26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Tak Ada Atlet Sumut yang Terkena Diskualifikasi

Miliki Kemampuan yang Merata

MEDAN-Sebanyak 15 atlet tembak reaksi Sumatera Utara dinyatakan lulus ujian sertifikasi yang berlangsung selama dua hari di Lapangan Tembak Anugerah Perumahan Cemara Asri 10 hingga 11 Februari lalu. Sukses ini akan semakin membuka lebar peluang para petembak di daerah ini untuk mengikuti berbagai kejuaraan di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, dengan sertifikasi tersebut, maka pengurus untuk bidang tembak reaksi akan lebih mudah dibentuk. Menurut Beni Sutanandika, salah seorang pemateri ujian dari PB Perbakin, untuk membuka bidang tembak reaksi, harus memiliki setidaknya atlet tembak bersertifikasi dengan dilengkapi minimal tiga renga officer.

“Hasil dari ujian sertifikasi ini cukup bagus. Kemampuan para atlet tembak reaksi Sumatera Utara terlihat merata. Ini sangat baik karena akan menghadirkan persaingan yang sehat diantara atlet,” ujar Beni.

Menurut Beni, kelulusan para petembak ini merupakan bagian dari hasil pelatihan atlet  yang dilakukan pada November 2011 lalu. Beni mengatakan, hasil itu terlihat jelas dengan kemampuan saat ujian berlangsung. “Di Sumatera Utara terlihat lebih cepat berkembangnya. Itu artinya, Sumut memang memiliki atlet-atlet yang berpotensi. Jika dilihat dari hasil ujian, yang diperlukan hanya meningkatkan volume latihan saja,” tegas Beni.
Ketua Harian Pengprov Perbakin Sumut Musa Idishah, menyambut gembira atas lulusnya para atlet tembak Sumut dalam ujian sertifikasi. Terlebih lagi, selama penataran dan ujian berlangsung, tidak satupun atlet terkena diskualifikasi. Itu artinya, atlet Sumut memang sudah benar-benar memahami aturan dan tata cara menggunakan senjata.

“Melihat pencapaian di ujian sertifikasi ini, saya cukup bangga. Dari hasil ujian juga terlihat kalau para atlet sudah cukup memahami keamanan senjata. Berlangsung cukup tertib dan disiplin,” kata pria yang akrab disapa Doddy ini.

Doddy berharap, setelah lulus ujian sertifikasi, kemampuan para atlet semakin meningkat dan dapat dibuktikan melalui pencapaian prestasi. “Ini ujian sertifikasi yang pertama kalinya di gelar di Sumut. Tujuan utamanya adalah mendulang prestasi di pentas nasional maupun internasional,” terang Doddy.
Atlet tembak Sumut, Wilson Hariyanto mengaku, ujian sertifikasi ini jelas menjadi picuan tersendiri bagi mereka para atlet untuk mendulang prestasi demi prestasi.

“Dengan sertifikasi yang ada saat ini, kesempatan untuk bertanding di nomor tembak reaksi sudah terbuka lebar. Ini sangat baik untuk perkembangan olahraga menembak di Sumut. Terbukti, kami sebagai atlet mendapat banyak pelajaran tentang teknik menembak ,” kata Wilson.

Atlet tembak reaksi Sumut rencananya akan mengikuti kejuaraan di Bandung pada akhir Februari mendatang. Ini menjadi ujian pertama bagi atlet tembak Sumut untuk menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan, penataran, hingga ujian sertifikasi. (jun)

Miliki Kemampuan yang Merata

MEDAN-Sebanyak 15 atlet tembak reaksi Sumatera Utara dinyatakan lulus ujian sertifikasi yang berlangsung selama dua hari di Lapangan Tembak Anugerah Perumahan Cemara Asri 10 hingga 11 Februari lalu. Sukses ini akan semakin membuka lebar peluang para petembak di daerah ini untuk mengikuti berbagai kejuaraan di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, dengan sertifikasi tersebut, maka pengurus untuk bidang tembak reaksi akan lebih mudah dibentuk. Menurut Beni Sutanandika, salah seorang pemateri ujian dari PB Perbakin, untuk membuka bidang tembak reaksi, harus memiliki setidaknya atlet tembak bersertifikasi dengan dilengkapi minimal tiga renga officer.

“Hasil dari ujian sertifikasi ini cukup bagus. Kemampuan para atlet tembak reaksi Sumatera Utara terlihat merata. Ini sangat baik karena akan menghadirkan persaingan yang sehat diantara atlet,” ujar Beni.

Menurut Beni, kelulusan para petembak ini merupakan bagian dari hasil pelatihan atlet  yang dilakukan pada November 2011 lalu. Beni mengatakan, hasil itu terlihat jelas dengan kemampuan saat ujian berlangsung. “Di Sumatera Utara terlihat lebih cepat berkembangnya. Itu artinya, Sumut memang memiliki atlet-atlet yang berpotensi. Jika dilihat dari hasil ujian, yang diperlukan hanya meningkatkan volume latihan saja,” tegas Beni.
Ketua Harian Pengprov Perbakin Sumut Musa Idishah, menyambut gembira atas lulusnya para atlet tembak Sumut dalam ujian sertifikasi. Terlebih lagi, selama penataran dan ujian berlangsung, tidak satupun atlet terkena diskualifikasi. Itu artinya, atlet Sumut memang sudah benar-benar memahami aturan dan tata cara menggunakan senjata.

“Melihat pencapaian di ujian sertifikasi ini, saya cukup bangga. Dari hasil ujian juga terlihat kalau para atlet sudah cukup memahami keamanan senjata. Berlangsung cukup tertib dan disiplin,” kata pria yang akrab disapa Doddy ini.

Doddy berharap, setelah lulus ujian sertifikasi, kemampuan para atlet semakin meningkat dan dapat dibuktikan melalui pencapaian prestasi. “Ini ujian sertifikasi yang pertama kalinya di gelar di Sumut. Tujuan utamanya adalah mendulang prestasi di pentas nasional maupun internasional,” terang Doddy.
Atlet tembak Sumut, Wilson Hariyanto mengaku, ujian sertifikasi ini jelas menjadi picuan tersendiri bagi mereka para atlet untuk mendulang prestasi demi prestasi.

“Dengan sertifikasi yang ada saat ini, kesempatan untuk bertanding di nomor tembak reaksi sudah terbuka lebar. Ini sangat baik untuk perkembangan olahraga menembak di Sumut. Terbukti, kami sebagai atlet mendapat banyak pelajaran tentang teknik menembak ,” kata Wilson.

Atlet tembak reaksi Sumut rencananya akan mengikuti kejuaraan di Bandung pada akhir Februari mendatang. Ini menjadi ujian pertama bagi atlet tembak Sumut untuk menerapkan ilmu yang didapat selama pelatihan, penataran, hingga ujian sertifikasi. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/