inalum fc vs psms u-21
TANJUNG GADING- Tuan Rumah Inalum FC sukses melangkah ke final turnamen Sepak Bola Inalum Cup 2012, usai mengandaskan perlawanan PSMS U-21 dengan skor tipis 2-1, di partai semi final kedua Jumat (20/1).
Dengan demikian, final ulangan Inalum Cup 2011 antara Inalum FC kontra PON Sumut kembali tersaji.
Ya, musim 2011, turnamen ini mempertemukan tuan rumah Inalum FC kontra anak asuh Rudi Saari yang saat itu masih bernama tim Pra PON Sumut. Di final tahun lalu, Inalum harus mengaku keunggulan Pra PON Sumut lewat drama adu penalti.
Kini peluang balas dendam terbuka lebar. Asalkan skuad asuhan Ipung itu mampu merapatkan barisan untuk lebih solid di semua lini. Pasalnya, PON Sumut saat ini berada di urutan teratas calon juara.
Bagi Ipung sendiri, final Inalum Cup 2012 ini merupakan final ketiga yang berhasil dicapainya. Musim 2010, Ipung berhasil membawa Inalum FC menjadi juara di rumah sendiri usai menundukkan PSSA Asahan dengan skor tipis 1-0 di partai puncak.
“Tentu kami ingin meraih hasil terbaik. Terimakasih kepada semua pemain yang sudah menjalankan instruksi dengan baik selama ini. Final sudah di depan mata, maka anak-anak harus lebih solid untuk meraih gelar di rumah sendiri,” kata Ipung usai laga kemarin.
Tapi, melawan PON dengan materi lebih bagus plus pengalaman tanding yang sudah lebih baik, Inalum FC harus tampil luar biasa. Hal itu sudah diwaspadai oleh Ipung.
“Pasti mereka punya kelemahan. Dan kelemahan itu yang akan kami manfaatkan,” katanya.
Hingga setengah jam babak pertama berjalan, skor masih kosong-kosong. Itu terjadi lantaran kedua tim selalu gagal memanfaatkan serangan yang sudah dibangun. Beberapa peluang emas gagal jadi gol.
Tapi di menit 38, andalan Inalum FC, Ricky Alfredo Silaban mengubah keadaan. Ricky berhasil memanfaatkan bola rebound hasil sepak pojok. Karena kelengahan kiper PSMS, Supianto, bola berhasil disontek oleh Ricky meskipun sontekannya lemah saja.
Menjelang akhir laga babak pertama, tepatnya menit 43, Chris Ananda menambah keunggulan tuan rumah. Proses gol ini cukup menghibur.
Chris awalnya membawa bola dan ketika jarak bola dari kotak penalti tak begitu jauh, Chris melesekkan tembakan keras. Bola itu tak masuk gawang karena menyentuh tiang dalam. Bola menggelinding kencang ke tiang satu lagi dan mantul ke mulut gawang.
Di mulut gawang ada Ricky Silaban yang siap melakukan tendangan. Dan dia pun menendang. Tapi bola masih bisa diamankan kiper PSMS, Supianto meskipun tak sempurna. Bola rebound dan kembali ke kaki Chris Ananda yang lantas menyontek dengan santai ke gawang. Gol dan skor jadi 2-0 untuk Inalum FC. Gol itu sekaligus jadi penutup gol di babak pertama.
Di babak kedua, PSMS langsung menggebrak. Tanpa sungkan, PSMS kerap memainkan bola hingga kotak penalti lawan. Namun gagal karena penyelesaian akhir tim asuhan Zulfitri dan Jefri Zal ini tak maksimal. Di samping itu, penampilan ciamik Warsianto di bawah mistar gawang Inalum FC cukup mempengaruhi. Beberapa aksi penyelamatannya kerap membuat lini depan PSMS U-21 frustasi.
Lalu, Inalum FC pun tak membiarkan begitu saja gawang mereka diserang. Inalum juga melakukan serangan maksimal, lewat trio Ricky Silaban, Sonny dan Chris Ananda. Namun penyelesaiannya ketiga penyerang ini juga kuran maksimal.
Tak terasa laga akan usai. Serangan yang dibangun kedua tim tak ada yang masuk gawang hingga menit 90. Tapi, ketika laga memasuki menit 92, Ali Akbar, bek Inalum FC bikin pelanggaran di kotak penalti ketika dia tertangkap mata wasit menyentuh bola dengan tangannya. Wasit Irawan yang pimpin laga, menunjuk titik putih.
Sutrisno, andalan lini depan PSMS U-21 maju jadi eksekutor. Dan tendangannya ke arah kiri Warsianto berhasil masuk gawang. Padahal saat itu Warsianto sudah berhasil menebak arah bola. Tapi bola terlalu kencang dan terlalu ke sudut. Skor jadi 2-1. Gol itu juga jadi penutup laga semi final itu.
Usai laga, pelatih PSMS U-21, Jefri Zal mengaku cukup kecewa karena skuadnya gagal mencetak gol. Padahal peluang cukup banyak yang bisa dimaksimalkan.
“Di babak pertama, kita berhasil buat beberapa peluang tapi penyelesaian memang masih lemah. Di babak kedua, kita berhasil mengurung permainan Inalum FC. Tapi memang kita tak bisa maksimalkan peluang yang ada,” kata Jefri Zal. (ful)