31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Chris Ananda Targetkan Juara

DI SKUAD Inalum FC saat ini masih dihuni beberapa pemain yang dari musim ke musim membela Inalum FC di ajang Piala Inalum. Salah satunya, Chris Ananda, pemain yang terbilang masih cukup belia.

Musim lalu, Chris Ananda bahkan sukses didaulat jadi pemain terbaik Piala Inalum 2012. Pencapaiannya saat itu cukup maksimal dengan sejumlah assist dan dua gol yang dilesakkan ke gawang lawan.

Di samping itu, Chris Ananda juga merupakan putra daerah setempat. Memberi assist bahkan mencetak gol adalah target yang diembannya. Tapi yang lebih penting baginya adalah kemenangan tim.

“Setiap tim pasti ingin menang. Kami juga begitu. Mencetak gol pasti sangat menyenangkan dan membanggakan. Tapi kalau tim menang kami lebih senang,” kata Chris Ananda.

Musim lalu, Chris diinstruksikan pelatih untuk menjadi gelandang kanan. Tipikal pelari yang ada pada dirinya membuatnya dipercaya mengobrak-abrik pertahanan lawan. Dengan kecepatannya, Chris juga biasa melakukan overlapping untuk membantu serangan dan pertahanan.
Dan dengan kelebihannya itu pula dia sesekali mampu melancarkan umpan kepada barisan striker. Atau jika ada peluang maka dia akan mencoba mencetak gol.

Tapi musim ini, dia sepertinya diberi tugas baru yakni sebagai bek kanan. Dalam beberapa latihan hal itu sudah dilakukan. Dan dia melakuannya dengan cukup baik.

“Dulu posisi di gelandang kanan. Winger. Sekarang belum tahu pasti, karena tampaknya saya bisa main di bek kanan sesuai arahan pelatih. Kita hanya menjalankan instruksi pelatih. Kita lihat saja nanti,” bebernya.

Ketika didaulat menjadi pemain terbaik Piala Inalum 2012, Chris mengaku tak percaya. Dia bahkan tak ada menyangkanya sama sekali. Saat itu dia hanya bermain sesuai arahan pelatih. Namun dia berhasil mencetak gol penting dan permainannya cukup baik.

Saat itu nama striker PON Sumut, Syafri Koto masuk kandidat pemain terbaik. Namun di penghujung turnamen, tepatnya di partai final, Syafri terlibat sedikit perkelahian. Hal itu mengurangi penilaian. Dan Chris di posisi dua dianggap sangat layak disematkan gelar pemain terbaik.
“Yang jelas saat itu saya tidak menyangka sama sekali, tapi saya syukuri,” pungkasnya. (ful)

DI SKUAD Inalum FC saat ini masih dihuni beberapa pemain yang dari musim ke musim membela Inalum FC di ajang Piala Inalum. Salah satunya, Chris Ananda, pemain yang terbilang masih cukup belia.

Musim lalu, Chris Ananda bahkan sukses didaulat jadi pemain terbaik Piala Inalum 2012. Pencapaiannya saat itu cukup maksimal dengan sejumlah assist dan dua gol yang dilesakkan ke gawang lawan.

Di samping itu, Chris Ananda juga merupakan putra daerah setempat. Memberi assist bahkan mencetak gol adalah target yang diembannya. Tapi yang lebih penting baginya adalah kemenangan tim.

“Setiap tim pasti ingin menang. Kami juga begitu. Mencetak gol pasti sangat menyenangkan dan membanggakan. Tapi kalau tim menang kami lebih senang,” kata Chris Ananda.

Musim lalu, Chris diinstruksikan pelatih untuk menjadi gelandang kanan. Tipikal pelari yang ada pada dirinya membuatnya dipercaya mengobrak-abrik pertahanan lawan. Dengan kecepatannya, Chris juga biasa melakukan overlapping untuk membantu serangan dan pertahanan.
Dan dengan kelebihannya itu pula dia sesekali mampu melancarkan umpan kepada barisan striker. Atau jika ada peluang maka dia akan mencoba mencetak gol.

Tapi musim ini, dia sepertinya diberi tugas baru yakni sebagai bek kanan. Dalam beberapa latihan hal itu sudah dilakukan. Dan dia melakuannya dengan cukup baik.

“Dulu posisi di gelandang kanan. Winger. Sekarang belum tahu pasti, karena tampaknya saya bisa main di bek kanan sesuai arahan pelatih. Kita hanya menjalankan instruksi pelatih. Kita lihat saja nanti,” bebernya.

Ketika didaulat menjadi pemain terbaik Piala Inalum 2012, Chris mengaku tak percaya. Dia bahkan tak ada menyangkanya sama sekali. Saat itu dia hanya bermain sesuai arahan pelatih. Namun dia berhasil mencetak gol penting dan permainannya cukup baik.

Saat itu nama striker PON Sumut, Syafri Koto masuk kandidat pemain terbaik. Namun di penghujung turnamen, tepatnya di partai final, Syafri terlibat sedikit perkelahian. Hal itu mengurangi penilaian. Dan Chris di posisi dua dianggap sangat layak disematkan gelar pemain terbaik.
“Yang jelas saat itu saya tidak menyangka sama sekali, tapi saya syukuri,” pungkasnya. (ful)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/