25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Perbasasi Medan Kembali Gelar Liga

MEDAN- Kegagalan meraih tiket PON XVIII Riau tak lantas membuat semangat pembina cabang olahraga Baseball/Softball redup. Melalui Pengcab Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Medan, geliat kompetisi antar klub akan kembali digelar.

Menurut Ketua Perbasasi Medan, Irfan Riyadi, pihaknya berencana kembali menggelar kompetisi pada Maret mendatang. Seperti yang sukses digelar tahun sebelumnya. “Rencananya Maret atau paling lambat April kita sudah menggelar liga antar klub baseball maupun softball di Medan. Seperti yang sudah kita gelar pada tahun 2011 lalu,” ujarnya saat ditemui di Lapangan Softball Rimbawan USU, Jumat (17/2) kemarin.

Kompetisi ini akan melibatkan lima klub yang ada diantaranya  Moxcy, Valhalla, Unimed Baseball Softball Club (UBSC)  A dan B, serta Sora. “Nantinya Moxcy juga biasanya menurunkan dua tim. Jadi bisa lebih dari lima,” ujarnya.

Memang diakui Irfan, jumlah klub tersebut masih sangat minim dibanding yang ada di daerah-daerah lain di Pulau Jawa seperti Jakarta. Namun mengingat minimnya fasilitas seperti venue latihan, akan menyulitkan bermunculannya klub-klub baru.

“Memang kalau klub lebih banyak akan lebih kompetitif. Namun itu terkendala fasilitas. Bayangkan satu lapangan dipergunakan empat klub. UBSC pun memakai lapangan hockey. Soal peralatan juga terbatas dan kita harus beli dari Jakarta,” ujarnya.

Kondisi jauh berbeda dipaparkan mantan pebaseball klub Garuda Jakarta, Hafiz Siregar yang kini kembali ke Medan. “Kondisinya bisa dibilang satu berbanding sepuluh. Di sana fasilitas (Jakarta- Red) cukup baik dan memadai. Lapangan untuk bermain cukup banyak. Tentunya fasilitas itu sangat berpengaruh sehingga Medan kerap kalah bersaing dengan daerah lain,” katanya.
Selain itu pembinaan juga sudah dimulai dari usia yang bahkan sangat dini.

“Di sana mulai dari kecil sudah dikenalkan dan diajarkan Baseball/Softball. Jadi setiap klub punya tingkatan usia mulai dari kecil, dewasa hingga remaja. Sedangkan hanya satu klub yang punya kelompok anak-anak yakni Valhalla,” ujarnya.
Peran orangtua sebut Hafidz mempengaruhi berkembang pesatnya olahraga yang sangat populer di Amerika Serikat itu.(mag-18)
“Di sana orangtua juga sangat mendukung anaknya untuk menggeluti olahraga ini. Itu sangat berperan. Di sini belum terlihat,” pungkasnya.(mag-18)

MEDAN- Kegagalan meraih tiket PON XVIII Riau tak lantas membuat semangat pembina cabang olahraga Baseball/Softball redup. Melalui Pengcab Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Medan, geliat kompetisi antar klub akan kembali digelar.

Menurut Ketua Perbasasi Medan, Irfan Riyadi, pihaknya berencana kembali menggelar kompetisi pada Maret mendatang. Seperti yang sukses digelar tahun sebelumnya. “Rencananya Maret atau paling lambat April kita sudah menggelar liga antar klub baseball maupun softball di Medan. Seperti yang sudah kita gelar pada tahun 2011 lalu,” ujarnya saat ditemui di Lapangan Softball Rimbawan USU, Jumat (17/2) kemarin.

Kompetisi ini akan melibatkan lima klub yang ada diantaranya  Moxcy, Valhalla, Unimed Baseball Softball Club (UBSC)  A dan B, serta Sora. “Nantinya Moxcy juga biasanya menurunkan dua tim. Jadi bisa lebih dari lima,” ujarnya.

Memang diakui Irfan, jumlah klub tersebut masih sangat minim dibanding yang ada di daerah-daerah lain di Pulau Jawa seperti Jakarta. Namun mengingat minimnya fasilitas seperti venue latihan, akan menyulitkan bermunculannya klub-klub baru.

“Memang kalau klub lebih banyak akan lebih kompetitif. Namun itu terkendala fasilitas. Bayangkan satu lapangan dipergunakan empat klub. UBSC pun memakai lapangan hockey. Soal peralatan juga terbatas dan kita harus beli dari Jakarta,” ujarnya.

Kondisi jauh berbeda dipaparkan mantan pebaseball klub Garuda Jakarta, Hafiz Siregar yang kini kembali ke Medan. “Kondisinya bisa dibilang satu berbanding sepuluh. Di sana fasilitas (Jakarta- Red) cukup baik dan memadai. Lapangan untuk bermain cukup banyak. Tentunya fasilitas itu sangat berpengaruh sehingga Medan kerap kalah bersaing dengan daerah lain,” katanya.
Selain itu pembinaan juga sudah dimulai dari usia yang bahkan sangat dini.

“Di sana mulai dari kecil sudah dikenalkan dan diajarkan Baseball/Softball. Jadi setiap klub punya tingkatan usia mulai dari kecil, dewasa hingga remaja. Sedangkan hanya satu klub yang punya kelompok anak-anak yakni Valhalla,” ujarnya.
Peran orangtua sebut Hafidz mempengaruhi berkembang pesatnya olahraga yang sangat populer di Amerika Serikat itu.(mag-18)
“Di sana orangtua juga sangat mendukung anaknya untuk menggeluti olahraga ini. Itu sangat berperan. Di sini belum terlihat,” pungkasnya.(mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/