25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Indonesia Bisa ke Piala Dunia

Bintang Brasil Beri Pelatihan Sepak Bola di Medan

MEDAN- Tour of Hope bekerja sama dengan Football Plus ini mendatangkan beberapa mantan bintang Brasil ke Medan. Empat diantaranya adalah Carlos Luciano da Silva, Elievlton, Lucas de Olivera dan Luis Felipe Silvestre.

Sebanyak 150 anak mendapat kesempatan pelatihan sepakbola dari para bintang Brazil itu di Lapangan Sepak Bola Universitas Sumatera Utara (USU), Kamis (30/8) kemarin.

Dalam coaching clinic yang dilaksanakan di tengah guyuran hujan ini, para anak-anak tidak hanya diberikan teknik dasar bermain bola, tapi juga tentang menggugah kesadaran akan bahaya rokok dan seks bebas agar terhindar dari HIV  sejak dini.

CEO Football Plus, John Hamilton mengungkapkan, memberian HIV Awareness ini agar kewaspadaan bisa dimulai dari usia kanak-kanak. “Negara Indonesia HIV Awarenessnya sudah naik. Tapi banyak anak-anak yang tidak tahu, padahal kelompok risiko itu ada di usia 14-an. Sayang generasi kita ini, kalau kita tidak peduli,” ujar pria asal Inggris ini saat temu pers di Hotel Aryaduta Medan kemarin.

Namun ini bukan kali perdana pelatihan dilakukan. Malah merupakan lanjutan dari pelatihan untuk para pelatih di Medan, Januari lalu. “Ada pendidikan untuk pelatih di Medan, dan kami meminta pelatih-pelatih untuk membawa tiga pemainnya untuk ikut coaching clinic bersama pemain Brasil ini,” timpalnya.

Football Plus sendiri sudah ada di Indonesia sejak 2005 dan sesuai visi misinya, mereka peduli dengan anak-anak Indonesia. “Visi FootballPlus adalah untuk menggunakan sepak bola  sebagai media untuk memberi pesan yang bermanfaat bagi anak-anak muda, baik dalam maupun luar lapangan sepak bola. Pesan dari coaching clinic ini adalah mengenai bahaya merokok, waspada HIV/AIDS. Kami mengucapkan terimakasih teman-teman pesepakbola Brasil yang sudah mau datang ke Indonesia dan menyediakan waktu  dari tur mereka untuk membantu coaching clinic ini untuk membawa pesan positif,” lanjutnya,

Sementara itu para bintang Brasil sebelumnya berlaga di Pekan Baru menghadapi tim Riau Selection Plus yang diperkuat beberapa pemain timnas seperti Titus Bonai, Patrich Wanggai di Stadion Kaharuddin Nasution, Selasa (28/8) lalu. Laga itu dimenangkan para bintang Brasil dengan skor tipis 2-1.

Carlos Oliveira yang akrab disapa Mineiro mengakui potensi para pesepakbola Indonesia untuk bisa berprestasi di Piala Dunia. “Pemain Indonesia pekerja keras, tapi itu saja tidak cukup. Semua timnas, termasuk Brasil mencari kesempurnaan. Di Indonesia, para pemain masih kurang pressing, shooting. Perlu memperbaiki itu kalau mau ke Piala Dunia. Tapi kalau mau berusaha terus, pasti bisa,” ujar pemain yang mengecap 24 caps bersama timnas Brasil ini.

Mantan pemain Chelsea dan Schalke itu  menyampaikan pesan positif soal kebiasan merokok yang sangat bertentangan dengan olahraga. Hal itu yang turut andil melemahkan skuad Indonesia. “Kalau mau jadi pemain profesional, kamu tidak hanya harus punya skill. Kamu harus mau berpikir dan memilih yang bagus untuk karir. Tidak hanya untuk sepak bola, tapi juga olahraga lain.  Kamu tidak bisa merokok. Menurut saya, olahraga tidak cocok dengan merokok, minuman keras atau obat-obatan,” jelas gelandang bertahan yang memperkuat Klub Tus Koblenz musim 2011/2012 lalu. (mag-18)

Bintang Brasil Beri Pelatihan Sepak Bola di Medan

MEDAN- Tour of Hope bekerja sama dengan Football Plus ini mendatangkan beberapa mantan bintang Brasil ke Medan. Empat diantaranya adalah Carlos Luciano da Silva, Elievlton, Lucas de Olivera dan Luis Felipe Silvestre.

