32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Suporter dan Pemuda Kecam PSSI

MEDAN-Kekisruhan yang diakibatkan kecurangan panitia pada gelaran Musdalub PSSI Sumut yang berlangsung di Hotel Asean Medan, Minggu (18/9), kini melahirkan protes dan kecaman dari kelompok suporter dan pemuda dan mahasiswa yang ada di Sumatera Utara (Sumut).

Seperti yang diungkapkan Nata Simangunsong, Ketua SMeCK Holligan, apa yang terjadi kemarin akan berdampak buruk terhadap sistem pembinaan sepak bola yang ada di Sumut.

“Sungguh memalukan PSSI yang seharusnya menjadi wasit dan bersikap adil pada Musdalub itu justru bertindak curang guna memenangkan salah satu calon ketua umum. Tindakan ini harus dilawan karena kita tidak ingin sepak bola Sumut semakin tertinggal dari daerah lain,” bilang Nata.

Selanjutnya Nata juga meragukan keabsahan Musdalub yang digelar PSSI dengan menunjuk Bernhard Limbong sebagai caretaker. “Setahu saya, yang berhak menjadi caretaker dan memimpin jalannya Musdalub adalah Ketua PSSI ataupun salah seorang anggota executive committee (Exco). Nah, Bernhard Limbong tidak termasuk di antara kedua persyaratan tadi. Jadi, bila dia bukan Ketua PSSI dan anggota Exco, maka Musdalub itu cacat hukum. Itu tertera pada pedoman organisasi PSSI,” bilang Nata.

Bukan hanya Nata yang bersuara lantang dan menyesalkan kekisruhan yang terjadi pada Musdalub PSSI Sumut kemarin.

Beberapa elemen pemuda dan mahasiswa juga menyuarakan hal yang sama.
Itu diungkapkan oleh Sugiat Santoso (Wakil Ketua KNPI Sumut) beserta rekan-rekannya Zefrizal (Ketua DPD IMM Sumut), Hasan Basri (Sekum PKC PMII Sumut) Alimnur Nst (Ketua PW Himmah Sumut) dan Andika Syahputra (Ketua Badko HMI Sumut).

Menurut mereka, apa yang terjadi kemarin membuktikan jika revolusi sepak bola yang selama ini didengung-dengungkan ternyata tidak berjalan sesuai harapan, bahkan cenderung lebih parah dari pada yang lalu.
“Biasanya dalam sepak bola kecurangan terjadi di tengah lapangan, kini justru terjadi di luar lapangan. Ini sungguh memalukan. Jika sudah begini, kami tak yakin PSSI yang sekarang mampu menghasilkan produk (kompetisi, pemain, wasit dan pelatih, Red)  yang lebih baik dari pada yang sebelumnya,” tandas Sugiat. (jun)

MEDAN-Kekisruhan yang diakibatkan kecurangan panitia pada gelaran Musdalub PSSI Sumut yang berlangsung di Hotel Asean Medan, Minggu (18/9), kini melahirkan protes dan kecaman dari kelompok suporter dan pemuda dan mahasiswa yang ada di Sumatera Utara (Sumut).

Seperti yang diungkapkan Nata Simangunsong, Ketua SMeCK Holligan, apa yang terjadi kemarin akan berdampak buruk terhadap sistem pembinaan sepak bola yang ada di Sumut.

“Sungguh memalukan PSSI yang seharusnya menjadi wasit dan bersikap adil pada Musdalub itu justru bertindak curang guna memenangkan salah satu calon ketua umum. Tindakan ini harus dilawan karena kita tidak ingin sepak bola Sumut semakin tertinggal dari daerah lain,” bilang Nata.

Selanjutnya Nata juga meragukan keabsahan Musdalub yang digelar PSSI dengan menunjuk Bernhard Limbong sebagai caretaker. “Setahu saya, yang berhak menjadi caretaker dan memimpin jalannya Musdalub adalah Ketua PSSI ataupun salah seorang anggota executive committee (Exco). Nah, Bernhard Limbong tidak termasuk di antara kedua persyaratan tadi. Jadi, bila dia bukan Ketua PSSI dan anggota Exco, maka Musdalub itu cacat hukum. Itu tertera pada pedoman organisasi PSSI,” bilang Nata.

Bukan hanya Nata yang bersuara lantang dan menyesalkan kekisruhan yang terjadi pada Musdalub PSSI Sumut kemarin.

Beberapa elemen pemuda dan mahasiswa juga menyuarakan hal yang sama.
Itu diungkapkan oleh Sugiat Santoso (Wakil Ketua KNPI Sumut) beserta rekan-rekannya Zefrizal (Ketua DPD IMM Sumut), Hasan Basri (Sekum PKC PMII Sumut) Alimnur Nst (Ketua PW Himmah Sumut) dan Andika Syahputra (Ketua Badko HMI Sumut).

Menurut mereka, apa yang terjadi kemarin membuktikan jika revolusi sepak bola yang selama ini didengung-dengungkan ternyata tidak berjalan sesuai harapan, bahkan cenderung lebih parah dari pada yang lalu.
“Biasanya dalam sepak bola kecurangan terjadi di tengah lapangan, kini justru terjadi di luar lapangan. Ini sungguh memalukan. Jika sudah begini, kami tak yakin PSSI yang sekarang mampu menghasilkan produk (kompetisi, pemain, wasit dan pelatih, Red)  yang lebih baik dari pada yang sebelumnya,” tandas Sugiat. (jun)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/