32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Persatuan Badminton Gelora Medan Sunggal Kembalikan Kejayaan

Persatuan Badminton (PB) Gelora Medan Sunggal merupakan satu klub Bulutangkis tertua di Kota Medan. Pasalnya, sejak 22 November 1977 silam, perkumpulan yang kemudian lebih dikenal dengan nama PB Gelora Medan Sunggal ini terbentuk.

PB Gelora yang beralamat di Jalan Pinang Baris No 2 A Medan Sunggal ini, awalnya didirikan atas dasar kepedulian pebulutangkis pada masa itu yang ingin membentuk sebuah perkumpulan Badminton. Perkumpulan ini bertujuan untuk membina dan melatih atlet-atlet muda yang diharapkan bisa berperestasi.

Bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Gelora, atlet-atlet muda kemudian digembleng dan dilatih baik fisik dan teknik bermain bulutangkis. Sehingga apa yang dicita-citakan para pendirinya bisa terwujud.

Setidaknya pada masa keemasan PB Gelora, sudah banyak melahirkan atlet-atlet bulutangkis yang telah menunjukan perestasinya di tingkat Sumatera Utara. Pada era 80-an lalu, Yang Tiong dan Setiawan pernah menjadi  juara pertama ganda putra Sumutera Utara.

Kemudian ada Yang San Juara tunggal putra antar Pusdiklat Nasional pada 1987. Selanjutnya ada Mui Ceng yang berhasil menjadi juara dua pada turnamen Hanny Bakry di Penang Malaysia 1996.

Pada tahun 2000 PB Gelora kembali melahirkan Juliandi yang berhasil menjuarai tunggal putra pada turnamen antar klub. “Dulu pemain-pemain dari PB Gelora menjadi langganan untuk mewakili Sumut mengikuti even-even seperti Porwil dan PON dan juga menjadi klub yang disegani,” kenang Mui Ceng dan Setiawan yang sekarang menjadi pelatih PB Glora, Jumat (18/1).

Saat ini nama besar PB Gelora Medan Sunggal seakan tenggelam, sudah jarang kita mendengar nama-nama atlet yang membawa nama PB Gelora baik itu mengikuti sebuah kejuaraan, apalagi menjadi juara.

Menurut Setiawan dan Mui Ceng, ada harapan besar berlanjutnya kejayaan PB Gelora dengan terbentuknya kepengurusan baru priode 2012-2014 yang dipimpin oleh Sukrisno atau yang lebih dikenal dengan A Kuang. Akan muncul semangat baru untuk mengembalikan nama besar PB Gelora.
Saat ini PB Gelora dihuni 40 atlet bulutangkis yang dibagi dalam beberapa kelompok umur. Yang pertama 8-10 tahun untuk usia dini, 10-12 tahun anak-anak, 12-14 tahun pemula, 14-16 tahun remaja, dan 16-19 tahun taruna.

Sementara, jadwal latihan sendiri dilaksanakan setiap Senin, Rabu, dan Jum’at pukul 17.30-20.30 WIB. Untuk Minggu, pukul 09.00-12.00 WIB.
Program latihan yang diberikan kepada anak didik saat ini lebih kepada peningkatan kedisiplinan dan membangun motivasi sebagai seorang atlet professional. Kemudian baru mengarah kepada teknik bermain yang benar.

“Kedisiplinan dan motivasi merupakan modal penting untuk menjadi seorang atlet dan di sini kami tekankan kepada anak-anak untuk menjaga kesehatan mereka dengan menghindari rokok,” tegas Mui Ceng.

Untuk target 2013 ini, PB Gelora lebih kepada melaksanakan program-program latihan yang telah direncanakan oleh pelatih. Pada 2014 anak-anak akan lebih banyak diikutkan pada kejuaraan-kejuaran yang diselenggarakan oleh klub maupun PBSI.

Untuk pembiayaan klub, pengurus mendapatkannya dari iuran wajib anak didik sebesar Rp100 ribu per bulan, ditambah sumbangan pengurus dan orang-orang yang peduli atas pembinaan  olahraga bulutangkis.

