SUMUTPOS.CO- Apa hubungan klub asal Inggris, Liverpool dengan klub Indonesia, Persipura Jayapura? Tentu sulit untuk menghubungkan kedua tim yang berbeda benua itu. Namun di Stadion Mandala Jayapura, markasnya Persipura ada sebuah tribun yang diberi nama Tribun Liverpool.
Tribun ini terletak di sebelah timur stadion membelakangi laut. Tribun ini selintas sama saja dengan tempat duduk di stadion lain. Tapi, yang sering mengundang perhatian dan rasa penasaran adalah nama tribun tersebut, yang hingga kini masih diliputi misteri.
Kebetulan memang tempat duduknya berwarna merah. Identik dengan warna kebesaran klub juara Liga Inggris 18 kali dan lima kali juara Liga Champions itu. Sebuah hal yang kebetulan juga karena Persipura juga identik dengan warna merah bercampur hitam.
Siapa yang pertama kali memberi nama tersebut, dan sejak kapan disebut tribun Liverpool? Tak satupun orang di Jayapura bisa menjelaskannya.
Menurut, salah seorang pengurus stadion, Gat Baransano, awalnya tribun Liverpool terdiri dari deretan bangku kayu, ditutupi atap sederhana. Tapi kemudian atas bantuan gereja, bangku kayu diganti dengan kursi plastik berwarna merah, persis seperti keadaan sekarang. “Dulu bangunannya sangat sederhana,” kata Baransano.
Tribun Liverpool menjadi tempat favorit penonton yang datang ke Stadion Mandala.Terutama pendukung fanatik Persipura. Meski harga tiketnya sedikit mahal, suporter Persipura lebih menyukai menyaksikan pertandingan dari tempat ini.
Di tribun ini juga tribun yang paling heboh. Letaknya yang strategis memang membuat para suporter memilih tribun ini sebagai tempat bernyanyi dan mendukung Persipura.
Stadion Mutiara sendiri dulunya disebut Dok V ini pertama kali digunakan sebagaihome base pada tahun 60-an. Stadion Mandala pertama kali direnovasi pada 1972-1973.Perbaikan besar-besaran mulai dilakukan pada 2009, dengan menambah jumlah kapasitas penonton menjadi 30.000 orang. Stadion yang diapit gunung dan lautan itu, seolah jadi saksi kebesaran pemain Persipura mulai dari Yohannes Auri, Timmo Kapisa, sampai era Boaz Salosa.(bbs/don)