Sebanyak 150 anak mendapat kesempatan pelatihan sepakbola dari para bintang Brazil itu di Lapangan Sepak Bola Universitas Sumatera Utara (USU), Kamis (30/8) kemarin.

Dalam coaching clinic yang dilaksanakan di tengah guyuran hujan ini, para anak-anak tidak hanya diberikan teknik dasar bermain bola, tapi juga tentang menggugah kesadaran akan bahaya rokok dan seks bebas agar terhindar dari HIV  sejak dini.

CEO Football Plus, John Hamilton mengungkapkan, memberian HIV Awareness ini agar kewaspadaan bisa dimulai dari usia kanak-kanak. “Negara Indonesia HIV Awarenessnya sudah naik. Tapi banyak anak-anak yang tidak tahu, padahal kelompok risiko itu ada di usia 14-an. Sayang generasi kita ini, kalau kita tidak peduli,” ujar pria asal Inggris ini saat temu pers di Hotel Aryaduta Medan kemarin.

Namun ini bukan kali perdana pelatihan dilakukan. Malah merupakan lanjutan dari pelatihan untuk para pelatih di Medan, Januari lalu. “Ada pendidikan untuk pelatih di Medan, dan kami meminta pelatih-pelatih untuk membawa tiga pemainnya untuk ikut coaching clinic bersama pemain Brasil ini,” timpalnya.

Football Plus sendiri sudah ada di Indonesia sejak 2005 dan sesuai visi misinya, mereka peduli dengan anak-anak Indonesia. “Visi FootballPlus adalah untuk menggunakan sepak bola  sebagai media untuk memberi pesan yang bermanfaat bagi anak-anak muda, baik dalam maupun luar lapangan sepak bola. Pesan dari coaching clinic ini adalah mengenai bahaya merokok, waspada HIV/AIDS. Kami mengucapkan terimakasih teman-teman pesepakbola Brasil yang sudah mau datang ke Indonesia dan menyediakan waktu  dari tur mereka untuk membantu coaching clinic ini untuk membawa pesan positif,” lanjutnya,

Sementara itu para bintang Brasil sebelumnya berlaga di Pekan Baru menghadapi tim Riau Selection Plus yang diperkuat beberapa pemain timnas seperti Titus Bonai, Patrich Wanggai di Stadion Kaharuddin Nasution, Selasa (28/8) lalu. Laga itu dimenangkan para bintang Brasil dengan skor tipis 2-1.

Carlos Oliveira yang akrab disapa Mineiro mengakui potensi para pesepakbola Indonesia untuk bisa berprestasi di Piala Dunia. “Pemain Indonesia pekerja keras, tapi itu saja tidak cukup. Semua timnas, termasuk Brasil mencari kesempurnaan. Di Indonesia, para pemain masih kurang pressing, shooting. Perlu memperbaiki itu kalau mau ke Piala Dunia. Tapi kalau mau berusaha terus, pasti bisa,” ujar pemain yang mengecap 24 caps bersama timnas Brasil ini.

Mantan pemain Chelsea dan Schalke itu  menyampaikan pesan positif soal kebiasan merokok yang sangat bertentangan dengan olahraga. Hal itu yang turut andil melemahkan skuad Indonesia. “Kalau mau jadi pemain profesional, kamu tidak hanya harus punya skill. Kamu harus mau berpikir dan memilih yang bagus untuk karir. Tidak hanya untuk sepak bola, tapi juga olahraga lain.  Kamu tidak bisa merokok. Menurut saya, olahraga tidak cocok dengan merokok, minuman keras atau obat-obatan,” jelas gelandang bertahan yang memperkuat Klub Tus Koblenz musim 2011/2012 lalu. (mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/