SIDOARJO- Deltras Sidoarjo sepertinya secara perlahan mulai keluar dari krisis. Paling tidak kewajiban manajemen untuk melunasi gaji pemain musim lalu tidak lagi menjadi beban utama. Ini setelah PT Liga Indonesia (PTLI) sebagai regulator kompetisi bersedia untuk mengitervensi masalah tersebut.
“PT Liga siap menyelesaikan tunggakan semua gaji pemain Deltras selama musim lalu. Langkah ini terpaksa mereka lakulan karena good will mereka untuk menyelesaikan problem sepak bola Indonesia,” kata Dicky Hartanto, kepada Jawa Pos (Grup Sumut Pos), kemarin (20/10).
Menurut Dicky, sebagai direktur utama PT Delta Raya Sidoarjo, dia disarankan untuk menyerahkan salinan tanggungan penggawa The Lobster”julukan Deltras”yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) musim lalu. Itu agar tidak ada lagi keluhan dari pemain dan pelatih setelah intervensi dari PT LI.
“Kebetulan saya ada di Jakarta, jadi rencananya mulai Senin (besok, Red) saya sudah serahkan semua draft kontrak pemain dan sisa tanggungan gaji pemain ke PT LI. Semoga tawaran baik mereka itu bisa segera direalisasikan oleh secepatnya,” harap lelaki bertubuh subur itu.
Nah, dengan adanya penyelesaian masalah gaji pemain dari PT LI tersebut, Dicky mengatakan bahwa wacana The Lobster untuk mundur dari kompetisi Divisi Utama musim ini tidak akan terjadi. Itu tidak lain karena tim asal Kota Udang julukan Sidoarjo tersebut tidak lagi memiliki masalah dengan gaji pemain.
“Sebab, satu-satunya syarat yang berpeluang besar mengganjal kami sudah terlunasi. Artinya, kami sudah memenuhi semua syarat untuk mengikuti kompetisi musim ini kalau PT LI benar-benar melunasi gaji pemain dan pelatih,” tutur Dicky.
Kendati begitu, manajemen harus merelakan PT LI tidak membayar sisa dana subsidi ISL milik Deltras. Ya, sebagaimana diketahui, setiap peserta ISL musim lalu mendapat jatah Rp3 Miliar dari PT LI. Namun, sampai akhir kompetisi, manajemen baru mengambil bagian sebesar Rp1,3 Miliar.
Sementara itu, ketua PT LI Djoko Driyono juga membenarkan informasi tersebut. Menurut dia, langkah tersebut bagian dari komitmen mereka untuk melindungi nasib pemain professional di Indonesia.”Saya kira semua pemain sudah memegang kontrak mereka dari manajemen. Dengan itu (kontrak, Red) kami akan melindungi pemain,” kata Joko singkat. (dik/jpnn)