26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dewi Fortuna Kinantan Muda

PSMS U-21 vs ptpn 3

TANJUNG GADING: Lanjutan Inalum Cup 2012 di Pool A yang mempertemukan PSMS U-21 kontra PTPN 3 berhasil dimenangi PSMS U-21, dengan skor 2-1. Kinantan Muda-Julukan PSMS U-21 diberkati Dewi Fortuna, sehingga mampu mencuri gol kemenangan di menit 90.

Permainan kedua tim cukup berimbang. Jual beli serangan kerap diperagakan kedua tim. Namun yang lebih dulu unggul adalah PSMS. Lewat sontekan tendangan sudut yang dilancarkan El-Janu, bola mampu direnggut oleh bek PSMS berambut kribo, Luis Irsandi. Gol tersebut terjadi di menit 13. Sebenarnya bola tak mengenai kepala, melainkan punggung Irsandi. Namun bola masuk ke gawang dengan baik.

Lepas gol itu, PTPN 3 tak patah arang. Mereka terus mengejar ketertinggalan dengan fokus melancarkan serangan. Namun barisan pertahanan PSMS cukup solid, sehingga serangan kerap kandas di kaki para bek.

PSMS yang memainkan nyaris separuh pemain baru, tampak cukup serius dan konsentrasi dalam menyerang dan mengawal pertahanan. “Kami memang sengaja memainkan pemain baru agar sama-sama merasakan atmosfer kompetisi. Dan kami cukup puas meski masih banyak yang perlu dibenahi,” kata Jefri Zal, tim pelatih PSMS U-21 usai laga.

Dan benar saja, di babak pertama tak ada lagi gol yang terjadi lantaran ketatnya pertahanan PSMS U-21.

Memasuki babak kedua, skuad PTPN 3 tancap gas. Lewat dua motor serangan di kanan dan kiri yang digalang dua bersaudara Johan dan Ricko Simanjuntak, PTPN 3 memainkan peranan untuk membangkitkan mental rekan-rekannya. Targetnya harus bisa menyamakan kedudukan.
Namun itu tadi, berbagai serangan yang coba digalang skuad PTPN 3 selalu kandas di kaki atau kepala pertahanan PSMS.

Namun petaka bagi PSMS akhirnya terjadi. Tepat di menit 72, proses cantik gol PTPN terjadi. Berlari kencang di sisi kanan pertahanan PSMS, Ricko Simanjuntak melancarkan umpang silang manis yang sukses diheading striker PTPN 3, Sofyan. Namun sundulannya itu masih bisa ditepis kiper PSMS, Airlangga.  Sayang, bola tak lengket di tangan kiper, sehingga menghasilkan bola rebound yang lantas disambar pemain pengganti PTPN 3, Ricky. Gol dan skor jadi 1-1.

Usai gol ini, PSMS tampak kalut. Sementara sorak sorai penonton mulai mengarah kepada PTPN 3. Semangat pun kembali berkobar. Pertahanan PSMS kocar-kacir. Aksi Ricko dan duet lini pertahanan bikin panik PSMS. Bertubi-tubi serangan dilancarkan, namun sayang belum ada yang masuk gawang.
Dan tak terasa laga memasuki menit-menit akhir. Kedua tim tampak cukup puas dengan hasil imban tersebut. Yang rugi tentu saja PSMS, maka itu PTPN 3 tampak lebih santai. Tapi kenyataan berkata lain.

Tepat di menit 90, PSMS mendapat gol yang berhasil dimanfaatkan oleh Ozi Teguh. Gol terjadi lantaran terjadinya miskomunikasi antara penjaga gawang dan bek PTPN 3 yang terlihat leha-leha menjaga bola. Sementara itu, datang Ozi dari belakang dan menyongsong bola ke mulut gawang. Skor 2-1 untuk PSMS di akhir laga tampak sangat disesali seluruh skuad PTPN 3.

