Timnas Nekat Berangkat ke Yordania
Tim Nasional Senior Indonesia akhirnya memutuskan untuk bertolak ke Yordania dari Medan, Selasa (29/1) untuk menjalani laga uji coba. Ini berarti menganulir keputusan sebelumnya soal pembatalan keberangkatan ke negeri Timur Tengah itu.
Timnas bertolak dari Hotel Saka, tempat penginapan Timnas sekira pukul 16.00 WIB menuju Bandara Polonia Medan. Dengan jadwal penerbangan pukul 18.00 WIB Timnas akan lebih dulu transit di Jakarta dan bertolak ke Yordania pukul 00.00 WIB.
Manajer Timnas Mesak Manibor, mengatakan, Timnas harus berangkat untuk menjaga hubungan baik. “Informasinya baru kami terima kemarin malam (28/1). Dan kami harus berangkat. Artinya ini tak sekadar tentang sepak bola tapi hubungan baik antara Indonesia dengan Yordania yang selama ini sudah terjalin. Kabar ini sudah diterima Prince Ali (Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Yordania, red) yang juga perwakilan AFC,” tuturnya.
Timnas akan membawa 27 pemain. Sayangnya Stevie Bonsapia tidak ikut bersama rombongan. Dia tetap tinggal di Medan dan akan berangkat pada 2 Februari mendatang langsung ke Dubai untuk menghadapi laga perdana Piala Asia 2015 bentrok Irak. “Stevie tidak dibawa, karena paspornya belum selesai,” kata Mesak.
Soal kemungkinan pemain lain bergabung, Mesak mengatakan, Irfan Bachdim sedang menunggu di Malaysia untuk kemudian bertolak ke Yordania. Sementara Bambang Pamungkas belum ada kepastian. “Bambang belum ada kabar. Kalau Irfan saya sudah konfirmasi dengan manajemen,” jelas Bupati Sami Papua ini.
Keputusan yang terkesan tiba-tiba ini tentu saja mengejutkan pemain. Wahyu Wijiastanto dkk bahkan baru mengetahuinya saat sesi latihan Selasa pagi (29/1) di Stadion Mini USU. Karena informasi awalnya Timnas batal berangkat. “Ya, katanya kemarin memang batal. Tahunya hari ini (kemarin, red) harus berangkat (ke Yordania, red). Tapi pemain siap saja,” ungkapnya.
Pemain yang diplot sebagai kapten ini mengatakan, keberangkatan ini akan membuat skuad Timnas tak punya cukup waktu untuk recovery. Apalagi mereka akan berduel pada 31 Desember. “Kalau boleh jujur, ya nggak baguslah. Harusnya, tiga hari sebelum
pertandingan tim sudah datang. Seperti di Semen Padang, kami seperti itu,” papar Wahyu.
Sementara Andik Vermansyah mengatakan, jetlag akan menjadi masalah yang harus dihadapi pemain. Apalagi jeda waktu ke jadwal laga kontra Yordania hanya sehari. “Pengalaman di Amerika, kejadian seperti ini akan menganggu pernafasan dan istirahat. Kalau berangkat sekarang mungkin fokusnya lebih ke lawan Irak. Karena lawan Yordania pastinya jadi kurang maksimal,” ujar pemain berusia 21 tahun ini.
Lalu apa tanggapan pelatih? Nil Maizar mengatakan, kondisi ini sangat menyulitkan baginya. Apalagi dengan jadwal mepet ini, Timnas tidak akan bisa optimal saat laga kontra Yordania.
“Uji coba tetap berguna, hanya kondisinya nggak pas. Bagi saya perlulah uji coba lawan Yordania. Tapi, memang kami butuh 72 jam untuk pemulihan kondisi pasca penerbangan. Dari tim pelatih, kami lebih dulu sudah tetapkan jadwal. Harusnya pada 27 Januari lalu sudah berangkat, 28 sampai, kemudian 30 baru uji coba lapangan. Kasihan pemain, karena itu jauh. Tapi sebagai pelatih mau tidak mau kami harus berangkat dan memaksimalkan apa yang ada,” bebernya. (don)