25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Suimin Mulai Waswas

MEDAN-Pelatih kepala PSMS, Suimin Diharja kembali harus dilingkupi perasaan was-was. Kali ini dia terancam kehilangan pemainnya jika menemui jalan buntu saat proses negosiasi yang saat ini tengah berlangsung. Jika tak ada kecocokan harga pemain terancam hengkang.

Sebut saja Suheri Daud. Rabu (19/12) lalu saat negosiasi  ia belum mencapai kata sepakat dengan manajemen. Harga yang ditawarkan dinilainya terlalu rendah. Buntutnya eks striker Semen Padang itu tak hadir saat latihan Kamis (20/12) pagi kemarin di Stadion mini Kebun Bunga.

Suimin mengatakan Suheri sempat mendiskusikan ini dengannya lewat telepon tadi pagi.  “Sejauh ini dia belum bilang mau hengkang. Tadi pagi memang dia tidak ikut latihan. Tapi dia telepon saya dan bilang kalau masih terlalu jauh harganya. Dia tanyak apa masih bisa naik?Saya jawab itu bukan kapasitas pelatih. Saya cuma bisa bilang kepadanya untuk sabar,” kata Suimin kemarin.

Padahal Suheri adalah satu dari minimnya striker yang dimilikinya. Namun kondisi ini menggiring Suheri untuk hengkang. Dan bukan tidak mungkin hal ini juga terjadi dengan pemain lain.

Suimin mengakui proses negosiasi menjadi penentu. Karena itu tak heran prosesnya kerap berlangsung alot. “Proses negosiasi ini yang akan menentukan skuad. Kedua belah pihak harus betul-betul negosiasi. Proses yang paling sulit disini. Saya cuma bisa berharap itu berjalan normal,” katanya.
Pemain juga sah-sah saja mematok harganya sendiri. “Dalam negosiasi tentu ada tawar menawar. Pemain menentukan harga berdasarkan kontribusi yang bakal dia berikan saat bermain nanti.  Saya tidak mau campuri,” jelasnya.

Jika ditilik Suimin pantas saja khawatir. Rencananya di awal telah rusak karena dia sudah kehilangan para pemain pilihan teratasnya saat mulai membentuk tim Oktober lalu. Saktiawan Sinaga, Jecky Pasarella, Novi Handriawan dan banyak lainnya yang memutuskan hijrah ke PSMS versi LPIS membuatnya kembali berburu pemain.

Artinya jika manajemen tidak benar-benar menjaga keselarasan Suimin lagi-lagi harus kehilangan pemainnya. “Saya berharap yang ada itu dimaksimalkan. Mengambil dari luar lagi pun tidak mungkin. Saya berharap situasi itu tidak terjadi. Tidak mungkin lagi harus mencari pemain saat waktu sudah semakin dekat seperti sekarang ini,” bebernya.

Suimin juga berharap proses negosiasi bisa tuntas dalam pekan ini agar bisa segera memulai TC, Senin (24/12) mendatang. “Sesuai pertemuan Selasa sore lalu saya sudah ajukan program bahwa Senin sudah harus TC. Kalau jadwal yang diisukan tanggal 13 Januari artinya saya cuma punya waktu 2 minggu. Kalau semuanya tidak berjalan sesuai jadwal akan molor lagi. Bertambah riskan. Itu saja sudah sangat riskan,” katanya.

Sebelumnya manajer tim, Bahrum Nasution yang menjadi tim negosiator mengatakan manajemen tidak berani menjanjikan harga terlalu tinggi. Pihaknya hanya mencoba realistis dengan kondisi keuangan saat ini.

“Ini bukan lagi zaman APBD. Ini sudah pendanaan pribadi. Jadi realistis saja kami menawarkan. Untuk apa harga tinggi-tinggi jika nantinya gaji tersendat,” pungkasnya.

