JAKARTA-Jadwal pertandingan turnamen Java Cup yang digelar oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) pada 26-29 Juli mendatang terancam berantakan. Pasalnya, satu kontestan, klub Galatasaray SK, batal datang ke Indonesia.
Klub asal liga Turki itu dikabarkan batal datang ke Indonesia karena ada permasalahan dengan transportasi. Karena biaya yang mahal, mereka enggan berangkat karena minimnya pendapatan jika harus terbang ke Jakarta dari tempat pemusatan latihan mereka di Austria. Karena itu, mereka memilih untuk langsung kembali ke Turki.
Kabar pembatalan itu ditulis oleh media lokal turki, hurriyetspor.com.tr . Media, tersebut menjelaskan bahwa bayaran yang didapat oleh Galatasaray terlalu minim sehingga dianggap kurang menguntungkan untuk datang.
Dengan pembatalan tersebut, secara otomatis Java Cup yang sebelumnya akan diikuti empat tim hanya menyisakan tiga tim. Yakni Indonesia, Malaysia dan Everton. Jadwal pertandingan pun terancam amburadul karena Malaysia yang dijadwalkan bertanding pada 26 Juli melawan Galatasaray pasti batal.
Kendati demikian, belum ada konfirmasi resmi dari PT LPIS terkait batalnya Galatsaray. Hanya, ketua umum PSSI Djohar Arifin menyebutkan pembicaraan terkait perubahan sedang dibicarakan oleh pihak penyelenggara dengan bantuan dari PSSI juga.
“Malam ini (tadi malam, Red)sedang dibicarakan bagaimana opsi dengan kegagalan ini,” ucapnya saat dihubungi oleh Jawa Pos (Grup Sumut Pos), tadi malam.
Menurut dia, peserta Java Cup tetap diusahakan untuk empat klub. Karan itu, ada beberap opsi yang akan dilakukan oleh penyelenggara dengan bantuan PSSI. Djohar menyebut kemungkinan besar Galatasaray akan dicarikan pengganti.
Karena mendadak, lanjut Djohar, penyelenggara Java Cup sampai saat ini masih terus melakukan komunikasi dengan Galatasaray agar dicarikan pengganti yang sepadan. Di sisi lain, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan klub asal Eropa lain yang kemungkinan bsia dibawa ke Indonesia pada rentang waktu diputarnya Java Cup.
“Kemungkinan buruknya, kami mungkin akan cari klub dari Asia atau Asia Tenggara untuk menggenapi peserta,” terangnya. (aam/jpnn)