Tambahan waktu empat menit yang diberikan wasit tak cukup untuk membalas ketertinggalan tersebut.  Hingga usai laga, skor tak berubah.
“Koordinasi antar lini belakang kami memang sangat kurang.  Itu yang harus kami benahi di laga berikutnya,” kata Syaiful Amri pelatih PTPN 3. (ful)

PSMS U-21 vs ptpn 3

TANJUNG GADING: Lanjutan Inalum Cup 2012 di Pool A yang mempertemukan PSMS U-21 kontra PTPN 3 berhasil dimenangi PSMS U-21, dengan skor 2-1. Kinantan Muda-Julukan PSMS U-21 diberkati Dewi Fortuna, sehingga mampu mencuri gol kemenangan di menit 90.

Permainan kedua tim cukup berimbang. Jual beli serangan kerap diperagakan kedua tim. Namun yang lebih dulu unggul adalah PSMS. Lewat sontekan tendangan sudut yang dilancarkan El-Janu, bola mampu direnggut oleh bek PSMS berambut kribo, Luis Irsandi. Gol tersebut terjadi di menit 13. Sebenarnya bola tak mengenai kepala, melainkan punggung Irsandi. Namun bola masuk ke gawang dengan baik.

Lepas gol itu, PTPN 3 tak patah arang. Mereka terus mengejar ketertinggalan dengan fokus melancarkan serangan. Namun barisan pertahanan PSMS cukup solid, sehingga serangan kerap kandas di kaki para bek.

PSMS yang memainkan nyaris separuh pemain baru, tampak cukup serius dan konsentrasi dalam menyerang dan mengawal pertahanan. “Kami memang sengaja memainkan pemain baru agar sama-sama merasakan atmosfer kompetisi. Dan kami cukup puas meski masih banyak yang perlu dibenahi,” kata Jefri Zal, tim pelatih PSMS U-21 usai laga.

Dan benar saja, di babak pertama tak ada lagi gol yang terjadi lantaran ketatnya pertahanan PSMS U-21.

Memasuki babak kedua, skuad PTPN 3 tancap gas. Lewat dua motor serangan di kanan dan kiri yang digalang dua bersaudara Johan dan Ricko Simanjuntak, PTPN 3 memainkan peranan untuk membangkitkan mental rekan-rekannya. Targetnya harus bisa menyamakan kedudukan.
Namun itu tadi, berbagai serangan yang coba digalang skuad PTPN 3 selalu kandas di kaki atau kepala pertahanan PSMS.

Namun petaka bagi PSMS akhirnya terjadi. Tepat di menit 72, proses cantik gol PTPN terjadi. Berlari kencang di sisi kanan pertahanan PSMS, Ricko Simanjuntak melancarkan umpang silang manis yang sukses diheading striker PTPN 3, Sofyan. Namun sundulannya itu masih bisa ditepis kiper PSMS, Airlangga.  Sayang, bola tak lengket di tangan kiper, sehingga menghasilkan bola rebound yang lantas disambar pemain pengganti PTPN 3, Ricky. Gol dan skor jadi 1-1.

Usai gol ini, PSMS tampak kalut. Sementara sorak sorai penonton mulai mengarah kepada PTPN 3. Semangat pun kembali berkobar. Pertahanan PSMS kocar-kacir. Aksi Ricko dan duet lini pertahanan bikin panik PSMS. Bertubi-tubi serangan dilancarkan, namun sayang belum ada yang masuk gawang.
Dan tak terasa laga memasuki menit-menit akhir. Kedua tim tampak cukup puas dengan hasil imban tersebut. Yang rugi tentu saja PSMS, maka itu PTPN 3 tampak lebih santai. Tapi kenyataan berkata lain.

Tepat di menit 90, PSMS mendapat gol yang berhasil dimanfaatkan oleh Ozi Teguh. Gol terjadi lantaran terjadinya miskomunikasi antara penjaga gawang dan bek PTPN 3 yang terlihat leha-leha menjaga bola. Sementara itu, datang Ozi dari belakang dan menyongsong bola ke mulut gawang. Skor 2-1 untuk PSMS di akhir laga tampak sangat disesali seluruh skuad PTPN 3.

Tambahan waktu empat menit yang diberikan wasit tak cukup untuk membalas ketertinggalan tersebut.  Hingga usai laga, skor tak berubah.
“Koordinasi antar lini belakang kami memang sangat kurang.  Itu yang harus kami benahi di laga berikutnya,” kata Syaiful Amri pelatih PTPN 3. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/