27 C
Medan
Sunday, March 30, 2025

Dua Tahun Sudah Sabet Prestasi Tingkat Nasional

Sejak dibentuk 2000 silam, tim basket Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah cukup disegani, baik di kalangan pesantren maupun sekolah umum. Meski sejatinya para santri memang dicetak untuk melakukan siar agama, namun oleh pihak pesantren tak menghalangi anak didiknya jika ingin menjadi seorang atlet.

FOTO BERSAMA: Tim basket Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah saat foto bersama sebelum latihan  gedung serba guna.//m syahbaini/sumut pos
FOTO BERSAMA: Tim basket Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah saat foto bersama sebelum latihan di gedung serba guna.//m syahbaini/sumut pos

Awalnya, basket hanyalah kegiatan ekstrakurikuler di Ar-Raudhatul Hasanah. Memperhatikan minat para santri yang cukup besar, akhirnya pihak pesantren pun membentuk sebuah tim.

Penanggung Jawab Bidang Kesenian dan Olahraga Ar-Raudhatul Hasanah, Fathul, mengungkapkan, saat ini pihak pesantren juga dituntut aktif untuk memasyarakatkan olahraga. โ€œKarena semakin banyak anak-anak yang suka basket, jadi kami bentuk satu tim untuk mengakomodirnya. Tak jadi masalah kalau santri menjadi atlet, asalkan kewajiban utamannya untuk menuntut ilmu tidak ditinggalkan,โ€ tuturnya.

Sementara, untuk memfasilitas tim basket ini, pihak pesantren juga cukup baik dalam memenuhi standar keperluannya. Selain mempunyai gedung serbaguna yang cukup luas, fasilitas pendukung lain juga lengkap. โ€œNggak cuma di dalam gedung, kami juga punya lapangan basket di luar. Kami juga menyediakan pelatih dari Unimed dan atlet basket Kota Medan,โ€ ungkap Fathul.

Jadwal latihan tim basket tersebut pada Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu baโ€™da (setelah, red) salat Ashar. Karena pada pagi sampai siang, seluruh santri masih sekolah. โ€œKebanyakan yang latihan di tempat ini santri yang sudah Aliyah (SMA, red). Untuk menambah stamina, mereka juga mengkonsumsi suplemen yang diberikan pelatih,โ€ jelas Fathul lagi.

Selama 13 tahun terbentuk, menurut Fathul, prestasi yang paling cemerlang yang sempat ditorehkan tim basket Ar-Raudhatul Hasanah, yakni pada ajang Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) 2013 Gorontalo. Saat itu, tim tersebut meraih medali perak.

Selain itu, saat umur tim basket ini baru menginjak dua tahun, pada ajang yang sama di Jabar 2002 lalu, mereka sudah mempu menorehkan medali perunggu. Hal yang cukup membanggakan, mengingat even tersebut merupakan ajang tingkat Nasional. โ€œSelain ajang Pospenas, kami juga mendapatkan juara pada ajang porseni, dan lainnya,โ€ paparnya.

Sementara itu, Fikri, seorang atlet basket Ar-Raudhatul Hasanah, mengaku, memang dari kecil sudah mencintai basket. โ€œPelatih kami juga cukup bagus dan berkompeten dalam melatih,โ€ ungkapnya.

Ia mengharapkan, ke depannya tim basket yang dibelanya bisa lebih baik lagi dalam meraih prestasi, khususnya mampu megoleksi medali emas. Tak hanya di Pospenas, namun juga di even-even lain tingkat Nasional. (*)

Sejak dibentuk 2000 silam, tim basket Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah cukup disegani, baik di kalangan pesantren maupun sekolah umum. Meski sejatinya para santri memang dicetak untuk melakukan siar agama, namun oleh pihak pesantren tak menghalangi anak didiknya jika ingin menjadi seorang atlet.

FOTO BERSAMA: Tim basket Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah saat foto bersama sebelum latihan  gedung serba guna.//m syahbaini/sumut pos
FOTO BERSAMA: Tim basket Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah saat foto bersama sebelum latihan di gedung serba guna.//m syahbaini/sumut pos

Awalnya, basket hanyalah kegiatan ekstrakurikuler di Ar-Raudhatul Hasanah. Memperhatikan minat para santri yang cukup besar, akhirnya pihak pesantren pun membentuk sebuah tim.

Penanggung Jawab Bidang Kesenian dan Olahraga Ar-Raudhatul Hasanah, Fathul, mengungkapkan, saat ini pihak pesantren juga dituntut aktif untuk memasyarakatkan olahraga. โ€œKarena semakin banyak anak-anak yang suka basket, jadi kami bentuk satu tim untuk mengakomodirnya. Tak jadi masalah kalau santri menjadi atlet, asalkan kewajiban utamannya untuk menuntut ilmu tidak ditinggalkan,โ€ tuturnya.

Sementara, untuk memfasilitas tim basket ini, pihak pesantren juga cukup baik dalam memenuhi standar keperluannya. Selain mempunyai gedung serbaguna yang cukup luas, fasilitas pendukung lain juga lengkap. โ€œNggak cuma di dalam gedung, kami juga punya lapangan basket di luar. Kami juga menyediakan pelatih dari Unimed dan atlet basket Kota Medan,โ€ ungkap Fathul.

Jadwal latihan tim basket tersebut pada Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu baโ€™da (setelah, red) salat Ashar. Karena pada pagi sampai siang, seluruh santri masih sekolah. โ€œKebanyakan yang latihan di tempat ini santri yang sudah Aliyah (SMA, red). Untuk menambah stamina, mereka juga mengkonsumsi suplemen yang diberikan pelatih,โ€ jelas Fathul lagi.

Selama 13 tahun terbentuk, menurut Fathul, prestasi yang paling cemerlang yang sempat ditorehkan tim basket Ar-Raudhatul Hasanah, yakni pada ajang Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) 2013 Gorontalo. Saat itu, tim tersebut meraih medali perak.

Selain itu, saat umur tim basket ini baru menginjak dua tahun, pada ajang yang sama di Jabar 2002 lalu, mereka sudah mempu menorehkan medali perunggu. Hal yang cukup membanggakan, mengingat even tersebut merupakan ajang tingkat Nasional. โ€œSelain ajang Pospenas, kami juga mendapatkan juara pada ajang porseni, dan lainnya,โ€ paparnya.

Sementara itu, Fikri, seorang atlet basket Ar-Raudhatul Hasanah, mengaku, memang dari kecil sudah mencintai basket. โ€œPelatih kami juga cukup bagus dan berkompeten dalam melatih,โ€ ungkapnya.

Ia mengharapkan, ke depannya tim basket yang dibelanya bisa lebih baik lagi dalam meraih prestasi, khususnya mampu megoleksi medali emas. Tak hanya di Pospenas, namun juga di even-even lain tingkat Nasional. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru