FPTI Sesalkan Perobohan Dinding di Lapangan Merdeka
MEDAN- Minimnya sarana dan prasarana cabang olahraga panjat tebing di Sumatera Utara, namun Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumut tetap berupaya mencari bibit-bibit berbakat, khususnya yang masih di bawah umur atau Spider Kid.
“Walau sampai saat ini FPTI Sumut masih minim sarana dan prasarana, namun, kita tetap berupaya mencari bibit bibit baru. Kita berharap Pemprov Sumut dan Pemko Medan mau lebih peduli lagi terhadap olahraga panjat tebing ini,” kata Ketua FPTI Sumut Ir Febri Dalimunthe MM kepada wartawan di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia Medan, Selasa (6/11) sore, saat memberangkatkan sejumlah atlet panjat tebing untuk mengikuti Kejurnas di Bali.
Adapun atlet yang diberangkatkan diantaranya Nur Intan, Ilham Mulia, Rian Gordon dan Riski Gunawan di Kelas Spider Kid usia 7 hingga 13 tahun.
Febri juga mengungkapkan, saat ini mereka sangat membutuhkan sarana panjat tebing. Pasalnya, satu-satunya sarana yang ada di Lapangan Merdeka Medan sudah di robohkan, tanpa alasan yang jelas dari Dinas Pertamanan Kota Medan.
Dengan minimnya sarana untuk berlatih, dia khawatir prestasi atlet panjat tebing Sumut tak akan mengalami perkembangan. Apalagi, Sumut saat ini tengah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah PON 2020.
“Meski begitu, kita tetap berupaya melakukan latihan dan seleksi buat atlet pemula dan atlet berprestasi, walau kita harus menumpang tempat,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah atlet yang bertolak ke Bali untuk mengikuti Kejurnas mengaku optimis mampu meraih prestasi dan juara. Sementara itu, Ketua Harian KONI, Jhon Ismadi Lubis mengaku, KONI siap memfasilitasi untuk mempertanyakan dinding panjat tebing yang dirobohkan Dinas Pertamanan Medan itu.
“Kita juga tidak mengetahui apakah itu milik Pengprop atau Pengcab, namun yang pasti kami siap memfasilitasi untuk penyelesaian masalah itu, bahkan untuk menghadap Walikota Kami juga siap,” tegas Jhon Ismadi.
KONI juga berharap, agar FPTI tetap semangat dan bangkit untuk meraih prestasi, khususnya mempersiapkan program kerja tahun 2016 dan PON tahun 2020. “Persiapan harus dengan cara yang benar dan jangan instan maka dengan demikian akan tercipta bakat-bakat baru dan atlet-atlet baru, “ tambahnya.(jon)