MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kota Medan dipercaya sebagai tuan rumah Kejuaraan Nasional (kejurnas) Karate antar (PPLP) dan Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD), serta Sekolah Khusus Olahraga (SKO) se-Indonesia. Dalam event nasional itu berlangsung sejak 1-3 September 2014, diikuti sebanyak 147 atlet.
“Ke-147 atlet tersebut berasal dari 16 provinsi yakni Aceh, Sumbar, Jambi, Riau,Sumsel, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jabar, Kaltim, Kalbar, Sulsel, Sulut, Sulteng, Gorontalo, Maluku, dan Sumut selaku tuan rumah,” kata Ketua Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapobsi) Sumut Khairul Anwar pada pembukaan Kejurnas Karate, Senin (1/9) pagi.
Ditambahkanya kejurnas tersebut memiliki tujuan sebagai tolok ukur peningkatan pembinaan, pengasahan kemampuan atlet dan prestasi atlet PPLP cabang karate secara nasional. Kemudian, sebagai media evaluasi keberhasilan pembinaan dan pelaksanaan program latihan yang dilaksanakan oleh masing-masing PPLP maupun sekolah khusus olahraga yang telah dibina secara intensif.”Ajang kompetisi merupakan evaluasi dan barometer untuk pembinaan yang terus ditingkatkan lagi,”jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya yang dibacakan Kadispora Sumut Baharuddin Siagian mengatakan kejurnas tersebut digelar dalam rangka menjaring atlet potensial sebagai cikal bakal yang nantinya mampu berprestasi di tingkat regional, nasional dan juga internasional.
Kejuaraan tersebut dapat dijadikan sebagai media evaluasi atas keberhasilan pembinaan dan pelaksanaan program latihan yang selama ini telah dilakukan oleh seluruh PPLP, PPLPD dan SKO yang ada di Indonesia.Menurutnya, karate merupakan salah satu cabang olaharaga andalan Indonesia, dibuktikan prestasi membanggakan di SEA Games XXVII tahun 2013 di Myanmar dengan perolehan medali 2 emas, 7 perak dan 7 perunggu.
Sementara pada Asian Games XVI tahun 2010 Guangzhou Tiongkok, atlet karate Indonesia berhasil meraih medali 1 perak dan 1 perunggu atas nama Jintar Simanjuntak, Umar Syarif, Dony Darmawan dan kawan-kawan.Diharapkan pembinaan atlet karate mulai usia dini, baik itu melalui perguruan-perguruan karate, PPLP, PPLPD dan SKO sehingga regenerasi atlet tidak terputus dan cabang karate ini dapat terus memberikan kontribusi terhadap atlet nasional.
Menurut dia perkembangan karate di Indonesia pada saat ini dapat dikatakan cukup baik, hal ini dapat terjadi karena didukung oleh karakter bangsa yang kuat, berani dan disiplin. Namun semua itu, dapat berhasil apabila berlatih secara kontiniu dan mempunyai program latihan yang baik. Semua potensi yang dimiliki tidak akan menghasilkan prestasi, apabila tidak dikelola dengan baik, karena prestasi atlet bukan lagi didapatkan dengan begitu saja akan tetapi harus diciptakan dengan pembinaan yang baik.
“Saya berharap program ini dapat disinergikan dengan KONI maupun induk cabang olahraga yang bersangkutan,”pungkasnya.
Asisten Deputi Kemenpora Bidang Centra Keoalahragaan, Raden Isnanta mengatakan PPLP cabang olahraga karate merupakan barang baru, karena baru ada sekitar empat tahun dan untuk menjadikan atlet handal sedikitnya butuh waktu delapan tahun.Untuk itu, diharapkan kepada pelatih, dispora, KONI agar senantiasa mengawal perjalanan potensi atlet junior tersebut sehingga kedepannya mereka dapat menjadi atlet potensial yang mampu mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Juara di popwil maupun popnas bukanlah suatu kebanggaan, namun kebanggan itu harus terus ditingkatkan dengan membawa harum Indonesia dikancah internasional ,” katanya.(gus/btr)