32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ngotot Raih Tiket Olimpiade 2012

JAKARTA-Target PB PBSI untuk tak sekedar meloloskan satu wakil di tiap nomor menuju Olimpiade London 2012 sejauh ini masih aman. Hasil kurang memuaskan di dua turnamen awal, Korea Super Series premier Malaysia Super Series  selama 2012 tidak berpengaruh besar terhadap peluang pemain Indonesia.

Pencapaian tertinggi wakil Indonesia di Korea hanya sampai perempat final. Sedang, di Malaysia hanya sampai perempat final. Padahal, di dua turnamen tersebut PBSI berharap paling tidak ada satu wakil yang bisa menembus partai puncak.

Kondisi itu menurut Koordinator pelatih ganda Christian Hadinata memang cukup merugikan pemain Indonesia. Sebab, para pemainnya kebanyakan malah gugur di babak awal sehingga tak bisa memberikan tambahan poin untuk mendongkrak peringkat.

“Anak-anak tidak maksimal. Padahal melangkah sejauh mungkin untuk mengangkat posisi cukup penting. Beruntung di ganda posisi mereka tidak banyak berubah,” katanya saat dihubungi Jawa Pos (Grup Sumut Pos), tadi malam (23/1).

Menurut Christian, hasil buruk di Korea super series sebenarnya masih berpeluang tertutupi seandainya para pemain merah putih sukses melaju ke partai puncak di Malaysia. Sayangnya, meski di Malaysia beberapa pasangan kuat negara lain tak tampil, Indonesia ternyata tak berhasil memenuhi target.

Karena itu, lelaki 62 tahun tersebut berharap agar di ajang Piala Thomas-Uber nanti para pemain Indonesia bisa memaksimalkan penampilan. Sebab, lanjut dia, kemenangan yang diraih tetap akan mendapatkan poin tambahan untuk rangking pemain.
“Kalau perhitungannya saya kurang paham. Tapi, di pertandingan beregu ini adalah peluang pemain Indonesia untuk meraih hasil bagus terbuka lebar,” tandasnya.

Melihat kondis rangking pemain Indonesia pada pekan ini, memang tak ada perubahan signifikan yang benar-benar bisa membahayakan posisi pemain Indonesia. Di tunggal putra misalnya, Simon Santoso tetap berada di peringkat tujuh dan Taufik Hidayat di peringkat 12. Tidak jauh berubah dari rangking Desember.

Di tunggal putri pun demikian, Indonesia harus berharap kepada jatah spesial satu wakil alias mendapatkan wild card . Di ganda putra Indonesia masih terus berjuang untuk menempatkan dua wakil menuju Olimpiade. M. AHsan/Bona yang aman di peringkat tujuh menunggu pasangan Alvent Yulianto/Hendra AG atau Markis Kido/Hendra Setiawan untuk menemani di rangking delapan besar dunia.

Di ganda putri, Indonesa rupanya hanya akan mengirim satu wakil karena pasangan terbaik, Meiliana Jauhari/Greysia Polii, berjuang ,mengamankan posisi. Harapan terbaik, Nadya Melati/Vita Marissa yang berada di peringkat sebelas terus menrengsek naik dan menembus delapan besar.
Di ganda campuran, peluang Indonesia untuk mengirimkan dua wakil masih terbuka juga. Asalkan, pasangan M. Rijal/Debby Susanto yang  terus memperbaiki peringkat bisa minimal menembus delapan besar.  Pasalnya, satu posisi hampir pasti menjadi milik Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (aam/jpnn)

JAKARTA-Target PB PBSI untuk tak sekedar meloloskan satu wakil di tiap nomor menuju Olimpiade London 2012 sejauh ini masih aman. Hasil kurang memuaskan di dua turnamen awal, Korea Super Series premier Malaysia Super Series  selama 2012 tidak berpengaruh besar terhadap peluang pemain Indonesia.

Pencapaian tertinggi wakil Indonesia di Korea hanya sampai perempat final. Sedang, di Malaysia hanya sampai perempat final. Padahal, di dua turnamen tersebut PBSI berharap paling tidak ada satu wakil yang bisa menembus partai puncak.

Kondisi itu menurut Koordinator pelatih ganda Christian Hadinata memang cukup merugikan pemain Indonesia. Sebab, para pemainnya kebanyakan malah gugur di babak awal sehingga tak bisa memberikan tambahan poin untuk mendongkrak peringkat.

“Anak-anak tidak maksimal. Padahal melangkah sejauh mungkin untuk mengangkat posisi cukup penting. Beruntung di ganda posisi mereka tidak banyak berubah,” katanya saat dihubungi Jawa Pos (Grup Sumut Pos), tadi malam (23/1).

Menurut Christian, hasil buruk di Korea super series sebenarnya masih berpeluang tertutupi seandainya para pemain merah putih sukses melaju ke partai puncak di Malaysia. Sayangnya, meski di Malaysia beberapa pasangan kuat negara lain tak tampil, Indonesia ternyata tak berhasil memenuhi target.

Karena itu, lelaki 62 tahun tersebut berharap agar di ajang Piala Thomas-Uber nanti para pemain Indonesia bisa memaksimalkan penampilan. Sebab, lanjut dia, kemenangan yang diraih tetap akan mendapatkan poin tambahan untuk rangking pemain.
“Kalau perhitungannya saya kurang paham. Tapi, di pertandingan beregu ini adalah peluang pemain Indonesia untuk meraih hasil bagus terbuka lebar,” tandasnya.

Melihat kondis rangking pemain Indonesia pada pekan ini, memang tak ada perubahan signifikan yang benar-benar bisa membahayakan posisi pemain Indonesia. Di tunggal putra misalnya, Simon Santoso tetap berada di peringkat tujuh dan Taufik Hidayat di peringkat 12. Tidak jauh berubah dari rangking Desember.

Di tunggal putri pun demikian, Indonesia harus berharap kepada jatah spesial satu wakil alias mendapatkan wild card . Di ganda putra Indonesia masih terus berjuang untuk menempatkan dua wakil menuju Olimpiade. M. AHsan/Bona yang aman di peringkat tujuh menunggu pasangan Alvent Yulianto/Hendra AG atau Markis Kido/Hendra Setiawan untuk menemani di rangking delapan besar dunia.

Di ganda putri, Indonesa rupanya hanya akan mengirim satu wakil karena pasangan terbaik, Meiliana Jauhari/Greysia Polii, berjuang ,mengamankan posisi. Harapan terbaik, Nadya Melati/Vita Marissa yang berada di peringkat sebelas terus menrengsek naik dan menembus delapan besar.
Di ganda campuran, peluang Indonesia untuk mengirimkan dua wakil masih terbuka juga. Asalkan, pasangan M. Rijal/Debby Susanto yang  terus memperbaiki peringkat bisa minimal menembus delapan besar.  Pasalnya, satu posisi hampir pasti menjadi milik Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/