indonesia tetap akan menerima pelajaran berharga dari Liverpool. Namun tidak di atas lima gol. “Kalau pun nanti kalah paling tidak kurang dari lima gol. Bisa hanya tiga gol atau dua gol,” bebernya.

Sementara itu Pelatih Kepala PSMS Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Suportindo (LPIS) Edy Syahputra, berkomentar senada. Menurutnya saat menghadapi Arsenal, Jacksen condong melakukan coba-coba pemain. “Kalau untuk pertandingan Internasional seharusnya sudah tak lagi coba-coba pemain. Tapi kemarin itu kelihatannya seperti itu. Saya yakin kali ini Jacksen tak bakal mengulangi kesalahan sebelumnya,” ujar Edy.
Edy yakin kali ini tuan rumah akan bermain lebih baik. “Timnas bakal fokus ke pertahanan dan berman defensif. Saya prediksi Titus dan Boaz tak dipasang sejajar. Tapi Boaz lebih ke penyerang gantung,” bebernya.

Soal kekuatan lawan, menurut Edy, Liverpool sejatinya lebih baik daripada lawan sebelumnya Arsenal. “Sebenarnya lebih kuat Liverpool. Tapi mungkin mereka tidak akan bermain secepat Arsenal. Lebih ke teknik. Karena Arsenal ketika itu bermain seperti dalam masa seleksi. Jadi mereka bermain dengan intensitas tinggi ingin menunjukkan kepada pelatih sehingga bermain cepat. Apalagi mereka banyak pemain muda.  Kalau Liverpool kan paling hanya 20 persen pemain barunya. Skornya kali ini tipis. Marginnya tidak di atas tiga gol,” tandasnya. (don)

MEDAN-Pesepak bola tanah air kembali mendapat kesempatan langka menguji kekuatan tim elit Eropa. Kali ini klub pengoleksi 18 gelar juara Liga Inggris dan lima gelar Liga Champion akan dijajal kekuatanya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Sabtu (20/7).

Berkaca dari laga sebelumnya kontra tim dari negeri Ratu Elizabeth juga, Arsenal FC, tim besutan Jacksen F Thiago babak belur dihajar 7-0. Bagaimana kali ini? Lebih baik atau justru kenyataan yang lebih pahit bakal mendera Indonesia?

Kali ini optimisme menyeruak jika tim yang dihuni pemain yang biasa menjadi langganan Timnas ini bakal tampil lebih baik. Belum sampai pada tahap untuk bisa memetik kemenangan. Namun kekalahan tak sememalukan sebelumnya.

Pelatih PSMS Divisi Utama PT Liga Indonesia Suharto AD, menganalisa, Jacksen kali ini bakal belajar dari kesalahan sebelumnya. Ketika itu Boaz Salossa dkk tak tampil berani untuk menguasai bola. Akibatnya The Gunners leluasa memporakporandakan pertahanan tuan rumah. “Saya pikir Jacksen sudah pasti mengevaluasi kelemahan sebelumnya. Ia harus memperkuat pertahanan. Selain itu tentu saja meningkatkan mentalitas timnya. Kepercayaan diri pemain saat itu sangat lemah. Tidak berani megang bola untuk memainkan ball possesion,” tuturnya, Jumat (19/7).

Selain itu, pelatih yang telah menangani PSMS tiga musim beruntun ini meyakini bakal adanya perubahan komposisi pemain Timnas. “Dari materi pemain dan hasil evaluasi Jacksen juga akan banyak berubah. Apalagi cara bermainnya,” ungkap Suharto.

Soal skor, Suharto memprediksi Indonesia tetap akan menerima pelajaran berharga dari Liverpool. Namun tidak di atas lima gol. “Kalau pun nanti kalah paling tidak kurang dari lima gol. Bisa hanya tiga gol atau dua gol,” bebernya.

Sementara itu Pelatih Kepala PSMS Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Suportindo (LPIS) Edy Syahputra, berkomentar senada. Menurutnya saat menghadapi Arsenal, Jacksen condong melakukan coba-coba pemain. “Kalau untuk pertandingan Internasional seharusnya sudah tak lagi coba-coba pemain. Tapi kemarin itu kelihatannya seperti itu. Saya yakin kali ini Jacksen tak bakal mengulangi kesalahan sebelumnya,” ujar Edy.
Edy yakin kali ini tuan rumah akan bermain lebih baik. “Timnas bakal fokus ke pertahanan dan berman defensif. Saya prediksi Titus dan Boaz tak dipasang sejajar. Tapi Boaz lebih ke penyerang gantung,” bebernya.

Soal kekuatan lawan, menurut Edy, Liverpool sejatinya lebih baik daripada lawan sebelumnya Arsenal. “Sebenarnya lebih kuat Liverpool. Tapi mungkin mereka tidak akan bermain secepat Arsenal. Lebih ke teknik. Karena Arsenal ketika itu bermain seperti dalam masa seleksi. Jadi mereka bermain dengan intensitas tinggi ingin menunjukkan kepada pelatih sehingga bermain cepat. Apalagi mereka banyak pemain muda.  Kalau Liverpool kan paling hanya 20 persen pemain barunya. Skornya kali ini tipis. Marginnya tidak di atas tiga gol,” tandasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/