25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Persema Mogok Latihan

MALANG- Keinginan manajemen Persema agar timnya bisa meraih poin maksimal saat menjamu PSMS Medan Senin besok (23/1) terganjal. Sejak kemarin (21/1), semua pemain Laskar Ken Arok – julukan Persema – justru mogok latihan.

Padahal, sesuai agenda, seharusnya kemarin mereka mengikuti latihan pagi dan sore. Latihan pagi digelar di Lapangan Abdulrachman Saleh pada pukul 08.00 hingga pukul 10.00. Sedangkan latihan malam digelar di Stadion Gajayana pada pukul 19.00 sampai 20.00.

Tanda-anda pemain akan mogok latihan terlihat sejak pagi. Semua pemain sudah berkumpul di mes Persema Jalan Mojopahit mulai pukul 07.00. Namun, mereka hanya dudukduduk di sekitar mes. Mereka enggan naik ke dalam bus yang akan mengantarkan mereka ke Lapangan Abdulrahman Saleh di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Mereka mogok latihan karena gaji Januari yang seharusnya diterima pada tanggal 15 lalu hingga kini masih belum cair. Aksi mogok itu terus berlanjut sampai malam hari.

Jadwal latihan malam di Stadion Gajayana urung dilakukan. Padahal latihan malam digelar pelatih Persema Slave Radovski agar pemainnya bisa beradaptasi.

Sebab laga Persema versus PSMS akan digelar malam hari di Stadion Gajayana. Seorang pemain lokal mengungkapkan bahwa manajemen berjanji untuk menyelesaikan gaji mereka Senin lalu (16/1).

“Janji itu mereka ucapakan sebelum laga Bontang FC (15/1). Tapi kenyataannya hingga kini (kemarin), gaji juga belum dibayar,” katanya. Pemain yang cukup senior di Persema itu sangat berharap manajemen tidak ingkar janji.

“Kami sudah bekerja keras membela Persema. Tapi kelihatannya manajemen tidak menghargai kami,” tambahnya.

Keluhan telatnya gaji juga diucapkan para pemain asing Persema. Di tim ini ada empat pemain asing. Mereka adalah Guy Bertrand Ngon Mamoun, Emile Bertrand Mbamba, Dennis Kacanovs, dan Naum Sekulovski.

Mereka juga tampak bergerombol dengan para pemain lokal menuntut hak yang sama.

Mereka meminta agar pengurus Persema bersikap profesional. Karena tim yang dibela mereka juga tim profesional. Menurut para pemain asing, selama ini mereka sudah bekerja secara profesional. “Kami di Persema adalah satu tim. Jika pamain lokal mogok, kami juga harus ikut. Karena di tim ini tidak ada perbedaan antara pemain lokal mapun asing,” ucap salah satu pemain asing yang minta namanya dirahasiakan.

(yon/fir/ruk/jpnn)

MALANG- Keinginan manajemen Persema agar timnya bisa meraih poin maksimal saat menjamu PSMS Medan Senin besok (23/1) terganjal. Sejak kemarin (21/1), semua pemain Laskar Ken Arok – julukan Persema – justru mogok latihan.

Padahal, sesuai agenda, seharusnya kemarin mereka mengikuti latihan pagi dan sore. Latihan pagi digelar di Lapangan Abdulrachman Saleh pada pukul 08.00 hingga pukul 10.00. Sedangkan latihan malam digelar di Stadion Gajayana pada pukul 19.00 sampai 20.00.

Tanda-anda pemain akan mogok latihan terlihat sejak pagi. Semua pemain sudah berkumpul di mes Persema Jalan Mojopahit mulai pukul 07.00. Namun, mereka hanya dudukduduk di sekitar mes. Mereka enggan naik ke dalam bus yang akan mengantarkan mereka ke Lapangan Abdulrahman Saleh di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Mereka mogok latihan karena gaji Januari yang seharusnya diterima pada tanggal 15 lalu hingga kini masih belum cair. Aksi mogok itu terus berlanjut sampai malam hari.

Jadwal latihan malam di Stadion Gajayana urung dilakukan. Padahal latihan malam digelar pelatih Persema Slave Radovski agar pemainnya bisa beradaptasi.

Sebab laga Persema versus PSMS akan digelar malam hari di Stadion Gajayana. Seorang pemain lokal mengungkapkan bahwa manajemen berjanji untuk menyelesaikan gaji mereka Senin lalu (16/1).

“Janji itu mereka ucapakan sebelum laga Bontang FC (15/1). Tapi kenyataannya hingga kini (kemarin), gaji juga belum dibayar,” katanya. Pemain yang cukup senior di Persema itu sangat berharap manajemen tidak ingkar janji.

“Kami sudah bekerja keras membela Persema. Tapi kelihatannya manajemen tidak menghargai kami,” tambahnya.

Keluhan telatnya gaji juga diucapkan para pemain asing Persema. Di tim ini ada empat pemain asing. Mereka adalah Guy Bertrand Ngon Mamoun, Emile Bertrand Mbamba, Dennis Kacanovs, dan Naum Sekulovski.

Mereka juga tampak bergerombol dengan para pemain lokal menuntut hak yang sama.

Mereka meminta agar pengurus Persema bersikap profesional. Karena tim yang dibela mereka juga tim profesional. Menurut para pemain asing, selama ini mereka sudah bekerja secara profesional. “Kami di Persema adalah satu tim. Jika pamain lokal mogok, kami juga harus ikut. Karena di tim ini tidak ada perbedaan antara pemain lokal mapun asing,” ucap salah satu pemain asing yang minta namanya dirahasiakan.

(yon/fir/ruk/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/