25 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Ikuti Jejak Sang Ayah, Ingin Segera Pegang Setir

Musa Arjianshah, Putra Ketua IMI Sumut

Kehadiran Musa Arjianshah di dunia reli Sumut semakin mengamini pepatah buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Putra sulung pereli andalan Sumut, Musa “Ijeck” Rajekshah yang juga Ketua IMI Sumut itu semakin mantap menekuni dunia reli. Di usianya yang sangat belia,14 tahun, ia tak terlihat gentar menggeber mobilnya dengan kecepatan tinggi.

DONI HERMAWAN-Medan

Keikutsertaan Arji-begitu ia disapa akrab- di ajang North Sumatera Rally Championship (NSRC) 2012 yang juga Kejuaraan Nasional Reli 2012 memang tak lepas dari sorotan. Ini keikutsertaannya yang kedua setelah tahun lalu juga ikut. Banyak yang meyakini Arji bakal meneruskan kelihaian ayahnya menaklukkan lintasan tanah penuh rintangan dengan mobil berkecepatan tinggi.

Siswa kelas II SMP Djuwita itu memang belum memegang kendali mobil. Ia masih berada di kokpit kiri sebagai navigator. Namun perlahan Arji belajar bagaimana menjadi driver yang baik untuk kemudian meneruskan jejak sang ayah lewat posisinya saat ini. “Jadi navigator itu kata papa sambil bisa memahami tekniknya juga bisa melihat kiat-kiat untuk membawa mobilnya. Intinya orang tua Arjie sangat mendukung,” kata navigator muda kelahiran 28 Oktober 1998 itu.

Kecintaaan Arji terhadap reli tentu tak lepas dari peran Ijeck. Sejak kecil Ijeck tak lupa mengikutsertakan Arji jika melakukan latihan dengan mobil Evo II-nya dulu. “Waktu itu masih kecil. Arji masih TK sekitar 5 tahun. Papa sering ajak Arji nonton reli dan sering bawa Arji naik mobil reli waktu latihan. Sejak itu Arjie suka sama reli. Memang reli itu seru dan menantang. Kita tidak bisa prediksi apa yang terjadi,” katanya.

Saat ini beranjak lebih besar, ia pun mulai menekuni Gokart. Balap dengan mobil mini ini merupakan basic bagi Arji belajar nyetir sekaligus mengasah mentalnya bertarung di lintasan.  “Dari gokart kan kita bisa belajar basic. Walaupun memang berbeda dengan reli. Kalau Papa memang ngajarin yang dasar-dasarnya dulu. Seperti bagaimana cara mengambil belokan,” tambahnya.

Menginjak usia 13 tahun, Arji mendapat surprise dari ayahnya. Mobil Proton menjadi hadiah ulang tahunnya sekaligus lampu hijau ia untuk masuk ke dunia reli. “Waktu diberikan mobil Proton itu Arji sangat senang sekali. Apalagi itu mobil reli pertama Arji. Langsung Arji latihan di trek Cemara Abadi,” jelas kakak dari tiga adik itu.

Dari situ ia diberi kesempatan untuk menjadi navigator pereli senior Andi Jachmon di kelas GR 2.1. Tak tanggung-tanggung ia langsung turun di Kejurda berlabel North Sumatera Rally Championship (NSRC) 2011 seri III di Sirkuit Cemara Abadi. Pasangan itu pun langsung menyabet peringkat kedua di kelasnya. Prestasi yang kembali diulanginya tahun ini di NSRC Seri I Langkat. Bahkan pasangan tua muda itu sempat masuk di 10 besar overall di hari pertama even yang juga kejurnas reli seri I 2012 itu.

Untuk mendalami posisinya sebagai navigator, ia banyak belajar dari para senior seperti Prihatin Kasiman, Uche, termasuk Harun Nasution. “Arji banyak belajar dari mereka. Tapi memang berbeda tingkat kesulitannya dari driver. Kalau driver tentu akan lebih sulit. Karena itu Arji memang belum berani kalau belum betul-betul siap. Kalau Arji sudah merasa siap pasti minta izin sama Ayah,” katanya.

