30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Darwin: Kamal Itu Siapa?

MEDAN-Hasil keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu yang menuntun ke arah berakhirnya dualisme di Pengprov PSSI Sumut nampaknya belum direspon oleh pihak-pihak yang bertikai.

Sebelumnya, Ir Kamaluddin Harahap MSi, Ketua PSSI Sumut yang didukung oleh 23 Pengcab/Klub dan diakui oleh Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI), telah diputuskan menjadi voters saat KLB PSSI yang berlangsung di Jakarta, 17 Maret lalu.

“KLB merupakan konstitusi tertinggi di sepakbola Indonesia. Jadi kita semua wajib melaksanakan keputusan yang telah dicapai dalam kongres. Ini yang terpenting,” katanya kepada Sumut Pos di Jakarta, Minggu (17/3).

Artinya dengan kesepakatan KLB, Kamaluddin menyatakan pihaknya dengan tangan terbuka siap dilebur menjadi satu dengan Pengprov PSSI Sumut kubu Darwin Syamsul. Namun seperti apa proses peleburannya, ia mengaku belum dapat memastikan.

Menurutnya, tim dari PSSI pusat sendiri tentunya akan ikut turun ke Medan guna menjembatani proses mediasi yang ada. Langkah ini sangat dibutuhkan, agar formula penyatuan tidak sampai merugikan pihak-pihak yang terlibat.

Namun apa yang diungkapkan Kamaluddin tadi ternyata tak disambut oleh Drs Darwin Syamsul Ketua PSSI Sumut yang dilantik oleh anggota Exco Sihar Sitorus di Hotel Asean pada 12 Desember 2011 lalu.

Menurutnya, pihaknya tak perlu meleburkan diri dengan PSSI Sumut versi Kamaluddin Harahap karena dirinya mengklaim sebagai Ketua PSSI Sumut yang sah.

“Apa yang mau dilebur? Saya enggak ngerti. PSSI Sumut kan hanya saya. Saya sudah kantongi SK dan sudah dilantik. Saya juga sudah memutar kompetisi Divisi III. Sementara Kamal (Kamaluddin Harahap, Red) itu siapa? Apa jabatannya? Pengurus PSSI Sumut? Bukan!” tandasnya.

Darwin mengatakan jikapun ada keputusan BAORI memenangkan gugatan Kamaluddin Harahap Agustus 2012 lalu, ia tidak mengakuinya. “Gugatan itu bukan ditujukan kepada kami Pengprov Sumut. Tapi yang dituntut itu Bernhard Limbong dan PSSI,” katanya.

Terkait berita yang mengatakan bahwa pada acara pembukaan KLB PSSI yang dilakukan oleh Menpora Roy Suryo, dirinya bersama 18 utusan pengprov PSSI lainnya tak diperkenankan masuk karena tak terdaftar sebagai voters, Darwin berkilah.

“Bukan 18 tapi 16. Karena akhirnya Sumut dapat suara setengah-setengah. Itupun saya tidak mengerti kenapa setengah-setengah? Saya sudah tanyakan itu ke Robert Rouw dan Toni Apriliani. Saya jelas atas nama Ketua PSSI Sumut mewakili di KLB itu. Lalu kenapa 16 pengprov itu tidak diakui saya juga tidak mengerti. Dapat suara setengah pun tidak Saya bisa tunjukkan kartu voter dan disitu tertulis saya ketua umum PSSI Sumut,” ujarnya.

Darwin mengaku akan terus menjalani tampuk kepemimpinan Pengprov PSSI Sumut seperti biasanya. “Ya jalan seperti biasa sajalah. Tetap menjalankan program yang telah saya susun,” katanya. (gir/don/jpnn)

MEDAN-Hasil keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu yang menuntun ke arah berakhirnya dualisme di Pengprov PSSI Sumut nampaknya belum direspon oleh pihak-pihak yang bertikai.

Sebelumnya, Ir Kamaluddin Harahap MSi, Ketua PSSI Sumut yang didukung oleh 23 Pengcab/Klub dan diakui oleh Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI), telah diputuskan menjadi voters saat KLB PSSI yang berlangsung di Jakarta, 17 Maret lalu.

“KLB merupakan konstitusi tertinggi di sepakbola Indonesia. Jadi kita semua wajib melaksanakan keputusan yang telah dicapai dalam kongres. Ini yang terpenting,” katanya kepada Sumut Pos di Jakarta, Minggu (17/3).

Artinya dengan kesepakatan KLB, Kamaluddin menyatakan pihaknya dengan tangan terbuka siap dilebur menjadi satu dengan Pengprov PSSI Sumut kubu Darwin Syamsul. Namun seperti apa proses peleburannya, ia mengaku belum dapat memastikan.

Menurutnya, tim dari PSSI pusat sendiri tentunya akan ikut turun ke Medan guna menjembatani proses mediasi yang ada. Langkah ini sangat dibutuhkan, agar formula penyatuan tidak sampai merugikan pihak-pihak yang terlibat.

Namun apa yang diungkapkan Kamaluddin tadi ternyata tak disambut oleh Drs Darwin Syamsul Ketua PSSI Sumut yang dilantik oleh anggota Exco Sihar Sitorus di Hotel Asean pada 12 Desember 2011 lalu.

Menurutnya, pihaknya tak perlu meleburkan diri dengan PSSI Sumut versi Kamaluddin Harahap karena dirinya mengklaim sebagai Ketua PSSI Sumut yang sah.

“Apa yang mau dilebur? Saya enggak ngerti. PSSI Sumut kan hanya saya. Saya sudah kantongi SK dan sudah dilantik. Saya juga sudah memutar kompetisi Divisi III. Sementara Kamal (Kamaluddin Harahap, Red) itu siapa? Apa jabatannya? Pengurus PSSI Sumut? Bukan!” tandasnya.

Darwin mengatakan jikapun ada keputusan BAORI memenangkan gugatan Kamaluddin Harahap Agustus 2012 lalu, ia tidak mengakuinya. “Gugatan itu bukan ditujukan kepada kami Pengprov Sumut. Tapi yang dituntut itu Bernhard Limbong dan PSSI,” katanya.

Terkait berita yang mengatakan bahwa pada acara pembukaan KLB PSSI yang dilakukan oleh Menpora Roy Suryo, dirinya bersama 18 utusan pengprov PSSI lainnya tak diperkenankan masuk karena tak terdaftar sebagai voters, Darwin berkilah.

“Bukan 18 tapi 16. Karena akhirnya Sumut dapat suara setengah-setengah. Itupun saya tidak mengerti kenapa setengah-setengah? Saya sudah tanyakan itu ke Robert Rouw dan Toni Apriliani. Saya jelas atas nama Ketua PSSI Sumut mewakili di KLB itu. Lalu kenapa 16 pengprov itu tidak diakui saya juga tidak mengerti. Dapat suara setengah pun tidak Saya bisa tunjukkan kartu voter dan disitu tertulis saya ketua umum PSSI Sumut,” ujarnya.

Darwin mengaku akan terus menjalani tampuk kepemimpinan Pengprov PSSI Sumut seperti biasanya. “Ya jalan seperti biasa sajalah. Tetap menjalankan program yang telah saya susun,” katanya. (gir/don/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/