Kemarin Manajemen memanggil tujuh pemain lagi untuk lanjutan negosiasi. Mereka adalah Wijay, Agung Prasetyo, Dodi Rahwana, M.Irfan, Novianto, Andre Sitepu dan Dede Ariandi. (don)

MEDAN-Pelatih kepala PSMS, Suimin Diharja kembali harus dilingkupi perasaan was-was. Kali ini dia terancam kehilangan pemainnya jika menemui jalan buntu saat proses negosiasi yang saat ini tengah berlangsung. Jika tak ada kecocokan harga pemain terancam hengkang.

Sebut saja Suheri Daud. Rabu (19/12) lalu saat negosiasi  ia belum mencapai kata sepakat dengan manajemen. Harga yang ditawarkan dinilainya terlalu rendah. Buntutnya eks striker Semen Padang itu tak hadir saat latihan Kamis (20/12) pagi kemarin di Stadion mini Kebun Bunga.

Suimin mengatakan Suheri sempat mendiskusikan ini dengannya lewat telepon tadi pagi.  “Sejauh ini dia belum bilang mau hengkang. Tadi pagi memang dia tidak ikut latihan. Tapi dia telepon saya dan bilang kalau masih terlalu jauh harganya. Dia tanyak apa masih bisa naik?Saya jawab itu bukan kapasitas pelatih. Saya cuma bisa bilang kepadanya untuk sabar,” kata Suimin kemarin.

Padahal Suheri adalah satu dari minimnya striker yang dimilikinya. Namun kondisi ini menggiring Suheri untuk hengkang. Dan bukan tidak mungkin hal ini juga terjadi dengan pemain lain.

Suimin mengakui proses negosiasi menjadi penentu. Karena itu tak heran prosesnya kerap berlangsung alot. “Proses negosiasi ini yang akan menentukan skuad. Kedua belah pihak harus betul-betul negosiasi. Proses yang paling sulit disini. Saya cuma bisa berharap itu berjalan normal,” katanya.
Pemain juga sah-sah saja mematok harganya sendiri. “Dalam negosiasi tentu ada tawar menawar. Pemain menentukan harga berdasarkan kontribusi yang bakal dia berikan saat bermain nanti.  Saya tidak mau campuri,” jelasnya.

Jika ditilik Suimin pantas saja khawatir. Rencananya di awal telah rusak karena dia sudah kehilangan para pemain pilihan teratasnya saat mulai membentuk tim Oktober lalu. Saktiawan Sinaga, Jecky Pasarella, Novi Handriawan dan banyak lainnya yang memutuskan hijrah ke PSMS versi LPIS membuatnya kembali berburu pemain.

Artinya jika manajemen tidak benar-benar menjaga keselarasan Suimin lagi-lagi harus kehilangan pemainnya. “Saya berharap yang ada itu dimaksimalkan. Mengambil dari luar lagi pun tidak mungkin. Saya berharap situasi itu tidak terjadi. Tidak mungkin lagi harus mencari pemain saat waktu sudah semakin dekat seperti sekarang ini,” bebernya.

Suimin juga berharap proses negosiasi bisa tuntas dalam pekan ini agar bisa segera memulai TC, Senin (24/12) mendatang. “Sesuai pertemuan Selasa sore lalu saya sudah ajukan program bahwa Senin sudah harus TC. Kalau jadwal yang diisukan tanggal 13 Januari artinya saya cuma punya waktu 2 minggu. Kalau semuanya tidak berjalan sesuai jadwal akan molor lagi. Bertambah riskan. Itu saja sudah sangat riskan,” katanya.

Sebelumnya manajer tim, Bahrum Nasution yang menjadi tim negosiator mengatakan manajemen tidak berani menjanjikan harga terlalu tinggi. Pihaknya hanya mencoba realistis dengan kondisi keuangan saat ini.

“Ini bukan lagi zaman APBD. Ini sudah pendanaan pribadi. Jadi realistis saja kami menawarkan. Untuk apa harga tinggi-tinggi jika nantinya gaji tersendat,” pungkasnya.

Kemarin Manajemen memanggil tujuh pemain lagi untuk lanjutan negosiasi. Mereka adalah Wijay, Agung Prasetyo, Dodi Rahwana, M.Irfan, Novianto, Andre Sitepu dan Dede Ariandi. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/