25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Sepak Bola Sumut Harus Bangkit

MEDAN-Dalam satu dekade terakhir sepak bola Sumatera Utara (Sumut) seakan jatuh ke titik nadir. Bahkan saat ini, tak satu pun pemain asal Sumut yang mempergunakan kostum timnas Merah Putih. Oleh Komisi Disiplin PSSI Brigjend Bernhard Limbong SSos SH MH, diungkapkan jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, maka nama besar Sumut sebagai gudangnya pemain andal akan sirna begitu saja.

“Selaku putra daerah asal Sumut, saya malu. Saya pikir, bukan hanya saya saja, siapapun yang merasa orang Sumut pasti malu dengan kondisi sepak bola kita sekarang ini,” bilang Bernhard Limbong kepada Sumut Pos, kemarin (21/8).
“Kita harus saling bahu membahu memperbaiki kondisi ini. Jadi, siapapun yang nantinya memimpin PSSI Sumut harus kita dukung,” tambahnya.

Selanjutnya, pria yang kini menjadi penanggung jawab timnas Merah Putih itu mengungkapkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki keadaan masih mungkin dilakukan, salah satunya dengan menggelar Musoprovlub PSSI Sumut.
“Kebetulan oleh Ketua Umum PSSI Bapak Johar Arifin  Husein, saya ditunjuk sebagai caretaker. Jadi, pada kesempatan ini saya menghimbau agar demi perbaikan sepak bola Sumut, mari kita sukseskan gelaran Musorprovlub  PSSI dengan memilih figur  yang telah teruji kemampuan serta loyalitasnya,” himbau Limbong.

Terkait gelaran Musorprovlub PSSI itu sendiri, Limbong belum berani menetapkan tanggal yang pasti. “Yang pasti harus dilakukan sesegera mungkin,” kilahnya.

Lantas, siapa-siapa saja yang nantinya memiliki hak suara pada Murorprovlub itu? “Kita akan akomodasi semua suara yang ada. Kita akan lakukan pemutihan terhadap Pengcab dan klub,” tandasnya.

Saat disinggung, apakah melakukan pemutihan berarti memberikan ruang dan kesempatan kepada Pengcab untuk tidak menjalankan tugas dan fungsi organisasi sebagaimana mestinya, Limbong mengatakan bahwa kesempatan itu hanya berlaku kali ini saja.

“Ke depan kita berharap agar seluruh Pengcab menjalankan roda organisasi dan memutar kompetisi, sehingga kelak semua Pengcab memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melakukan pembinaan,” bilangnya.

Selanjutnya Limbong berharap kepada tokoh-tokoh yang nantinya gagal tampil sebagai pemenang Musorprovlub PSSI Sumut untuk bersikap legowo, karena tujuan dari Musorprovlub itu sendiri bukan semata menjaring Ketua Umum PSSI Sumut, tapi lebih dari itu menertibkan dan meningkatkan prestasi tim-tim sepak bola asal Sumut di tingkat nasional.
“Kalau memang mau jadi pembina, kan tidak harus menjadi Ketua Umum PSSI. Sebagai apapun tetap bisa membina sepak bola, yang penting memiliki kecintaan dan niat yang tulus untuk memajukan sepak bola itu sendiri,” pungkas Limbong. (jun)

MEDAN-Dalam satu dekade terakhir sepak bola Sumatera Utara (Sumut) seakan jatuh ke titik nadir. Bahkan saat ini, tak satu pun pemain asal Sumut yang mempergunakan kostum timnas Merah Putih. Oleh Komisi Disiplin PSSI Brigjend Bernhard Limbong SSos SH MH, diungkapkan jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, maka nama besar Sumut sebagai gudangnya pemain andal akan sirna begitu saja.

“Selaku putra daerah asal Sumut, saya malu. Saya pikir, bukan hanya saya saja, siapapun yang merasa orang Sumut pasti malu dengan kondisi sepak bola kita sekarang ini,” bilang Bernhard Limbong kepada Sumut Pos, kemarin (21/8).
“Kita harus saling bahu membahu memperbaiki kondisi ini. Jadi, siapapun yang nantinya memimpin PSSI Sumut harus kita dukung,” tambahnya.

Selanjutnya, pria yang kini menjadi penanggung jawab timnas Merah Putih itu mengungkapkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki keadaan masih mungkin dilakukan, salah satunya dengan menggelar Musoprovlub PSSI Sumut.
“Kebetulan oleh Ketua Umum PSSI Bapak Johar Arifin  Husein, saya ditunjuk sebagai caretaker. Jadi, pada kesempatan ini saya menghimbau agar demi perbaikan sepak bola Sumut, mari kita sukseskan gelaran Musorprovlub  PSSI dengan memilih figur  yang telah teruji kemampuan serta loyalitasnya,” himbau Limbong.

Terkait gelaran Musorprovlub PSSI itu sendiri, Limbong belum berani menetapkan tanggal yang pasti. “Yang pasti harus dilakukan sesegera mungkin,” kilahnya.

Lantas, siapa-siapa saja yang nantinya memiliki hak suara pada Murorprovlub itu? “Kita akan akomodasi semua suara yang ada. Kita akan lakukan pemutihan terhadap Pengcab dan klub,” tandasnya.

Saat disinggung, apakah melakukan pemutihan berarti memberikan ruang dan kesempatan kepada Pengcab untuk tidak menjalankan tugas dan fungsi organisasi sebagaimana mestinya, Limbong mengatakan bahwa kesempatan itu hanya berlaku kali ini saja.

“Ke depan kita berharap agar seluruh Pengcab menjalankan roda organisasi dan memutar kompetisi, sehingga kelak semua Pengcab memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melakukan pembinaan,” bilangnya.

Selanjutnya Limbong berharap kepada tokoh-tokoh yang nantinya gagal tampil sebagai pemenang Musorprovlub PSSI Sumut untuk bersikap legowo, karena tujuan dari Musorprovlub itu sendiri bukan semata menjaring Ketua Umum PSSI Sumut, tapi lebih dari itu menertibkan dan meningkatkan prestasi tim-tim sepak bola asal Sumut di tingkat nasional.
“Kalau memang mau jadi pembina, kan tidak harus menjadi Ketua Umum PSSI. Sebagai apapun tetap bisa membina sepak bola, yang penting memiliki kecintaan dan niat yang tulus untuk memajukan sepak bola itu sendiri,” pungkas Limbong. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/