25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Klub Protes Namanya Dicatut

MEDAN-Seperti dikhawatirkan sebelumnya Rapat Umum Luar Biasa (RULB) PSMS, Minggu (29/7) kemarin di Hotel Candi diperdebatkan. CEO PSMS ISL, Idris SE menuding ada pencatutan nama klub dari 27 klub yang disebut mendukung digelarnya RULB yang juga kendukung Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum PSMS 2012-2016.

Karena itu Idris menggelar pertemuan dengan beberapa klub di Sekretariat PSMS, Jalan Candi Borobudur kemarin. Klub-klub yang hadir antara lain Pos Indo, PS Shimphony, PS Bintang Selatan, Medan Putra dan lainnya.

“Hari ini kami menggelar pertemuan dengan klub-klub yang merasa namanya dicatut.  Pada dasarnya kepengurusan kami masih aktif dan berjalan,” katanya.

Menurut Idris RULB itu ilegal karena menganggap telah melanggar AD/ART PSMS. “Apa yang dilakukan Martius, Alwi, Wendry kemarin ilegal dan tidak sesuai dengan AD/ART. Jadi kami akan menggelar musyawarah juga yang nantinya akan lebih dahulu memverifikasi klub-klub,” katanya.

Verifikasi dalam hal ini mengkroscek kepemilikan klub. “Selama ini orang yang mengaku perwakilan klub berganti-ganti. Kadang si A, si B besoknya si C. Jadi kepemilikan klub tidak jelas,” ujarnya.
Seperti Halim Panggabean dari Putra Buana yang mengaku suara klubnya diklaim. “Kami merasa tidak pernah memberikan dukungan. Belum ada keputusan dari Putra Buana. Karena ketua umum kami Isman Nuradi sedang berada di luar kota,” ujar Halim.

Sementara PS Simphony yang sebelumnya termasuk dalam berita acara klub yang memberikan dukungan juga merasa dicatut. Disebutkan di RULB kemarin, PS Simphony atas tanda tangan Amran YS sebagai ketua umum. Sementara sebelumnya kepengelolaan klub sudah diserahkan kepada Hendra DS sebagai ketua harian. Hendra sebelumnya mengaku tidak mendapat pemberitahuan dan tidak akan mengakhiri RULB.

Sebelumnya RULB disebutkan salah satu presidium sidang, Alwi sudah sesuai mekanisme karena sudah mengirimkan dua kali pemberitahuan kepada Ketua Umum yang juga Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. (mag-18)

MEDAN-Seperti dikhawatirkan sebelumnya Rapat Umum Luar Biasa (RULB) PSMS, Minggu (29/7) kemarin di Hotel Candi diperdebatkan. CEO PSMS ISL, Idris SE menuding ada pencatutan nama klub dari 27 klub yang disebut mendukung digelarnya RULB yang juga kendukung Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum PSMS 2012-2016.

Karena itu Idris menggelar pertemuan dengan beberapa klub di Sekretariat PSMS, Jalan Candi Borobudur kemarin. Klub-klub yang hadir antara lain Pos Indo, PS Shimphony, PS Bintang Selatan, Medan Putra dan lainnya.

“Hari ini kami menggelar pertemuan dengan klub-klub yang merasa namanya dicatut.  Pada dasarnya kepengurusan kami masih aktif dan berjalan,” katanya.

Menurut Idris RULB itu ilegal karena menganggap telah melanggar AD/ART PSMS. “Apa yang dilakukan Martius, Alwi, Wendry kemarin ilegal dan tidak sesuai dengan AD/ART. Jadi kami akan menggelar musyawarah juga yang nantinya akan lebih dahulu memverifikasi klub-klub,” katanya.

Verifikasi dalam hal ini mengkroscek kepemilikan klub. “Selama ini orang yang mengaku perwakilan klub berganti-ganti. Kadang si A, si B besoknya si C. Jadi kepemilikan klub tidak jelas,” ujarnya.
Seperti Halim Panggabean dari Putra Buana yang mengaku suara klubnya diklaim. “Kami merasa tidak pernah memberikan dukungan. Belum ada keputusan dari Putra Buana. Karena ketua umum kami Isman Nuradi sedang berada di luar kota,” ujar Halim.

Sementara PS Simphony yang sebelumnya termasuk dalam berita acara klub yang memberikan dukungan juga merasa dicatut. Disebutkan di RULB kemarin, PS Simphony atas tanda tangan Amran YS sebagai ketua umum. Sementara sebelumnya kepengelolaan klub sudah diserahkan kepada Hendra DS sebagai ketua harian. Hendra sebelumnya mengaku tidak mendapat pemberitahuan dan tidak akan mengakhiri RULB.

Sebelumnya RULB disebutkan salah satu presidium sidang, Alwi sudah sesuai mekanisme karena sudah mengirimkan dua kali pemberitahuan kepada Ketua Umum yang juga Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. (mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/