Berikut susunan pengurus PB Gelora Medan Sunggal 2012-2014, Ketua Sukrisno/A Kuang, Wakil Ketua Yang Tiong, Bendahara Wiliem, Penasehat Gunaran/Yong Cai, Kok Liang, dan A Siong, Pelatih Setiawan, dan Mui ceng. (mag-1)

Persatuan Badminton (PB) Gelora Medan Sunggal merupakan satu klub Bulutangkis tertua di Kota Medan. Pasalnya, sejak 22 November 1977 silam, perkumpulan yang kemudian lebih dikenal dengan nama PB Gelora Medan Sunggal ini terbentuk.

PB Gelora yang beralamat di Jalan Pinang Baris No 2 A Medan Sunggal ini, awalnya didirikan atas dasar kepedulian pebulutangkis pada masa itu yang ingin membentuk sebuah perkumpulan Badminton. Perkumpulan ini bertujuan untuk membina dan melatih atlet-atlet muda yang diharapkan bisa berperestasi.

Bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Gelora, atlet-atlet muda kemudian digembleng dan dilatih baik fisik dan teknik bermain bulutangkis. Sehingga apa yang dicita-citakan para pendirinya bisa terwujud.

Setidaknya pada masa keemasan PB Gelora, sudah banyak melahirkan atlet-atlet bulutangkis yang telah menunjukan perestasinya di tingkat Sumatera Utara. Pada era 80-an lalu, Yang Tiong dan Setiawan pernah menjadi  juara pertama ganda putra Sumutera Utara.

Kemudian ada Yang San Juara tunggal putra antar Pusdiklat Nasional pada 1987. Selanjutnya ada Mui Ceng yang berhasil menjadi juara dua pada turnamen Hanny Bakry di Penang Malaysia 1996.

Pada tahun 2000 PB Gelora kembali melahirkan Juliandi yang berhasil menjuarai tunggal putra pada turnamen antar klub. “Dulu pemain-pemain dari PB Gelora menjadi langganan untuk mewakili Sumut mengikuti even-even seperti Porwil dan PON dan juga menjadi klub yang disegani,” kenang Mui Ceng dan Setiawan yang sekarang menjadi pelatih PB Glora, Jumat (18/1).

Saat ini nama besar PB Gelora Medan Sunggal seakan tenggelam, sudah jarang kita mendengar nama-nama atlet yang membawa nama PB Gelora baik itu mengikuti sebuah kejuaraan, apalagi menjadi juara.

Menurut Setiawan dan Mui Ceng, ada harapan besar berlanjutnya kejayaan PB Gelora dengan terbentuknya kepengurusan baru priode 2012-2014 yang dipimpin oleh Sukrisno atau yang lebih dikenal dengan A Kuang. Akan muncul semangat baru untuk mengembalikan nama besar PB Gelora.
Saat ini PB Gelora dihuni 40 atlet bulutangkis yang dibagi dalam beberapa kelompok umur. Yang pertama 8-10 tahun untuk usia dini, 10-12 tahun anak-anak, 12-14 tahun pemula, 14-16 tahun remaja, dan 16-19 tahun taruna.

Sementara, jadwal latihan sendiri dilaksanakan setiap Senin, Rabu, dan Jum’at pukul 17.30-20.30 WIB. Untuk Minggu, pukul 09.00-12.00 WIB.
Program latihan yang diberikan kepada anak didik saat ini lebih kepada peningkatan kedisiplinan dan membangun motivasi sebagai seorang atlet professional. Kemudian baru mengarah kepada teknik bermain yang benar.

“Kedisiplinan dan motivasi merupakan modal penting untuk menjadi seorang atlet dan di sini kami tekankan kepada anak-anak untuk menjaga kesehatan mereka dengan menghindari rokok,” tegas Mui Ceng.

Untuk target 2013 ini, PB Gelora lebih kepada melaksanakan program-program latihan yang telah direncanakan oleh pelatih. Pada 2014 anak-anak akan lebih banyak diikutkan pada kejuaraan-kejuaran yang diselenggarakan oleh klub maupun PBSI.

Untuk pembiayaan klub, pengurus mendapatkannya dari iuran wajib anak didik sebesar Rp100 ribu per bulan, ditambah sumbangan pengurus dan orang-orang yang peduli atas pembinaan  olahraga bulutangkis.

Berikut susunan pengurus PB Gelora Medan Sunggal 2012-2014, Ketua Sukrisno/A Kuang, Wakil Ketua Yang Tiong, Bendahara Wiliem, Penasehat Gunaran/Yong Cai, Kok Liang, dan A Siong, Pelatih Setiawan, dan Mui ceng. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/