MEDAN-Latihan kondisi fisik merupakan bagian yang paling mendasar dalam usaha meningkatkan prestasi seorang atlet. Oleh karena itu dalam proses pelatihan suatu cabang olahraga perlu adanya penekanan pada aspek fisik tanpa mengenyampingkan kondisi-kondisi lainnya seperti teknik, taktik dan mental para atlet.
Hal itu dikatakan Ketua Umum KONI Medan, Drs Zulhifzi Lubis alias Opunk saat mengunjungi pelatihan para petinju Medan, di Sasana Gajahmada, Jalan Suprapto, Medan, Sabtu (9/6) lalu. Dalam kunjungan itu Opunk didampingi Kabid Binpres, Drs Bambang Riyanto, Kabid Humas Armansyah Tahier, dan petugas monitoring cabang olahraga tinju Timbul Hutagalung.
Rombongan diterima Ketua Pertina Medan, Kapten CPM Binson Simbolon SH, Drs Binner Dabukke (Sekretaris), Irianto Bhakti (Ketua Harian), Martua Sinurat ST dan pengurus lainnya.
“Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi. Begitu juga dengan olahraga tinju, kondisi fisik merupakan kondisi yang paling mendasar dalam upaya pemberdayaan aspek-aspek lainnya,” kata Opunk.
Opunk menyebutkan, peran komponen kondisi fisik terlihat sangat menonjol dalam olahraga tinju dan pada level pertandingan tertentu olahraga tinju berlangsung sangat dinamis. Seorang petinju di level tersebut harus dapat menggunakan berbagai teknik pukulan dengan dukungan fisik yang prima, karena biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan intensitas yang tinggi.
Aspek fisik sebagai dasar prestasi dalam olahraga seperti daya tahan kardio-respiratori, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan, kecepatan, daya ledak otot, kelincahan, keseimbangan, koordinasi dan akurasi adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sebagian besar cabang olahraga, termasuk olahraga tinju.
“Dengan demikian para pelatih, pembina, maupun petinju harus dapat mengetahui unsur-unsur fisik yang dibutuhkan oleh setiap cabang olahraga yang digelutinya, khususnya olahraga tinju,” katanya.
Sementara itu Ketua Pengkot Pertina Medan, Binson Simbolon mengatakan, pihaknya siap menjalankan saran yang disampaikan Ketua Umum KONI Medan tersebut, demi kemajuan para petinju Medan. “Pengkot Pertina Medan saat ini memang mulai mengintensifkan latihan yang menitik beratkan pada daya tahan tubuh. Namun untuk petinju junior masih dalam fase relaksasi karena baru saja mengikuti kejurda,” kata Binson seraya menjelaskan dalam kejurda tersebut kontingen Medan meraih empat medali emas, tiga perak, dan dua perunggu, menempati urutan juara umum kedua.
Dijelaskan Binson Simbolon, saat ini sasana yang ada di bawah naungan Pertina Medan ada sebanyak 14 sasana, yakni Gajah Mada, Rajawali, Elang Laut, FKPPI, Bonaparte, Cendrawasih, OP Ladon, Satria, Naro, Perjuangan, Prince, Polonia, USU dan TNT.
“Untuk tertib administrasi bagi pengurus sasana agar melakukan registrasi ulang ke Pertina Medan. Bagi masyarakat yang ingin membuat sasana tinju harus melakukan konsultasi dengan Pertina Medan. Hal ini dilakukan agar Pertina Medan dapat memantau dan mengawasi perkembangan atlet yang berlatih di sasana. Karena keberhasilan prestasi atlet tinju Medan tak terlepas dari pembinaan sasana tinju yang ada di Medan,” papar Binson. (jun)