JAKARTA- Tak hanya masih berutang kepada Semen Padang sebagai juara Indonesia Super League (IPL) musim 2011/2012 senilai Rp4,3 miliar, PT LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo) juga masih berutang kepada top scorer IPL Ferdinand Sinaga. Kepada koran ini, Ferdinan yang menjadi pencetak gol terbanyak IPL musim 2011/2012 mengaku belum menerima hadiah yang dijanjikan.
Pemain depan Semen Padang dan Timnas Indonesia ini bahkan mengaku trofi bola emas sebagai penghargaan atas prestasinya sebagai top scorer juga belum diberikan.
“Saya tidak tahu berapa jumlah hadiah untuk top scorer. Tapi sebelumnya memang pernah dijanjikan dan sampai saat ini saya belum terima,” kata Ferdinand.
Pada gelaran IPL musim 2011/2012, Ferdinand Sinaga menjadi pemain tersubur dengan lesakan 16 gol. Dia mengungguli kompatriotnya di Semen Padang, Edward Wilson Junior (Liberia) di posisi kedua dengan torehan 13 gol. Di posisi ketiga dengan masing-masing tiga gol ada Emmanuel de Porras (Persija), Roman Chmelo (Arema), dan Muhammad Nur Iskandar (Persibo).
Sementara itu, CEO PT LPIS Widjadjanto kemarin siang menghubungi koran ini. Widja, sapaan akrab Widjadjanto mengakui jika LPIS memiliki tanggungan. Diantaranya kepada Semen Padang seperti yang ramai diberitakan media kemarin.
“Memang ada tanggungan. Tapi ini bukan tentang kapan kami akan membayar. Kami akan segera ke Semen Padang untuk menjelaskannya,” kata Widja. Dia mengaku saat ini pihaknya tengah berusaha keras untuk membayar semua kewajiban. “Kami sedang berusaha,” sambungnya.
Widjadjanto mengungkapkan, di luar konsorsium, LPIS sudah mengeluarkan uang untuk revenue sharing. “Tapi harus diakui uang yang dari kami dapat dari sponsor tidak cukup. Jauh dari yang dikeluarkan LPIS yang sekitar Rp26 miliar,” jelasnya.(ali/aam/jpnn)