28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Si Timboy yang Bercita-cita Tampil di Olimpiade

Eka Mayasari Sembiring, Atlet Gulat Putri Sumut

Sangat sedikit kaum hawa yang menggeluti cabang olahraga gulat. Pasalnya, olahraga gulat dianggap sebagai olahraga keras dan penuh risiko. Namun tidak bagi Eka Mayasari Sembiring. Dia malah memilih terjun sebagai atlet gulat, dan kini banyak menorehkan prestasi.

Eka Mayasari Sembiring satu dari lima atlet gulat kontingen Sumut di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau yang digelar September mendatang. Dia menjadi satu-satunya atlet wanita di cabang olahraga tersebut.
Anak dari pasangan Beres Sembiring dan Linda Barus itu mengaku mulai mempelajari gulat sejak masih duduk di kelas 1 SMA. “Saya memang agak tomboy dan kebetulan di sekolah kami ada ektrakurikuler olahraga gulat. Saat itu, kakak kelas saya ada yang berprestasi dan bisa keliling Indonesia. Makanya saya termotivasi ingin seperti kakak kelas saya itu,” kata Eka kepada wartawan di GOR Gulat Unimed Medan, Jumat (10/8).
Saat dia pertama kali menggeluti olahraga ini, cukup banyak anggota keluarganya yang menentang. “Orang pertama yang tidak setuju dengan hobi saya ini adalah ayah dan ibu saya, katanya cewek tidak cocok menjadi pegulat,” kata cewek kelahiran Jumapadang, 19 November 1989 ini.

Namun bagi dia, semakin banyak tantangan semakin bulat tekadnya menggeluti olahraga gulat ini. “Lambat laun orangtua saya semakin menerima saya setelah bicara baik-baik, dan saya tidak menyalahgunakan ilmu yang sudah kudapat dari pelatih pertama saya, Nasional Barus,” pungkasnya.

Dengan giat berlatih, dia akhirnya mampu menjawab kekhawatiran orang-orang yang menentangnya. Gadis yang kini menjalani studi di Unimed itu mampu menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan gulat tingkat daerah dan nasional.
Meski dia kini tengah menjalani perkuliahan, namun Eka tidak melewatkan berbagai kejuaraan gulat di tingkat mahasiswa. Gelar juara Unimed Terbuka diraihnya dua kali berturut-turut dari 2008 hingga 2009 lalu. Selain itu, medali perunggu pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) Jawa Barat juga telah diraihnya. “Terakhir saya meraih medali perunggu pada Pra-PON 2011 lalu, target saya bisa bermain di Olimpiade,” harapnya.(mag-10)

Eka Mayasari Sembiring, Atlet Gulat Putri Sumut

Sangat sedikit kaum hawa yang menggeluti cabang olahraga gulat. Pasalnya, olahraga gulat dianggap sebagai olahraga keras dan penuh risiko. Namun tidak bagi Eka Mayasari Sembiring. Dia malah memilih terjun sebagai atlet gulat, dan kini banyak menorehkan prestasi.

Eka Mayasari Sembiring satu dari lima atlet gulat kontingen Sumut di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau yang digelar September mendatang. Dia menjadi satu-satunya atlet wanita di cabang olahraga tersebut.
Anak dari pasangan Beres Sembiring dan Linda Barus itu mengaku mulai mempelajari gulat sejak masih duduk di kelas 1 SMA. “Saya memang agak tomboy dan kebetulan di sekolah kami ada ektrakurikuler olahraga gulat. Saat itu, kakak kelas saya ada yang berprestasi dan bisa keliling Indonesia. Makanya saya termotivasi ingin seperti kakak kelas saya itu,” kata Eka kepada wartawan di GOR Gulat Unimed Medan, Jumat (10/8).
Saat dia pertama kali menggeluti olahraga ini, cukup banyak anggota keluarganya yang menentang. “Orang pertama yang tidak setuju dengan hobi saya ini adalah ayah dan ibu saya, katanya cewek tidak cocok menjadi pegulat,” kata cewek kelahiran Jumapadang, 19 November 1989 ini.

Namun bagi dia, semakin banyak tantangan semakin bulat tekadnya menggeluti olahraga gulat ini. “Lambat laun orangtua saya semakin menerima saya setelah bicara baik-baik, dan saya tidak menyalahgunakan ilmu yang sudah kudapat dari pelatih pertama saya, Nasional Barus,” pungkasnya.

Dengan giat berlatih, dia akhirnya mampu menjawab kekhawatiran orang-orang yang menentangnya. Gadis yang kini menjalani studi di Unimed itu mampu menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan gulat tingkat daerah dan nasional.
Meski dia kini tengah menjalani perkuliahan, namun Eka tidak melewatkan berbagai kejuaraan gulat di tingkat mahasiswa. Gelar juara Unimed Terbuka diraihnya dua kali berturut-turut dari 2008 hingga 2009 lalu. Selain itu, medali perunggu pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) Jawa Barat juga telah diraihnya. “Terakhir saya meraih medali perunggu pada Pra-PON 2011 lalu, target saya bisa bermain di Olimpiade,” harapnya.(mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/