30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Semuanya Menentang Darwin

Terkait Wacana Pengambil Alihan Tim Sepak Bola dan Futsal Sumut

MEDAN-Kabar tentang pengambilalihan tim sepakbola PON Sumut oleh Pengprov PSSI Pusat dinilai salah, dan dapat memecah belah konsentrasi pemain yang kini sedang menjalani TC penuh di Mess PTPN IV, Bah Jambi, Simalungun.

Hal itu disampaikan mantan pemain PON 1997 Colly Miseun bersama rekan-rekan lainnya yang pernah memperkuat sepakbola PON seperti Markus Horizon Subandi dan lainnya, kepada wartawan, Jumat (16/3).

“Jangan diobok-obok lagi tim PON Sumut yang sekarang ini. Mereka telah kompak dan memiliki prestasi baik dibeberapa even yang diikuti,” sebut Colly.
Mantan pemain Harimau Tapanuli dan PSMS Medan ini juga menyampaikan, PSSI Sumut jangan senaknya saja mengambil tim yang sudah lama dibina. Pasalnya, pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan itu hanya tersisa enam bulan lagi.

Menurut Coly, Pengprov PSSI Sumut juga tidak berhak untuk mengambil alih tim sepakbola PON Sumut ini, karena ajang PON ini bukanlah ajang PSSI, sehingga secara otomatis kekuasaan penuh ada di tangan KONI Sumut.

“Memang PSSI dilibatkan dalam pelaksanaan PON. Akan tetapi, PSSI sebagai perangkat saja dalam pelaksanaan, tidak dalam mengurus tim., seperti yang dilakukan selama ini,” ungkapnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Badan Futsal Daerah (BFD) Sumut Rafriandi Nasution yang sebelumnya sempat pasrah dengan kebijakan Darwin itu, kemarin (16/3) secara tegas menentang pengambil alihan tim futsal Sumut.

“Semua kan ada mekanisme organisasinya. Undangan rapat atau untuk berkoordinasi saja tidak ada. Kalau saya tidak datang diundang rapat lalu mereka menonaktifkan sah-sah saja mereka memutuskan,” ujarnya.

Selain itu menurut Rafriandi, selama ini Pengprov PSSI Sumut tidak punya kontribusi terhadap kemajuan futsal Sumut. Termasuk meraih tiket ke PON Riau. “Mereka tidak punya kontribusi apakah itu memberikan dana dalam persiapan PON atau memutar kompetisi futsal ,” lanjutnya.
Karenanya BFD Sumut takkan giyah dengan apa yang disebut Darwin Syamsul yang ingin mengambil alih tim futsal. Tak sampai di situ, Rafriandi juga telah menetapkan manajemen futsal yang baru lewat Surat Keputusan Nomor :KPTS/A/095/III/BFD PSSI/2012 tertanggal 1 Maret 2012, yang akan dilantik pekan depan. Terbitnya SK ini otomatis mencabut SK Nomor: KPTS/A/002/III/BFD-PSSI/2011 tanggal 26 Maret 2011tentang susunan tim official Pra PON 2011 BFD PSSI Sumut dan membubarkannya.

“Kita sudah tetapkan manajemen futsal untuk PON 2012. Kita sudah minta persetujuan ke KONI Sumut termasuk Pak Gatot (Gubsu-red). Jadi tidak ada masalah,” tuntas Rafriandi. (mag-18/jun)

Terkait Wacana Pengambil Alihan Tim Sepak Bola dan Futsal Sumut

MEDAN-Kabar tentang pengambilalihan tim sepakbola PON Sumut oleh Pengprov PSSI Pusat dinilai salah, dan dapat memecah belah konsentrasi pemain yang kini sedang menjalani TC penuh di Mess PTPN IV, Bah Jambi, Simalungun.

Hal itu disampaikan mantan pemain PON 1997 Colly Miseun bersama rekan-rekan lainnya yang pernah memperkuat sepakbola PON seperti Markus Horizon Subandi dan lainnya, kepada wartawan, Jumat (16/3).

“Jangan diobok-obok lagi tim PON Sumut yang sekarang ini. Mereka telah kompak dan memiliki prestasi baik dibeberapa even yang diikuti,” sebut Colly.
Mantan pemain Harimau Tapanuli dan PSMS Medan ini juga menyampaikan, PSSI Sumut jangan senaknya saja mengambil tim yang sudah lama dibina. Pasalnya, pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan itu hanya tersisa enam bulan lagi.

Menurut Coly, Pengprov PSSI Sumut juga tidak berhak untuk mengambil alih tim sepakbola PON Sumut ini, karena ajang PON ini bukanlah ajang PSSI, sehingga secara otomatis kekuasaan penuh ada di tangan KONI Sumut.

“Memang PSSI dilibatkan dalam pelaksanaan PON. Akan tetapi, PSSI sebagai perangkat saja dalam pelaksanaan, tidak dalam mengurus tim., seperti yang dilakukan selama ini,” ungkapnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Badan Futsal Daerah (BFD) Sumut Rafriandi Nasution yang sebelumnya sempat pasrah dengan kebijakan Darwin itu, kemarin (16/3) secara tegas menentang pengambil alihan tim futsal Sumut.

“Semua kan ada mekanisme organisasinya. Undangan rapat atau untuk berkoordinasi saja tidak ada. Kalau saya tidak datang diundang rapat lalu mereka menonaktifkan sah-sah saja mereka memutuskan,” ujarnya.

Selain itu menurut Rafriandi, selama ini Pengprov PSSI Sumut tidak punya kontribusi terhadap kemajuan futsal Sumut. Termasuk meraih tiket ke PON Riau. “Mereka tidak punya kontribusi apakah itu memberikan dana dalam persiapan PON atau memutar kompetisi futsal ,” lanjutnya.
Karenanya BFD Sumut takkan giyah dengan apa yang disebut Darwin Syamsul yang ingin mengambil alih tim futsal. Tak sampai di situ, Rafriandi juga telah menetapkan manajemen futsal yang baru lewat Surat Keputusan Nomor :KPTS/A/095/III/BFD PSSI/2012 tertanggal 1 Maret 2012, yang akan dilantik pekan depan. Terbitnya SK ini otomatis mencabut SK Nomor: KPTS/A/002/III/BFD-PSSI/2011 tanggal 26 Maret 2011tentang susunan tim official Pra PON 2011 BFD PSSI Sumut dan membubarkannya.

“Kita sudah tetapkan manajemen futsal untuk PON 2012. Kita sudah minta persetujuan ke KONI Sumut termasuk Pak Gatot (Gubsu-red). Jadi tidak ada masalah,” tuntas Rafriandi. (mag-18/jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/