32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Sepak Bola Indonesia Masih Bermasalah

News Corp Bantah Deal dengan PSSI

Klaim beberapa pengurus PSSI bahwa mereka telah menjalin kerjasama dengan News Corporation tak lebih dari angin surga. Peter Hutton, senior vice president Fox International Channels Asia (salah satu media di bawah naungan News Corporation), menyatakan bahwa belum ada kerja sama antara pihaknya dengan PSSI, untuk saat ini maupun beberapa tahun yang akan datang. Berikut laporan langsung Wartawan Jawa Pos (Grup Sumut Pos) Nanang Prianto dari Singapura.

“Kami (PSSI dan News Corp.) belum mencapai kesepakatan apa pun,” kata Hutton dalam wawancara dengan beberapa media Indonesia di New Tech Park, Singapura Jumat (25/1) lalu. “Akan luar biasa bagi kami jika bisa ikut memberi warna baru pada sepak bola Indonesia. Namun, perjalanan sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sangatlah sulit. Yang bisa kami lakukan saat ini sebatas menunggu bagaimana perkembangan yang terjadi di Indonesia, terkait dengan adanya dua liga (ISL dan IPL, Red),” lanjutnya.

Di mata News Corp. dalam hal ini Fox Sports yang merupakan merek tayangan olahraga mereka, sepak bola Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Setiap pertandingan yang mempertemukan tim besar, stadion selalu dijejali penonton.
Passion suporter Indonesia terhadap tim kesayangannya dinilai Hutton lebih besar ketimbang Jepang dan Korea Selatan. Sebagaimana diketahui, dua negara di Asia Timur itu memiliki liga sekaligus timnas yang paling kompetitif di Asia.
“Bahkan, penonton tayangan sepak bola di Indonesia lebih besar daripada penonton Premier League di sana. Karena itu, sepak bola Indonesia sebenarnya adalah potensi yang sangat besar,” tandas Hutton.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, CEO PT LPIS Widjajanto mengklaim bahwa PSSI tinggal selangkah lagi menjalin kerja sama dengan News Corp. Dia sebutkan, kontrak PSSI dengan News Corp akan berdurasi 30 tahun.
Perusahaan asal Amerika Serikat itu juga diklaim Widjajanto akan mengucurkan dana sebesar USD 25-30 juta. Dengan demikian, klub akan mendapatkan subsidi yang lebih besar dibandingkan sebelumnya mencapai Rp2,5 miliar.
Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, pun pernah menegaskan bahwa kerja sama dengan News Corp bisa mengakomodir semua klub di Indonesia, baik yang selama ini ada di bawah naungan PT LPIS maupun PT LI. Ternyata semua itu hanya klaim belaka.

Bahwa saat ini belum bisa menjalin kerja sama dengan PSSI, ke depan News Corp. berharap itu bisa terjadi. Mereka memandang sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di Indonesia. Dan di setiap pasar utamanya, News Corp. senantiasa secara aktif untuk memberi warna pada olahraga paling favorit di sana. Dan di Indonesia dalam konteks itu adalah sepak bola.

“Setahun, dua tahun atau beberapa tahun lagi, saya tidak tahu kapan kami akan berkerja sama dengan PSSI. Kita akan menunggu bagaimana perkembangan kondisi di Indonesia sejalan dengan apa yang telah dilakukan pihak-pihak di sana,” papar Hutton. (ang/jpnn)

News Corp Bantah Deal dengan PSSI

Klaim beberapa pengurus PSSI bahwa mereka telah menjalin kerjasama dengan News Corporation tak lebih dari angin surga. Peter Hutton, senior vice president Fox International Channels Asia (salah satu media di bawah naungan News Corporation), menyatakan bahwa belum ada kerja sama antara pihaknya dengan PSSI, untuk saat ini maupun beberapa tahun yang akan datang. Berikut laporan langsung Wartawan Jawa Pos (Grup Sumut Pos) Nanang Prianto dari Singapura.

“Kami (PSSI dan News Corp.) belum mencapai kesepakatan apa pun,” kata Hutton dalam wawancara dengan beberapa media Indonesia di New Tech Park, Singapura Jumat (25/1) lalu. “Akan luar biasa bagi kami jika bisa ikut memberi warna baru pada sepak bola Indonesia. Namun, perjalanan sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sangatlah sulit. Yang bisa kami lakukan saat ini sebatas menunggu bagaimana perkembangan yang terjadi di Indonesia, terkait dengan adanya dua liga (ISL dan IPL, Red),” lanjutnya.

Di mata News Corp. dalam hal ini Fox Sports yang merupakan merek tayangan olahraga mereka, sepak bola Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Setiap pertandingan yang mempertemukan tim besar, stadion selalu dijejali penonton.
Passion suporter Indonesia terhadap tim kesayangannya dinilai Hutton lebih besar ketimbang Jepang dan Korea Selatan. Sebagaimana diketahui, dua negara di Asia Timur itu memiliki liga sekaligus timnas yang paling kompetitif di Asia.
“Bahkan, penonton tayangan sepak bola di Indonesia lebih besar daripada penonton Premier League di sana. Karena itu, sepak bola Indonesia sebenarnya adalah potensi yang sangat besar,” tandas Hutton.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, CEO PT LPIS Widjajanto mengklaim bahwa PSSI tinggal selangkah lagi menjalin kerja sama dengan News Corp. Dia sebutkan, kontrak PSSI dengan News Corp akan berdurasi 30 tahun.
Perusahaan asal Amerika Serikat itu juga diklaim Widjajanto akan mengucurkan dana sebesar USD 25-30 juta. Dengan demikian, klub akan mendapatkan subsidi yang lebih besar dibandingkan sebelumnya mencapai Rp2,5 miliar.
Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, pun pernah menegaskan bahwa kerja sama dengan News Corp bisa mengakomodir semua klub di Indonesia, baik yang selama ini ada di bawah naungan PT LPIS maupun PT LI. Ternyata semua itu hanya klaim belaka.

Bahwa saat ini belum bisa menjalin kerja sama dengan PSSI, ke depan News Corp. berharap itu bisa terjadi. Mereka memandang sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di Indonesia. Dan di setiap pasar utamanya, News Corp. senantiasa secara aktif untuk memberi warna pada olahraga paling favorit di sana. Dan di Indonesia dalam konteks itu adalah sepak bola.

“Setahun, dua tahun atau beberapa tahun lagi, saya tidak tahu kapan kami akan berkerja sama dengan PSSI. Kita akan menunggu bagaimana perkembangan kondisi di Indonesia sejalan dengan apa yang telah dilakukan pihak-pihak di sana,” papar Hutton. (ang/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/