30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Atlet Siantar Merasa tak Dihargai

SIANTAR- Atlet berprestasi di Kota Siantar kurang mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Siantar di masa kepemimpinan Hulman Sitorus SE. Selain tidak menyediakan dana pembinaan, penghargaan berupa dispensasi untuk memilih sekolah yang diinginkan atlet juga tidak berlaku tahun ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Cabang Kota Pematangsiantar, Drs Kamen Purba kepada METRO (Grup Sumut Pos), Kamis (4/8), setelah menerima keluhan salah satu orangtua atlet renang J Sidabutar, orangtua dari Yun Patriomi Sidabutar peraih tujuh medali emas untuk tingkat lokal, daerah dan nasional.
“Pada masa pemerintahan beberapa Wali Kota  periode yang lalu, Pemerintah memberikan dana pembinaan kepada atlet melalui KONI Kota Pematangsiantar. Tetapi dua tahun berjalan, para atlet tidak lagi mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga setiap event yang diikuti membawa nama Kota Siantar harus menggunakan dana swadaya  dari orangtua,” terang Kamen Purba. “Pada tahun-tahun lalu, atlet berprestasi bebas memilih sekolah tetapi tahun ini lain,” timpal Kamen.
Sementara itu Sekretaris KONI Kota Pematangsiantar Polin TF Sinaga mengatakan anggaran 2011, dana bantuan KONI Siantar ditampung sebesar Rp100 juta. “Tapi belum cair,” katanya.  (esa/smg)

SIANTAR- Atlet berprestasi di Kota Siantar kurang mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Siantar di masa kepemimpinan Hulman Sitorus SE. Selain tidak menyediakan dana pembinaan, penghargaan berupa dispensasi untuk memilih sekolah yang diinginkan atlet juga tidak berlaku tahun ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Cabang Kota Pematangsiantar, Drs Kamen Purba kepada METRO (Grup Sumut Pos), Kamis (4/8), setelah menerima keluhan salah satu orangtua atlet renang J Sidabutar, orangtua dari Yun Patriomi Sidabutar peraih tujuh medali emas untuk tingkat lokal, daerah dan nasional.
“Pada masa pemerintahan beberapa Wali Kota  periode yang lalu, Pemerintah memberikan dana pembinaan kepada atlet melalui KONI Kota Pematangsiantar. Tetapi dua tahun berjalan, para atlet tidak lagi mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga setiap event yang diikuti membawa nama Kota Siantar harus menggunakan dana swadaya  dari orangtua,” terang Kamen Purba. “Pada tahun-tahun lalu, atlet berprestasi bebas memilih sekolah tetapi tahun ini lain,” timpal Kamen.
Sementara itu Sekretaris KONI Kota Pematangsiantar Polin TF Sinaga mengatakan anggaran 2011, dana bantuan KONI Siantar ditampung sebesar Rp100 juta. “Tapi belum cair,” katanya.  (esa/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/