‘Sang juara lahir dari diri sendiri. Pertandingan sesungguhnya adalah saat kita latihan.’ Itulah kata-kata dari sang pelatih Mangihut Sihaloho yang selalu diingat dan dijadikan motivasi bagi Jamin Mandela Nainggolan. Seorang atlet Karate dari Pengcab Tebingtinggi peraih emas kelas di bawah 55 Kg pada Kejurda Karate-Do Tako Indonesia Sumut 2013 di gelanggang Remaja Medan.
“Kata-kata itu yang selalu aku ingat, sebab kalau latihan serius dan penuh semangat, maka saat bertanding terasa lebih mudah,” tuturnya saat ditemui usai bertanding, Jumat (22/2).
Putra dari pasangan Hotman Sihaloho (Alm) dan Romanna boru Simanjuntak ini mengenal dasar Karate sejak umur 11 tahun. Dukungan yang kuat dari kedua orangtua mem buat Jamin kecil tumbuh dan mencintai cabang olahraga beladiri.
Di bawah asuhan pelatih Jusper Silaen di Dojo TC Tebingtinggi mem buat pemuda kelahiran Cimahi, 18 Juli 1992 ini lebih banyak mengenal dasar-dasar Karate.
Setelah dua tahun berlatih di Dojo TC Tebingtinggi selanjutnya mahasiswa semester VI Sekolah Ilmu Ekonomi Bina Karya ini kemudian berlatih di Dojo CU Makmur Bersama, masih di kota yang sama. Di dojo inilah pemuda berkulit kuning langsat ini berkenalan dengan sang pelatih Mangihut Sihaloho dan menjadi awal karirnya sebagai atlet Karate sesungguhnya.
Di bawah arahan pelatih, Jamin mulai diperkenalkan dengan Kumite, satu cabang Karate yang dipertandingkan setiap kejuaraan olahraga beladiri. Melihat bakat yang luar biasa, Mangihut merasa yakin Jamin akan menjadi seorang atlet Karate yang bisa membawa nama Sumut lebih baik.
“Melihat bakat dan keseriusan anak ini berlatih, saya yakin dia bisa mewujudkan apa yang dia cita-citakan. Dan saya selalu berpesan kepada seluruh murid-murid saya, ‘Sang Juara lahir dari diri sendiri. Pertandingan sesungguhnya adalah saat kita latihan’,” kata Mangihut.
Ucapan dari sang pelatih dapat dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang sudah diukir Jamin Mandela Nainggolan. Di antaranya Juara I kelas -55 Kg Kejurda Tako 2012 Medan. Meraih gelar sebagai atlet terbaik pada Kejurda Tako 2012. Juara III Kejurnas antar kota 2011. Juara III Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2012 di Batam. Dan yang terbaru meraih Juara I sekaligus mempertahankan gelar pada kelas di bawah 55 Kg Kejurda Tako 2013 di Medan.
Ada kisah mengharukan di balik kesuksesannya meraih medali emas pada Kejurda Tako 2013 ini. Pada saat sebelum laga final kelas -55 Kg melawan Leo atlet dari Serdangbedagai, Jamin mendapat kabar orang yang selama ini terus memberikan perhatian baik uang maupun tenaga untuk memajukan para atlet yang dibinanya, yakni Pembina Dojo CU Makmur Bersama, BJ Butarbutar, meninggal dunia. Sontak kabar ini sangat membuatnya sedih dan sempat membuatnya tak ingin bertanding.
Namun berkat dukungan yang diberikan pelatih dan sahabat-sahabatnya, akhirnya Jamin mau melanjutkan pertandingan. Berbekal semangat ingin mempersembahkan yang terbaik kepada BJ Butarbutar (Alm), Jamin mampu memenangkan pertandingan. “Kemenangan ini saya persembahkan untuk pembina kami Bapak BJ Butarbutar. Dia selalu memberi kami semangat jika kami akan mengikuti kejuaraan,” kenangnya sambil meneteskan airmata.
Di balik kesuksesannya ini Jamin tidak pernah lupa mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada pelatih dan orang-orang yang telah berjasa dan selalu setia mendukungnya. Seperti kekasihnya Silka Rosa boru Simamora, sahabatnya dari Yonif 126, Alex Butar-butar, Hermanto, Supriyanto, dan terutama kepada orangtuanya yang selalu memberi nasehat kepadanya. “Bertanding penuh semangat, pantang menyerah dan selalu berserah diri pada Tuhan. Itu pesan ibu saya,” kata Jamin.
Harapan Jamin ke depan adalah bisa memperkuat Tim Karate Sumut pada PON 2016 di Jawa Barat dan dapat bergabung di Timnas Karate. Sehingga bisa membela Merah Putih di ajang Internasional.
Untuk memuluskan harapannya itu, saat ini Jamin sedang melakukan persiapan serius mengikuti Kejurnas Karate di Batam pada Maret 2013 mendatang, yang memperebutkan Piala Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). (*)