Arji memang sudah tidak sabar lagi untuk memegang kendali utama mobil dari balik setir. Lantas melahap tropi demi tropi dengan mobilnya. “Secepatnya. 2014 mudah-mudahan sudah semakin mantap nyetir dan belajar teknik. Mudah-mudahan Arji sudah bisa jadi driver. Lalu menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (*)

Musa Arjianshah, Putra Ketua IMI Sumut

Kehadiran Musa Arjianshah di dunia reli Sumut semakin mengamini pepatah buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Putra sulung pereli andalan Sumut, Musa “Ijeck” Rajekshah yang juga Ketua IMI Sumut itu semakin mantap menekuni dunia reli. Di usianya yang sangat belia,14 tahun, ia tak terlihat gentar menggeber mobilnya dengan kecepatan tinggi.

DONI HERMAWAN-Medan

Keikutsertaan Arji-begitu ia disapa akrab- di ajang North Sumatera Rally Championship (NSRC) 2012 yang juga Kejuaraan Nasional Reli 2012 memang tak lepas dari sorotan. Ini keikutsertaannya yang kedua setelah tahun lalu juga ikut. Banyak yang meyakini Arji bakal meneruskan kelihaian ayahnya menaklukkan lintasan tanah penuh rintangan dengan mobil berkecepatan tinggi.

Siswa kelas II SMP Djuwita itu memang belum memegang kendali mobil. Ia masih berada di kokpit kiri sebagai navigator. Namun perlahan Arji belajar bagaimana menjadi driver yang baik untuk kemudian meneruskan jejak sang ayah lewat posisinya saat ini. “Jadi navigator itu kata papa sambil bisa memahami tekniknya juga bisa melihat kiat-kiat untuk membawa mobilnya. Intinya orang tua Arjie sangat mendukung,” kata navigator muda kelahiran 28 Oktober 1998 itu.

Kecintaaan Arji terhadap reli tentu tak lepas dari peran Ijeck. Sejak kecil Ijeck tak lupa mengikutsertakan Arji jika melakukan latihan dengan mobil Evo II-nya dulu. “Waktu itu masih kecil. Arji masih TK sekitar 5 tahun. Papa sering ajak Arji nonton reli dan sering bawa Arji naik mobil reli waktu latihan. Sejak itu Arjie suka sama reli. Memang reli itu seru dan menantang. Kita tidak bisa prediksi apa yang terjadi,” katanya.

Saat ini beranjak lebih besar, ia pun mulai menekuni Gokart. Balap dengan mobil mini ini merupakan basic bagi Arji belajar nyetir sekaligus mengasah mentalnya bertarung di lintasan.  “Dari gokart kan kita bisa belajar basic. Walaupun memang berbeda dengan reli. Kalau Papa memang ngajarin yang dasar-dasarnya dulu. Seperti bagaimana cara mengambil belokan,” tambahnya.

Menginjak usia 13 tahun, Arji mendapat surprise dari ayahnya. Mobil Proton menjadi hadiah ulang tahunnya sekaligus lampu hijau ia untuk masuk ke dunia reli. “Waktu diberikan mobil Proton itu Arji sangat senang sekali. Apalagi itu mobil reli pertama Arji. Langsung Arji latihan di trek Cemara Abadi,” jelas kakak dari tiga adik itu.

Dari situ ia diberi kesempatan untuk menjadi navigator pereli senior Andi Jachmon di kelas GR 2.1. Tak tanggung-tanggung ia langsung turun di Kejurda berlabel North Sumatera Rally Championship (NSRC) 2011 seri III di Sirkuit Cemara Abadi. Pasangan itu pun langsung menyabet peringkat kedua di kelasnya. Prestasi yang kembali diulanginya tahun ini di NSRC Seri I Langkat. Bahkan pasangan tua muda itu sempat masuk di 10 besar overall di hari pertama even yang juga kejurnas reli seri I 2012 itu.

Untuk mendalami posisinya sebagai navigator, ia banyak belajar dari para senior seperti Prihatin Kasiman, Uche, termasuk Harun Nasution. “Arji banyak belajar dari mereka. Tapi memang berbeda tingkat kesulitannya dari driver. Kalau driver tentu akan lebih sulit. Karena itu Arji memang belum berani kalau belum betul-betul siap. Kalau Arji sudah merasa siap pasti minta izin sama Ayah,” katanya.

Arji memang sudah tidak sabar lagi untuk memegang kendali utama mobil dari balik setir. Lantas melahap tropi demi tropi dengan mobilnya. “Secepatnya. 2014 mudah-mudahan sudah semakin mantap nyetir dan belajar teknik. Mudah-mudahan Arji sudah bisa jadi driver. Lalu menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/