32.8 C
Medan
Friday, June 14, 2024

Bong dan Sabu Disimpan dalam Anus

MEDAN- Satu lagi kurir sabu-sabu asal Malaysia ditangkap petugas P2 Bandara Polonia Medan lantaran kedapatan membawa bong dan sabu yang disembunyikan di dalam perut, Sabtu (11/2) siang. Adalah Henri Gusnaidi (39), warga Jalan G Kampong Dle Klang Malaysia/Jalan Serdang, Lorong Sentosa Lama, Medan Perjuangan, ditangkap saat tiba di bandara Polonia Medan dengan Pesawat Fire Fly dari Malaysia.

Penangkapan Henri berawal dari kecurigaan petugas P2 Bea Cukai Bandara Polonia Medan Dedy F Ginting. Dia lantas berkordinasi dengan petugas lain dan langsung memboyong Henri untuk diperiksa menggunakan X-Ray. Benar saja, di dalam perut Henri terlihat benda mencurigakan.

Untuk pembuktian labih lanjut, petugas membawa Henri menuju RS Elisabeth, Medan. Kali ini lebih parah, Henri menyimpan satu set bong dan 11 bungkus kecil sabu di dalam perutnya menggunakan kondom. Setelah ditimbang, berat sabu tersebut 28 gram.

Pada polisi, Henri mengaku sabu dan alat hisapnya dimasukkan ke dalam dubur dengan menggunakan kondom agar lebih mudah. “Biar licin masuk ke lubang pantatnya, modus biasa itu. Tapi yang luar biasa bonk pun dibawanya juga, macam nggak bisa buat bonk saja dia. Langsung saja ke Dir bos, nanti awak yang kena,” ujar salah satu sumber koran ini di Dit Reserse Narkoba Polda Sumut, saat dihubungi via HP Minggu (12/2) siang.

Semakin maraknya penyeludupan narkoba asal Malaysia, membuat petugas Bandara Polonia Medan membuat strategi baru untuk lebih mudah memantau penyeludupan. Dalam satu hari, petugas sudah mengelompokkan penerbangan dari Malaysia menuju Medan.

Ini diungkapkan seorang petugas P2 Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan yang minta identitasnya dirahasiakan. “Setiap hari setiap penerbangan yang dari Malaysia sudah kami kelompokkan, kalau penumpang yang dari Malaysia kami perhatikan khusus gerak-geriknya,” tuturnya.

Terpisah, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Andjar Dewanto melalui Pjs Kasubdit II Kompol Donald Simanjuntak mengaku kewalahan memeriksa Henri. Sebab hingga saat ini Henri masih bungkam. “Masih bungkam dia, mungkin besok saja lah biar lebih enak menanyai dia,” tegasnya, Minggu (12/2) siang.

MEDAN- Satu lagi kurir sabu-sabu asal Malaysia ditangkap petugas P2 Bandara Polonia Medan lantaran kedapatan membawa bong dan sabu yang disembunyikan di dalam perut, Sabtu (11/2) siang. Adalah Henri Gusnaidi (39), warga Jalan G Kampong Dle Klang Malaysia/Jalan Serdang, Lorong Sentosa Lama, Medan Perjuangan, ditangkap saat tiba di bandara Polonia Medan dengan Pesawat Fire Fly dari Malaysia.

Penangkapan Henri berawal dari kecurigaan petugas P2 Bea Cukai Bandara Polonia Medan Dedy F Ginting. Dia lantas berkordinasi dengan petugas lain dan langsung memboyong Henri untuk diperiksa menggunakan X-Ray. Benar saja, di dalam perut Henri terlihat benda mencurigakan.

Untuk pembuktian labih lanjut, petugas membawa Henri menuju RS Elisabeth, Medan. Kali ini lebih parah, Henri menyimpan satu set bong dan 11 bungkus kecil sabu di dalam perutnya menggunakan kondom. Setelah ditimbang, berat sabu tersebut 28 gram.

Pada polisi, Henri mengaku sabu dan alat hisapnya dimasukkan ke dalam dubur dengan menggunakan kondom agar lebih mudah. “Biar licin masuk ke lubang pantatnya, modus biasa itu. Tapi yang luar biasa bonk pun dibawanya juga, macam nggak bisa buat bonk saja dia. Langsung saja ke Dir bos, nanti awak yang kena,” ujar salah satu sumber koran ini di Dit Reserse Narkoba Polda Sumut, saat dihubungi via HP Minggu (12/2) siang.

Semakin maraknya penyeludupan narkoba asal Malaysia, membuat petugas Bandara Polonia Medan membuat strategi baru untuk lebih mudah memantau penyeludupan. Dalam satu hari, petugas sudah mengelompokkan penerbangan dari Malaysia menuju Medan.

Ini diungkapkan seorang petugas P2 Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan yang minta identitasnya dirahasiakan. “Setiap hari setiap penerbangan yang dari Malaysia sudah kami kelompokkan, kalau penumpang yang dari Malaysia kami perhatikan khusus gerak-geriknya,” tuturnya.

Terpisah, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Andjar Dewanto melalui Pjs Kasubdit II Kompol Donald Simanjuntak mengaku kewalahan memeriksa Henri. Sebab hingga saat ini Henri masih bungkam. “Masih bungkam dia, mungkin besok saja lah biar lebih enak menanyai dia,” tegasnya, Minggu (12/2) siang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/