Tunggakan Uang Hadiah Juara IPL
JAKARTA- Juara Indonesian Premier League (IPL), Semen Padang FC masih menunggu janji PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk menyelesaikan tunggakan uang hadiah kompetisi. Semen Padang berharap utang sudah bisa dilunasi seluruhnya pada September nanti.
CEO Semen Padang Erizal Anwar mengaku sampai saat ini belum ada tambahan pembayaran lagi dari pengelola IPL, PT LPIS. Terakhir, cicilan pembayaran hadiah diberikan pada 8 Agustus lalu.
“Ya, baru 600 juta, tidak ada tambahan lagi sampai sekarang. Ya, kami tunggu sebesar apa komitmen mereka,” katanya kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos), kemarin (23/8).
Sebelumnya, tanggungan LPIS kepada Semen Padang mencapai Rp4,3 miliar. Dari jumlah yang dicicil, total tunggakan yang harus diselesaikan oleh LPIS tersisa Rp3,7 miliar. Itu masih belum termasuk tunggakan LPIS kepada klub lain dan hadiah Individu.
Erizal mewanti-wanti agar LPIS bsia menyelesaikan pembayaran pada September nanti. Alasannya, tenggat pembayaran semakin mepet dengan masa persiapan klubnya yang dijadwalkan mulai Oktober mendatang.
Dia menyebut uang hadiah itu akan digunakan sebagai tambahan uang muka (DP) kontrak pemain yang rata-rata habis pada Oktober mendatang. Kebutuhan Kabau Sirah, julukan Semen Padang, untuk DP mencapai hampir Rp 4 miliar.
Erizal menuturkan bahwa pada awal September pihaknya memang akan melakukan pertemuan dengan PSSI. Sebab, ada undangan untuk datang ke Jakarta membahas masalah kompetisi sekaligus untuk membicarakan hak yang harusnya didapat oleh klub ini.
“Kami butuh. Karena itu dalam waktu dekat kami akan membahas masalah itu dengan PSSI. Agar jelas bagaimana pembayaran atas hak yang memang seharusnya sudah bisa kami terima,” terangnya.
Sayang, CEO LPIS Widjadjanto, seperti biasa, kembali sulit untuk dikonfirmasi. Saat ditelepon, dia tak kunjung mengangkat meskipuna ada nada sambung. Demikian pula dengan pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalas.
Hanya, petinggi PSSI, Bernhard Limbong membenarkan bahwa akan ada pertemuan dengan klub-klub pada awal September nanti. Selain membahas masalah kompetisi PSSI yang belum jelas, Limbong juga akan menyelesaikan permasalahan uang hadiah yang melilit Semen Padang.
“Nanti akan dibicarakan, demi kebaikan sepak bola ke depan, saya siap membantu, mungkin bisa menalangi dulu,” tuturnya.
Bagi dia, kesalahan sebenanrnya juga ada di LPIS yang tidak memperhitungkan dahulu sebelum mengeluarkan kebijakan hadiah. “LPIS terlampau berani hadiah besar. Ternyata tidak ada perhitungan jadinya seperti ini. Nanti awal September kami bahas semaksimal mungkin,” tandasnya. (aam/ko/jpnn)